Antara Sibuk dan Bosan

13 1 0
                                    

Aku tahu tak mempunyai cukup waktu untukmu. Menyapamu tiap malam sebelum tidur, memberimu semangat di setiap aktivitasmu, ucapan "selamat pagi" yang membuatmu berkesan merasa diperhatikan. Semua itu mulai jarang kulakukan.

Bukan.
Bukan aku bosan atau tak punyai rasa sayang. Ketahuilah rutinitasku yang padat dari pagi sampai sore. Senin sampai minggu. Malam yang menenggelamkanku dalam mimpi, karena lelah seharian bekerja.

Tentu saja tak mudah menjadi aku. Aku yang sebagai anak sulung ini. Yang berusaha menyimpan lelah di depan keluarga dan kau. Menyimpan segala keluh.

Namun aku tak mengerti denganmu.
Sikapmu yang mulai berubah menjadi dingin. Jawaban chat yang singkat atau mungkin hanya diread saja seperti koran.

Katamu "aku mengerti, tak apa-apa".
Aku tak yakin kau akan bertahan dengan wanita super sibuk seperti aku.

Mungkin keputusanku benar harus melepaskanmu dengan yang baru. Mencari dia yang selalu ada waktu untukmu, yang memahami duniamu.

Tidak seperti aku.

Bisa saja perasaan yang kita bangun selama ini, perlahan rapuh dilalap bosan.

Satu kata yang mengubah suatu hubungan.

Aku mungkin tak pernah bosan denganmu. Tapi, kau? Sewaktu-waktu kau akan jenuh dengan wanita sibuk seperti aku. Yang tak punya waktu merenda kasih. Jangankan bertemu dan makan bersama hanya untuk mengobrol via telepon pun jarang dilakukan.

Pada akhirnya. Cerita kita akan berakhir.

"Jatuh cintalah setiap hari, jika kau bosan berjuanglah seperti di awal lagi"

Meramu RasaWhere stories live. Discover now