Chit Chat

86 15 14
                                    

"Sampai kapan?"

Donghyun menggelengkan kepala, "Seharusnya 2 tahun. Tapi tidak tahu lagi," ia mengusap rambut Minho. "Mama izinkan Minho ya? Sama Hyunmi juga. Papa biar ambil cuti, kita jalan-jalan, oke?"

Hyunmi lebih dulu cemberut, "Kenapa Mama juga?" ia sudah hampir menangis. "Nanti pulang lagi, kan?"

"Iya, makanya Mama izinkan ya? Seminggu?"

"Hyunmi kan ujian ulang buat sains." Si bungsu menundukkan kepalanya. Dan Donghyun hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum. Hyunmi memang sedikit bermasalah dengan matematika dan sains, jadi tidak perlu heran kalau dia harus mengulang ujiannya.

"Kapan?" Donghyun menelengkan kepala,

"Lusa." Si bungsu semakin cemberut. "Mama mau berangkatnya kapan?"

"Rabu depan."

Kali ini Minho sudah satu bentuk dengan Hyunmi.


~Strawberry Latte~


"Hyunmi mau kemana?"

"Tidur di sofa."

"Kamarnya kenapa?"

"Ada Kak Min."

Youngmin mengeryit, "Memangnya kenapa?"

Si bungsu tiba-tiba gusar, "Y-ya enggak pa---"

"Hyunmi mau tidur dengan Mama? Atau mau nginap di rumah Aunty Lisa?" Donghyun tahu-tahu memotong. "Hm? Aunty Lisa tadi nelpon, nawarin Hyunmi menginap."

Manik si kecil berbinar, namun berikutnya, ia ragu menggeleng. "Enggak usah, Mama. Sudah malam."

"Masih jam delapan ini," Donghyun menghampiri Hyunmi---yang sudah siap tidur, "ya? Mau? Mama antarkan."

"Mama ngusir Hyunmi?" Gadis itu cemberut, merapatkan selimutnya. "Jahat...,"

"Papa sama Minho di kamar dulu ya?" Donghyun menoleh, meminta kerja sama dua kaum adam yang lain. "Sebentar. Ayo sayang, kita ke kamar ya?"

"Ja-jangan pegang."

"Oke oke, Hyunmi jalan duluan."

Hyunmi agak meringkuk, semakin merapatkan selimut. Lalu buru-buru masuk kamarnya.




"Sudah selesai?"

Hyunmi mengangguk. "Mama masih marah?"

Donghyun menghela nafas. Menatap putrinya dengan ekspresi sendu. "Mama cuma... sedih, sayang."

Hyunmi bangkit, mendudukkan diri di sebelah Donghyun. "Hyunmi nakal ya?" lirihnya, menyentuh lengan Donghyun, "Maafin Hyunmi, ya?"

Yang tua menggeleng. "Hyunmi masih anak manisnya Mama, kok. Enggak nakal."

"Mama bohong," Hyunmi menarik tangan Donghyun, menggenggamnya dengan kedua tangan, "Hyunmi enggak jadi anak manis lagi, sukanya marah-marah."

Keduanya sudah bertukar pandang. "Hyunmi sudah mau besar ya...," ucap Donghyun, tersenyum kecil. "Mama sedih karena itu, enggak papa kalau marah-marah. Hyunmi kan jarang marah."

"Mama~ tuh kan Hyunmi nangis." Si kecil menghapus airmatanya. "Hyunmi kan masih anaknya Mama."

"Tapi sudah tidak bisa peluk-peluk lagi, Hyunmi juga lari kalau Mama mau cium." Donghyun tak berani menyentuh putrinya. "Di pegang juga Hyunmi langsung loncat, kayak kodok."

Strawberry Latte || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now