Kecemburuan Tak Menentu

22 1 0
                                    

Bahkan untuk menunjukkan kecemburuanku pun aku tak mampu.

Aku bukanlah seseorang yang terang-terangan untuk mengatakan apa yang aku rasakan. Berterus terang padamu itu sangat sulit bagiku.

Aku memang pandai menyembunyikannya sampai kamu tak dapat mendeteksinya.

Aku pandai bermain kata. Sehingga semua kata nampak seperti lelucon. Dan kamu pun tertawa.

Aku senang melihatmu tersenyum atau tertawa.

Setidaknya aku bahagia sudah membuatmu tertawa dengan lelucon konyolku.

Walaupun terkadang hatiku seperti tersayat sembilu, melihat penggemar-penggemar rahasiamu mulai menunjukkan eksistensi mereka.

Namun, aku bisa apa?

Aku hanyalah remahan rempeyek di antara tumpukan keripik renyah.

Ibarat sebuah virus dalam komputer, aku hanyalah virus shortcut yang tidak begitu berpengaruh pada sistem kerja di komputermu. Yang tidak begitu kuat untuk menginfeksi sistem operasi seperti sekelas virus malware trojan dan lainnya.

Kemudian aku sadar bahwa cemburuku hanya menguras hati dan pikiranku. Nyatanya kita bukan siapa-siapa walaupun sering saling sapa.

Biarlah aku menyimpan rapat semuanya.

Hingga sang waktu yang mampu membuktikannya.

"Kamu memang bukanlah awal untukku, namun kuharap hatimu adalah terakhir tempatku berlabuh"





Meramu RasaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu