Chapter 11 | 150.000.000 Kilometer

Start from the beginning
                                    

Dee mematung, ia sangat kenal suara itu. Suara tenang bernada rendah yang ganteng, tunggu; emang ada suara ganteng?

Pokoknya apapun tentang orang ini Dee mendeskripsikannya dengan ganteng.

Yah, kecyduk.

Dee melirik perlahan dan mendapati Ardan tengah berdiri di belakangnya dengan raut wajah tetap tenang seperti biasa, perempuan itu langsung cengengesan, "Eh, ada kesayangan Dee! Selamat pagi, Ardan!"

"Hm, pagi."

"Woila, diucapin selamat pagi sama Ardan!" Dee langsung berseru senang, matanya mengerjap beberapa kali.

"Orang nyapa harus dibalas." jawab Ardan kalem, "Ngapain di situ?"

"Eh, ini?" Dee salah tingkah sampai pipinya memerah, "Dee lagi nyari nyamuk yang nempel di sini, iya! Tadi nyamuknya nakal gigit tangan Dee!"

Ardan geleng-geleng kepala melihat tingkah Dee. "Kemarin semua cokelat dan isi loker hadiah gue ilang."

Mata Dee membulat, jadi maksudnya dia ketahuan gitu?

"Diambil Leon pasti! Leon kan gak ada akhlak," Dee menjawab kelewat polos, membuat tanpa sadar Ardan tertawa

"Woah, Ardan ketawa! Dee abis buat amal apa ya dapet ketawanya Ardan?"

"Iya, diambil Leon. Kata cewek yang keciduk mau buka loker gue sepagi ini,"

Dee langsung manyun, "Yah, ketahuan deh." desisnya sebal

Ardan tertawa lagi, "Gak usah aneh-aneh makanya, awas gue mau naruh buku."

Dee bergeser posisi ke sebelah Ardan, matanya mengerjap beberapa kali memperhatikan pergerakan cowok itu. Dari jarak sedekat ini Dee bisa mencium tubuh Ardan yang wangi maskulin namun lembut.

"Heh, ngapain ngendus-ngendus?" Ardan melirik sebal sambil bergeser ketika mendapati Dee mengendus tubuhnya seperti anak anjing

"Eh? Kok ketahuan lagi?" gumam Dee sebal, "Ardan pura-pura gak tau aja, ya? Yayayaya? Dee mau mencuri wangi Ardan soalnya,"

Kening cowok itu mengernyit melihat tingkah usil Dee, "Hm?" tanyanya bingung

"Iya! Mau Dee kantongin terus gak dikembaliin! Hehe," perempuan itu nyengir dengan senyum sejuta dollar saat mengatakannya

"Dee bawa kemanapun Dee pergi!"

• A R K A N O •

      "BARA BARA! Liat Dadan gak dimana?" perempuan itu berjalan riang menghampiri Bara yang sedang duduk di pinggir lapangan, alih-alih takut dengan wajah dinginnya. Dee malah tanpa sungkan mengoceh sebanyak yang ia mau, Bara meliriknya sekilas.

"Dandang?" tanya cowok itu mengulang, wajah dan suaranya tetap datar seperti biasa

"IHHHH KOK DANDANG SIH BARA! Sembarangan aja ganti nama pacar Dee! Dasar ketua geng laknat,"

Sekarang Bara berubah nama jadi Bara laknat sepertinya.

"Cempreng,"

[#ADWS2] ARKANO - [Proses Revisi]Where stories live. Discover now