Holiday, D1

96 14 21
                                    

Ini pertama kalinya Minho menginjakkan kaki di kantor Youngmin. Sementara Hyunmi, mungkin sudah lama? Terakhir adalah kencannya dengan Youngmin sekitar 2 atau 3 tahun lalu.

Kedua kakak-beradik Im ini bergandengan di sepanjang lorong. Sementara Youngmin berjalan di depan, memimpin keduanya.

"Halo kelinci im---eh? PUTRIMU PUNYA PACAR?!" teriakan Daniel membuyarkan konsentrasi para dancer, dan Youngmin hampir melempar kawannya itu dengan sepatu. Berdecak kesal,

"Itu putraku." Suaranya merendah, "Dimana Robert? Kupikir dia akan latihan menari hari ini?"

"Artis selalu benar, iyakan saja." Daniel tampaknya sudah malas, "Ada apa?"

"Dia harus segera menuju ruang rekaman pukul 9 nanti. Kemarin ia melewatkan take sekitar 3 lagu dengan alasan hujan." Jelas Youngmin. Membiarkan dua kakinya di peluk oleh Minho dan Hyunmi, yang menatap Daniel horror perkara teriakan tidak manusiawinya tadi.

Si pria Kang mengangkat bahu, mengusap rambut Hyunmi yang tumbuh ikal. "Hei, Sam menangis akhir-akhir ini, katanya kau selingkuh."

Hyunmi mengerjap, "Selingkuh itu... oh, kayak Hyunmi sama Mama ya?" gadis cilik itu mendongak, sekedar melihat ekspresi Youngmin. "Enggak? Memangnya Sam sudah nikah ya?"

"Daniel, bisa ulangi lagi?"

"Putrimu selingkuh, itu kata Sam. Aku mana tahu." Daniel mengangkat bahunya lagi, "Eiy, biasa saja dong. Yang bicara kan masih berusia 10 tahun."

Minho dan Hyunmi serempak mendongak. Menatap Papa mereka yang wajahnya sudah tak karuan.

Cenderung... mengerikan.


~Strawberry Latte~


Minho dan Hyunmi sudah di berikan pesan untuk tetap berada di sana. Dilarang keluar gedung atau naik lift ke lantai atas.

Minho memutuskan untuk tinggal di ruang tari, menonton. Sesekali dia akan menirukan gerakan mereka. Berujung pada para koreografer yang mengajaknya ikut menari ketika jam istirahat.

Sementara Hyunmi, hilir-mudik di lantai tempat Youngmin bekerja. Melihat beberapa penyanyi tengah merekam lagu, berlatih koreografi di ruang yang berbeda. Orang-orang mengedit video musik dan menelpon.

Hyunmi ingin seperti itu. Ia membayangkan dirinya dalam versi dewasa, mengenakan high heels yang mengetuk lantai. Rambutnya di ikat rapi dan sebuah folder yang penting akan menemaninya, sembari sebelah tangannya menggenggam telpon yang menampilkan nomor penting di sana.

Bagaimana rasanya bekerja di kantoran seperti ini?

Gadis cilik Im itu tersenyum kecil, berlalu dari sana. Hendak menuju ruang rekaman untuk menemui Youngmin.


~Strawberry Latte~


"Hei, cantiknya Papa." Youngmin menyambut Hyunmi dalam dekapannya. Menciumi wangi stroberi yang menguar di tubuh sang putri.

Manis, seperti biasa. Tidak membuatnya bosan.

"Papa!" Hyunmi tertawa ketika Youngmin mengangkatnya ke pangkuan. Memeluk erat ayahnya, mengusakkan wajah di leher. "Kak Min ada di ruang tari, katanya mau belajar."



"Kenapa tidak bergabung? Kau bisa ikut setiap hari sabtu!" seorang penari menyerahkan airnya pada Minho. "Gerakanmu lumayan! Akan kukatakan pada Zion bahwa kau pantas bergabung!"

Strawberry Latte || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now