What Are We

313 47 34
                                    

Annyeong yeorobun! Apa kabarnya? semoga semuanya sehat-sehat ya. sudah lama sekali ya dari terakhir aku up. Mian ya guys. Semoga kalian Masih setia menanti. 

Happy reading
***

"YA! Andwae!" Pekik Kyungsoo saat melihat kotak makan yang ia letakan dekat kursi lipat miliknya di lokasi shooting tengah disentuh Taeyong.

"Hyung wae?" Rengek Taeyong, tidak biasanya Kyungsoo melarang seseorang menyentuh makanan apapun yang dibawanya, selama ini seolah ada sebuah aturan bahwa apapun yang dibawa Kyungsoo adalah milik bersama, jadi semua orang bebas mengambil makanan yang Kyongsoo bawa tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.

"Kau boleh makan yang lainnya, tapi tidak yang ini, igae andwae!" Jawab Kyungsoo tegas, sambil mengambil kotak makan yang tengah di pegang Taeyong kemudian memasukannya ke dalam bungkusan dan meletakannya kembali di kursi lalu mencoba merapihkan bungkusan tersebut.

Taeyong sendiri untuk beberapa saat terlihat tercengang. "Pelit sekali" Gumam Taeyong kemudian, setelah kembali dari keterkejutannya, tidak menduga Kyungsoo bisa bersikap begitu.

"Aku mendengarnya" Ucap Kyungsoo membalas gumaman Taeyong.

"Aku memang berharap hyung mendengarnya" Balas Taeyong dengan ekspresi sedikit menantang.

"Ya! Sepertinya aku terlalu baik padamu selama ini hingga membuatmu bersikap seperti itu" Ujar Kyungsoo sambil memicingkan matanya, ada peringatkan diintonasi Kyungsoo sekaligus menantang Taeyong apakah ia berani membalas perkataannya kali ini.

Taeyong yang tidak mampu berkata apa-apa akhirnya hanya mampu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tahu betul ada saat dimana Kyungsoo tidak bisa diajak bercanda. Dan terlihat dari ekspresinya saat ini, Taeyong akan mengalami mimpi buruk yang cukup lama jika ia terus melawan perkataan Kyungsoo. Maka dengan hati berat dan sesekali melirik bungkusan yang masih Kyungsoo coba rapihkan Taeyongpun pergi. Ekspresinya memperlihatkan ketidakrelaan.

***
"Jihyuna andwae, Kyungsoo hyung melarang kita menyentuhnya" Ujar Taeyong pada Jihyun yang hendak membuka kotak makan yang sebelumnya sempat Taeyong sentuh, dan karena itu pula terjadi sedikit perdebatan antara dirinya dengan Kyungsoo.

"Benarkah?" Tanya Jihyun tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Oungh!" Jawab Taeyong "kau boleh memakan yang lainnya asal jangan yang ini" Ucap Taeyong menirukan kata-kata Kyungsoo. Taeyongpun kemudian mengambil kotak makanan yang ada di tangan Jihyun dan memasukannya kedalam bungkusan. Persis seperti apa yang Kyungsoo lakukan sebelumnya. Sedangkan Jihyun hanya mampu menatap Taeyong yang berusaha merapihkan bungkusan tersebut dengan ekspresi bingung.

Baru setelah Taeyong selesai dengan usahanya merapihkan bungkusan itu Jihyun berujar "Taeyonga... sebenarnya Kyungsoo oppa memberikan itu padaku" Jihyunpun menunjuk bungkusan yang saat itu Taeyong letakan dikursi lipatnya.

"Mwo?!" Seru Taeyong tidak percaya "Ya! Kau pikir aku akan percaya?" Lanjut Taeyong "Jangan membuat masalah, kalau kau berani memakannya, dia akan berfikir aku yang melakukannya"

"Jinjja yo.." Ucap Jihyun sambil mengambil bungkusan tersebut.

"Maldoandwae.. Tidak mungkin" Taeyong masih tidak percaya "Bagaimana bisa Kyungsoo hyung memberikan itu padamu sedangkan aku... aku" Ucap Taeyong sambil menunjuk nunjuk dirinya sendiri. "Kau tidak sedang menjahiliku kan?" Tanya Taeyong, belum bisa menerima pernyataan Jihyun.

"Naega Wae?" Balas Jihyun "apa untungnya aku menjahilimu"

"Keundae... Kenapa Hyung memberikannya padamu sedangkan padaku" Ucap Taeyong sambil menunjuk-nunjuk dirinya sendiri "Kyungsoo hyung seolah mau menelanku padahal aku hanya menyentuhnya saja bagaimana jika aku sampai memakannya" cerocos Taeyong tidak terima, sepertinya dia masih sangat kesal dengan apa yang dilakukan kyungsoo. "Hoksi.." Taeyong memandang Jihyun curiga.

Love That Happened Once In A Lifetime (EXO D.O & Nam Jihyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang