episode 51

334 20 5
                                    

Kamar Swasan

Sanskar melepaskan pelulannya .

Perlahan sanskar mendekatkan bibirnya kearah bibir swara yang wanita itu kini menutup kedua matanya. Dannn... Cup!,bibir mereka kini menempel. Sanskar memulainya dengan mengecup singkat bibir swara,kemudian berlanjut dengan lumatan lembut di sekitar bibirnya. Mereka sama-sama saling menikmati adegan panas itu. Pria itu kemudian melepaskan bibirnya dari bibir swara,dan menuju area leher dan tengkuk swara yang membuat wanita itu mengerang  pelan.

"Shhhh...sanss...kaarr"lirih swara yang mencoba menahan dirinya akan sentuhan bibir sanskar ditubuhnya.

Kemudian sanskar menghentikan aksinya itu. Tanpa basa-basi lagi,dia menggendong tubuh swara dan membawanya ke ranjang tempat tidur.
______________

Keesokan paginya.

Ragini,sujata,dan uttara tengah menyiapkan puja pagi. Mereka menghias nampan pemujaan dengan sangat indah.

"Dimana swara?,kenapa dia belum bangun juga?"tanya sujata.

"Aku akan memanggil kakak ipar ibu"ucap uttara. Lalu dia pergi ke kamar swara dan sanskar.

Uttara berjalan kearah kamar swasan,berniat untuk memastikan apakah mereka sudah bangun atau tidak, karena sebentar lagi pemujaan pagi akan segera dimulai. Uttara mengetuk lebih dahulu pintu kamar mereka.

"Kak sanskar!!,kakak ipar!!"panggil uttara.

"Apa mereka belum bangun?"gumam uttara lalu kembali mengetuk pintu kamar mereka.

Sementara didalam,
Swara dan sanskar masih tidur dengan posisi saling berpelukan. Setelah mendengar suara ketukan pintu dari luar,swara langsung membuka matanya perlahan-lahan.

"Sebentar!!"swara melihat jam alarm di meja samping.

"Jam 6. Sanskar bangun,kita kesiangan. Hari ini ada pemujaan pagi"swara menepuk pelan pipi sanskar.

"Kakak!!"teriak uttara dari luar.

"Sanskar lepaskan aku,uttara terus berteriak."

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Biarkan saja mereka melakukan pemujaan pagi ini. Yang jelas,aku ingin bersama istriku sekarang"sanskar memeluk erat tubuh swara.

"Kakak,apa kalian sudah bangun??"tanya uttara.

"Iya uttara,kami..akan segera turun,kau duluan saja."sahut swara.

"Baiklah."

Uttara pergi meninggalkan kamar swasan.

"Sanskar lepaskan aku. Kita harus segera turun. Kau sudah dengarkan,ibu menyuruh kita untuk segera kesana."swara mencoba melepaskan pelukan dari sanskar.

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu."

Swara mendapatkan satu ide,dia mencubit tangan sanskar,sontak membuat sanskar langsung beranjak bangun dengan wajah meringis kesakitan.

"Aww,apa yang kau lakukan swara?,kenapa kau mencubitku?"

"Itu adalah hukumanmu tuan maheswari."ucap swara. Kemudian dia berjalan masuk kedalam kamar mandi.

****

"Ambil persembahan ini"ucap sujata memberikan persembahan pada swara dan sanskar.

"Terima kasih ibu"ucap swara.

"Dan ini untuk kalian berdua"sujata memberikan persembahan pada ragini dan laksh.

"Terima kasih"ucap laksh.

"Baiklah,ayo kita sarapan"ajak sujata.

Keluarga Maheswari telah berkumpul dimeja makan untuk sarapan pagi. Sebagai sebagai seorang menantu,swara dan ragini menyajikan makanan untuk semua anggota keluarga. Setelah menyajikan makanan untuk semua orang,barulah mereka duduk disamping suami mereka.

"Emmmm.. Ibu,masakan hari ini sangat enak. Aku jadi ingin mencium tangan orang yang sudah memasak semua makanan ini"ucap laksh memandang ragini,laksh mengira bahwa ragini yang telah memasak semua makanannya.

"Tentu saja kau boleh mencium tangannya,karena yang memasak semua makanan ini adalah adikmu,uttara."ucap sujata.

"Uttara?,"pekik laksh.

"Iya lalu siapa lagi jika bukan aku."ucap uttara.

"Kau bisa mencium tangan uttara sekarang"ucap sanskar terkekeh.

"Emm..ayolah aku hanya bercanda."ucap laksh malu.

"Sudahlah laksh,aku tau,kau berpikir bahwa ragini yang telah memasak semua ini bukan"ucap sanskar terkekeh.

Laksh menunduk malu.

Semua orang tertawa karena tingkah laksh.

"Sudah,sudah. Sekarang lanjutkan makan kalian"ucap Ram

"Ohh iya sanskar,bagaimana proyek kita di kolkatta?"tanya ram.

"Aku baru ingin memberitahu ayah,tapi ayah sudah bertanya terlebih dahulu. Begini ayah,ada sedikit masalah disana,jadi aku memutuskan pergi kesana besok lusa untuk menyelesaikan masalah yg ada disana."

"Baiklah sanskar,jika ada masalah yang serius kau beritahu saja ayah"ucap ram.

Sanskar mengangguk mengerti.



Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Where stories live. Discover now