Kau, Aku, Takdir dan Tuhan

28 1 0
                                    

Mungkin Tuhan punya rencana lain dari kisah kita.

Kita dipertemukan lalu dipisahkan.

Aku bukanlah hati yang kau pilih. Sedangkan dia seseorang yang kau pilih. Di matamu mungkin dia sosok yang istimewa dan selaras denganmu.

Tidak denganku....

Sekarang aku baru menyadari bahwa kepergianmu memang pilihan yang tepat.

Kau dan dia nampak sangat serasi.

Di matamu dia banyak nilai plusnya.

Tidak denganku....

Kamu tak cukup mengerti dengan duniaku

Sedangkan aku selalu berusaha sekuat hati mengerti duniamu.

Kamu tak pernah bisa mengimbangiku.

Sedangkan aku berusaha sebaik mungkin agar dapat mengimbangimu.

Aku tak menyesali kepergianmu.

Kepergianmu mengajarkanku apa itu ikhlas!

Namun, yang kusesali darimu

Caramu pergi tanpa permisi

Dengan mengambil keputusan sebelah pihak.

Selama kau pergi; aku mengobati luka seorang diri, berusaha berdamai pada diri- sendiri, menyeka sendiri bulir-bulir bening yang jatuh dari mataku lalu berkata;

"Ini bukan akhir segalanya".

Terima kasih untukmu yang memilih pergi. Dari luka yang kau torehkan, membuatku belajar; makna keikhlasan.

Dari janji yang kau berikan, membuatku belajar; bahwa saat sedang bahagia jangan berjanji atau pun terlena.

Dari canda tawamu, membuatku belajar; bahwa tawa selalu berteman akrab dengan tangis.

Terima kasih!

"Luka yang melahirkan air mata adalah senyuman tertunda yang akan datang esok hari"

Meramu RasaWhere stories live. Discover now