Love That Happened Once In A Lifetime (EXO D.O & Nam Jihyun)

Memulai Lagi?

"Karena semua pemeran sudah hadir, mari kita mulai saja pembacaan naskah drama ini" Seru Lee PDnim, membuat Kyungsoo mengalihkan pandangannya dari Jihyun. Sedangkan Jihyun yang tadi sempat beradu pandang dengan Kyungsoo langsung melempar pandangannya ke arah lain. Bahkan seperti tidak merasa bahwa tatapan mereka tadi sempat bertemu. Reaksi Jihyun tersebut membuat Kyungsoo bingung harus berbuat apa.

Sebenarnya sempat terlintas dalam benak Kyungsoo untuk tidak mengiyakan tawaran bermain dalam drama ini, ketika tahu bahwa yang akan menjadi heroin adalah Nam Jihyun. Dan sikap Jihyun tadi yang seperti membuang muka membuatnya yakin bahwa seharusnya ia memang menolaknya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, sekarang tidak mungkin lagi ia mundur.

"Apa kabar, perkenalkan saya Lee Jongjae, Production Director Memories, senang bertemu dengan kalian" Sapa Lee PDnim, membuka secara resmi sesion pembacaan naskah drama Memories "Kuharap kita dapat bekerja sama dengan baik, hingga tercipta suasana yang menyenangkan selama proses produksi, dengan begitu kita dapat mengalirkan kebahagiaan kepada para penonton" Lanjutnya dan membuat semua yang hadir di ruangan itu bertepuk tangan.

"Perkenalkan saya penulis naskah Memories Lee Kyunghee senang bertemu kalian. Drama ini memang bergendre melodrama, tapi saya berharap kesedihan tidak terdapat pada saat syuting berlangsung. Mari kita buat pekerjaan ini pekerjaan yang menyenangkan" Ucap Penulis Lee yang juga di sambut tepuk tangan.

Setelah beberapa patah kata dari tim produksi, satu persatu para aktor dan aktris yang mendukung drama memories pun diperkenalkan oleh Lee PDnim. Saat proses saling memberi salam tersebut berlangsung, Kyungsoo yang dikenal dengan wajah jpegnya sesekali melirik Jihyun. Entah lirikan yang keberapa kali akhirnya mata Kyungsoo beradu pandang dengan Jihyun. Sedetik Kyungsoo merasa jantungnya bedetak makin keras karena begitu terkejutnya. Dan itu tidak bisa Kyungsoo sembunyikan, sebab terlihat bola matanya semakin membesar, hal itu tentu saja membuat Jihyun tanpa sadar tersenyum.

'Kenapa aku malah tersenyum' batin Jihyun menyadari tingkahnya 'tapi sudahlah, kenapa juga aku harus bersikap kekanakan? Tidak ada yang salah dengan tersenyum kan?' Lanjutnya, membenarkan reaksinya tadi.
Sedangkan Kyungsoo masih belum mengerti kenapa Jihyun tersenyum padanya. Padahal tadi beberapa menit yang lalu saat mereka saling tatap, sikap Jihyun terlihat dingin.
'Apa sekarang dia bipolar' tebak Kyungsoo
'Ah tidak-tidak, mungkin aku saja yang tadi salah sangka dengan sikapnya, aku yang terlalu sensitif. Jihyun itu orang yang ramah' Pikirnya kemudian.

Setelah perkenalan dengan seluruh pendukung, pembacaan naskahpun di mulai. Meskipun tema utama drama ini melodrama, tapi di dalamnya cukup banyak adegan lucu. Sehingga sesekali gelak tawa akan terdengar memecah ruangan.

Jam di dinding menunjukan 15.30 ketika pembacaan naskah untuk beberapa episode yang telah rampung ditulis selesai. Maka acara pembacaan naskahpun di tutup dengan foto bersama pemeran utama dengan naskah ditangannya. Jihyun dan Kyungsoo terlihat penuh senyum ketika kamera mengambil gambar mereka berdua. Setelah itu satu persatu pendukung drama memories meninggalkan ruangan, yang tersisa tinggal beberapa orang saja, termasuk di dalamnya Kyungsoo dan Jihyun. Mereka berdua tinggal lebih lama karena harus melakukan rekaman wawancara promo mengenai drama yang mereka bintangi ini.

"Oppa, nanti tolong tunggu aku" Ucap Jihyun tiba-tiba pada Kyungsoo ketika Kyungsoo akan memulai interviewnya. Kyungsoopun mengangguk pelan menjawab permintaan Jihyun. Ia mengikuti Jihyun lewat ujung matanya, masih tidak mengerti dengan pemikiran Jihyun. Karena setahunya selama ini hubungan mereka tidaklah seperti dulu.

"Jihyunie ayo!" Ajak Minjae sesaat ketika section wawancara Jihyun selesai.

"Ada hal yang harus kulakukan, Eonni tunggu aku di mobil saja!" Ujar Jihyun

"E?" Minjae sedikit bingung, kemudian Minjae melirik Kyungsoo yang tengah memainkan handphonenya di ujung ruangan "O..Baiklah" Seru Minjae akhirnya seolah memahami sesuatu.