Holiday, D6

86 14 13
                                    

Donghyun mengeryit saat melihat rambut Hyunmi sudah basah kuyup---dengan air yang menetes sampai ke lantai. "Rambutnya," tegur Donghyun.

Rambut Hyunmi tumbuh lebih lambat, sehingga panjangnya sedikit di bawah bahu. Namun itu cukup untuk membasahi kaus lavender yang ia pilih.

"Mi-ya~ sudah kakak bilang jang---eh... hehe, Mama." Putra sulungnya berlari sembari membawa handuk dan sisir. "Pinjem Hyunmi dulu, rambutnya belum di keringkan. Ih ayo!"

Hyunmi menurut, membiarkan dirinya di geret oleh sang kakak menuju kamar. Tak mengucapkan sepatah katapun.

Hyunmi sudah sembuh, pikir Donghyun. Mungkin energinya masih in charge.


~Strawberry Latte~


"Yang kemarin rekomendasi siapa?" tanya Donghyun pada makan siang mereka, "Cepat sekali."

Youngmin mengunyah lambat makanannya, berpikir sejenak sembari memandangi Hyunmi yang masih belum mengeluarkan suara. Ekspresinya juga blank, maniknya sedikit membesar dengan alis terangkat sedikit. "Daniel," jawab Youngmin.

"Mi-ya,"

Gadis itu menoleh, menatap kakaknya dengan satu kedipan cepat. Mengangkat alisnya lebih tinggi.

"Sudah baik-baik saja?" tanya Minho---diangguki oleh Hyunmi. Gadis itu kembali ke piringnya, menyantap makan siang mereka tanpa menyadari kaum adam di sana tengah memperhatikannya.



"Minho-ya," Youngmin menyenggol kaki putranya. Hyunmi sudah masuk kamar untuk istirahat. Meninggalkan Mama, Papa dan kakaknya di ruang tengah. "Tadi pagi dia baik-baik saja?"

"Iya," suara Minho memelan---takut terdengar Hyunmi, "tapi enggak ngomong apa-apa."

Donghyun menggaruk tengkuk, "Lalu makan malam nanti bagaimana? Hyung, semua keluarga karyawan harus datang ya?"

Youngmin mengatupkan bibir, "Sebisa mungkin datang, karena Papa juga jarang membawa kalian, kan."

"Mi-ya bagaima---"

Cklek!

Ketiganya menoleh, memandang Hyunmi yang berjalan ke arah mereka. Menggeser Donghyun dan menempatkan kepala di pangkuan kakaknya. Lantas tertidur pulas begitu saja setelah meletakkan tangan Minho di kepalanya.

Minho menelan ludah, maniknya mengawasi Donghyun dan Youngmin. "Na-nanti malam acaranya pukul berapa?" tanyanya.

"Pukul 8," jawab Youngmin, berdeham, "berarti kita berangkat pukul 7 ya? Tempatnya juga lumayan jauh."

Donghyun mengangguk, "Dasi kalian masih ada, kan?"

"Memang dasinya mau kemana?"

"Minho-ya, Mama tahu dasi yang kemarin Mama belikan sudah di gunakan untuk mengikat boneka-boneka Hyunmi."

Putra sulung itu nyengir. "Habisnya...,"

"Kenapa suka usil dengan adiknya, sih?" tanya Youngmin, mengusak rambut putranya, "Hyunmi cantik ya? Jadi enak di ganggu."

"Bukan... soalnya dia kalau marah lucu." Minho menggaruk kening, "Ke-kecuali kalau marah yang mirip Mama... i-itu... ga-galak."

Donghyun sudah mau melotot ketika Minho secara tidak langsung mengatakan ia galak. Namun ia mengurungkannya.

Memangnya, kapan dia galak?

Huh, Youngmin hyung lebih galak lagi. Protes Donghyun dalam hati.

Strawberry Latte || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now