H-14 : Khawatir

11.9K 1.4K 86
                                    

Semua member dream berkumpul diruang inap Haechan, Haechan tampak duduk sambil tersenyum cerah setelah sebelumnya tadi ia di recoki oleh berbagai pertanyaan dari Jaemin.

Renjun seperti biasa ia akan melontarkan kata-kata pedas khas miliknya walau terbesit kekhawatiran disana.

Kalau Jeno dia hanya tersenyum menunjukkan eyes smile miliknya membuat Haechan merinding.

Chenle pun tidak banyak bicara ia hanya tersenyum.

Sedangkan si maknae ia mengecek satu-persatu anggota tubuh Haechan, membuktikan sendiri keadaan Hyung gembulnya.

Awalnya Haechan terkejut dengan kedatangan mereka yang terbilang tiba-tiba itu. Beruntung Haechan sudah memenangkan dirinya.

"Bagaimana latihan hari ini?" Tanya haechan.

Renjun yang sedang memotong apel menghentikan sebentar aktifitasnya,

"Baik-baik saja, cepatlah sembuh biar kau tidak ketinggalan banyak"

"Hyung, ibuku akan mengirimkan vitamin dan obat herbal untuk kita semua, dan untuk Haechan Hyung besok vitamin dan obat herbal untuk mu akan sampai, kata mama jangan sampai lupa diminum"

Chenle menunjukkan ponselnya yang menampilkan isi chat dirinya dan sang ibu.

Walau nyatanya Haechan tidak paham dengan isi chat tersebut karena berbahasa China.

"Ah, bilang ke ibumu, terimakasih"

Chenle menggangguk, kemudian kembali fokus ke ponselnya, menuruti perintah Haechan.

"Donghyuck!" Seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar inap Haechan dengan kasar, wajahnya penuh peluh nafasnya pun tampak tak teratur.

Haechan dan yang lain hanya terdiam melihat kedatangan Mark.

Yups, pemuda itu adalah Mark, Mark tidak sendirian, dibelakangnya terdapat member lain.

"Mark! Ini dirumah sakit, tenanglah!" Seru Taeyong.

"Cepat masuk, Mark!" Doyoung mendorong tubuh Mark pelan, pemuda itu menghalangi pintu masuk membuat doyoung menjadi kesal.

"Yo! Kalian ada disini juga" ucap Yuta

"Annyeong Hyung!"seru Jisung dan Chenle bersamaan.

"Lee donghyuck, bagaimana keadaanmu? Kau membuatku hampir mati karena serangan jantung asal kau tahu!"

Mark berseru heboh membuat member dream yang memang tidak tahu bagaimana kronologi masalah menjadi penasaran.

Haechan tersenyum canggung, " Maaf Mark"

"Emang haechan Hyung kenapa Hyung?" Tanya Chenle penasaran.

Mark menatap kearah para Hyung meminta persetujuan untuk bercerita

Taeyong mengangguk memberi izin.

"Yahh, Haechan membuat aku kaget setengah hidup saat dia mimisan dan tidak sadarkan diri setibanya kami basement. Dan darahnya itu banyak sekali, bajumu hampir dipenuhi darah semua"

Member dream melongo, kemudian menatap wajah Haechan yang juga melongo.

"Haechan hyung kau benar baik-baik saja?" tanya Jisung khawatir.

Haechan masih memasang wajah cengo, kemudian pemuda berkulit Tan itu menatap Jisung dan memberikannya senyuman menenangkan khas miliknya.

"Tenanglah Jisung, aku baik-baik saja. Dokter bilang aku sudah bisa pulang besok" ucap Haechan

Yang lain mengangguk paham, kecuali satu orang yang sebelumnya sudah menguping secara tidak sengaja pertengkaran Haechan dengan sang dokter.

Dia berusaha menelaah, penyakit apa yang sedang menggerogoti tubuh salah satu hyungnya.

Separah apa penyakit itu hingga si dokter menyuruh Haechan berhenti menjadi idol?

"Ada apa Chenle? Sedari tadi kau diam saja" tanya Doyoung.

Chenle memandang Doyoung, "ada yang sedang kupikirkan, Hyung"

Doyoung mengusap lembut kepala Chenle.

"Apa yang kau pikir kan, eum? Jangan dipikirkan sendiri berbagi lah dengan hyungmu yang lain"

Chenle tersenyum, lalu menatap Haechan yang kebetulan juga sedang menatap dirinya.

"Ada hal yang tidak bisa ku beritahukan, Hyung. Tapi jika sudah buntu aku akan bertanya pada kalian-"

Haechan tertegun.

"-jadi tenang saja" ucap Chenle disertai senyuman manis miliknya.

Senyuman itu, senyuman ganjil.

'apa tadi Chenle mendengar pembicaraan nya dengan dokter, tidak tidak, kalau dia dengar pasti Chenle akan langsung menyerbunya, ya pasti begitu.. tenangkan dirimu Lee donghyuck'

Doyoung geleng-geleng maklum, "baiklah" ucap pemuda mirip kelinci itu.

"Nah, Haechan. Sekarang mari kita bicarakan sedikit jadwal untukmu"

Taeyong tersenyum manis, namun suasana kamar inap Haechan tiba-tiba terasa berat dan mencengkam.

Haechan sendiri sudah keringat dingin karena tampaknya dia sudah membuat seorang singa bangun dari tidurnya.

"A..ah h..hyung tadi dokter bilang aku harus segera istirahat, ke..kenapa kenapa tidak be..besok saja.. " ucap Haechan terbata-bata.

"Apa maksudmu Chan? Kita harus membicarakannya s.e.k.a.r.a.n.g 😊"

Johnny ikut menimpali, Wajah Haechan tampak tambah tegang apalagi ia melihat wajah Taeil dan Jaehyun yang juga ikut tersenyum manis.

'ahh.. aku akan mati' batin pemuda itu.

Member lain yang melihat itu tampak menahan tawa karena saat ini mereka berani bertaruh, Haechan akan diceramahi panjang x lebar oleh para tetua khususnya Taeyong.

Tidak ingin mengganggu acara 'mari menceramahi Haechan' sebagian member memilih melakukan kesibukan lain.

Sedangkan Haechan, pemuda itu harus menyiapkan telinganya karena ceramah hari ini akan sangaaaaaattt panjang.

Chaaaa... Mari kita doakan semoga telinga Haechan akan baik-baik saja setelah ini. Bwahahahahahaha!!!

 Bwahahahahahaha!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


_________________________

Wohooo.. Ada kah yang masih melek jam segini??

Maaf ya kalau kependekan...

Gimana? Gimana?

Btw, ternyata Chenle yang udah ngedengar pembicaraan Haechan dan dokter.

Kira-kira apakah penyakit Haechan akan segera terungkap atau tidak?

Tetap stay nunggu cerita ini ya, sijeuni..
(つ≧▽≦)つ💚

Dan jangan lupa selalu jaga kesehatan kalian.

_____________________________

Keep healthy
&
Jangan lupa cuci tangan sijeuni💚

127 Days | HaechanWhere stories live. Discover now