Feelings

1.3K 108 20
                                    

Readernimdeul.. chingudeul maaf banget updatenya lama, trus untuk 2 minggu kedepan aku ngga bisa update banyak2, bahkan hari ini bisa update aja udah syukur..
Maaf ya.. mohon tetap sabar menanti, semoga setelah 'kesibukan' ini berlalu updatenya akan bisa normal kembali.
Happy Reading ^_^

***

"Ya! Taeyonga.. Bagaimana mungkin? hahaha.."

"Aku tidak bohong sungguh! Hahaha.."

Sebelum melihat Jihyun dan Taeyong, Kyungsoo sudah lebih dulu menangkap kalimat dari percakapan yang diiringi oleh tawa mereka, dan itu meskipun tidak secara langsung tapi mampu membuat semangatnya sedikit turun. Kyungsoo sudah dapat membayangkan ekspresi seperti apa yang Jihyun perlihatkan pada Taeyong saat ini. Senyum yang lebar dengan lesung pipi yang terlihat dan binar mata yang sedikit menyipit.

"Ah, hyung sudah datang!" Sapa Taeyong yang lebih dulu melihat Kyungsoo yang berjalan ke arahnya. Tawa Jihyun dan Taeyongpun seketika jadi terhenti.

"Oh Oppa, annyeong" Sapa Jihyun dengan senyuman di bibirnya dan diikuti lambaian tangan.

Kyungsoo membalas sapaan Taeyong dan Jihyun dengan anggukan pelan dan seulas senyum. Lalu menyedorkan bungkusan ke hadapan keduanya.

"Ini apa?" Tanya Jihyun yang langsung mengambil bungkusan tersebut, wajahnya terlihat sumringah, sebab yakin apapun yang dibawakan Kyungsoo pastilah memuaskan di lidah.

"Hoppang" Jawab Kyungsoo "Aku mau mengganti pakaianku, kalian nikmatilah" Lanjut Kyungsoo pergi meninggalkan keduanya menuju ruang makeup.

"Oppa gomawo" Seru Jihyun.

"Hyung gomawo" Ucap Taeyong.

Setelah Kyungsoo masuk ke ruang makeup, sambil berbisik pelan Jihyun berucap pada Taeyong "Dia tidak mendengar kita kan?"

"Sepertinya tidak" Jawab Taeyong ikut berbisik. "Kurasa karena kyungsoo hyung sudah di sini kita harus menghentikan dulu ceritanya"

"Oungh!" Angguk Jihyun, menyetujui saran Taeyong. Lebih baik mereka melanjutkan cerita mengenai Kyungsoo lain kali, walaupun apa yang mereka ceritakan bukanlah keburukan Kyungsoo, hanya saja Jihyun tidak ingin Kyungsoo tahu kalau selama ini ia selalu menikmati cerita-cerita Taeyong tentangnya. Jihyun tidak ingin Kyungsoo menyadari perasaannya, karena Jihyun tidak ingin sikap Kyungsoo nantinya berubah jika ia tahu kalau Jihyun masih menyukainya. Kyungsoo dulu pernah 'menolaknya' dan Jihyun tidak ingin mengalami itu lagi. Terlebih ia tidak ingin Kyungsoo memandangnya berbeda, bagaimana jika Kyungsoo menganggapnya tidak tahu malu? Kenapa bisa masih menyukai laki-laki yang menolaknya? Karena itu, Jihyun memilih kalau memang ia tidak bisa melupakan Kyungsoo maka lebih baik memendam perasaannya, bersikap biasa saja agar ia bisa terus menjadi teman Kyungsoo, tanpa harus mengalami penolakan yang kedua kali.

Bagi Jihyun, apa yang Kyungsoo katakan lima tahun lalu adalah penolakan secara halus. Awalnya Jihyun merasa Kyungsoo memang menyukainya juga, terlebih saat Kyungsoo mengatakan 'saat ini kita berteman', bukankah itu menandakan masih ada kesempatan lain kali?. Lagi pula untuk apa Kyungsoo repot-repot menyampaikan itu padanya kalau Kyungsoo tidak punya perasaan apapun? Bukankah itu aneh? Lalu kalaulah Kyungsoo memang tidak menyukainya, maka ia tidak perlu mengatakan tidak ingin karena alasan pribadi jadi tidak bisa bekerja sama lagi, Kyungsoo cukup menjaga jarak saja kan?. Karenanya Jihyun sangat yakin kalau Kyungsoo juga menyukainya, hanya waktu yang tidak memungkinkan.

Lima tahun yang lalu, saat Jihyun kembali dari liburannya di eropa, bertepatan dengan ulang tahun Kyungsoo, Jihyun sengaja membawakan kramik khas italia berupa tempat bumbu untuk Kyungsoo. Kyungsoopun memberinya makie dari Jepang sebagai ucapan selamat atas ujiannya. Sampai saat itupun Jihyun masih merasa yakin kalau Kyungsoo menaruh hati padanya.

Love That Happened Once In A Lifetime (EXO D.O & Nam Jihyun)Where stories live. Discover now