Every Days

1K 86 8
                                    

"Ini?" Tanya Jihyun sambil menunjuk bungkus berwarna coklat muda yang Kyungsoo letakan di pangkuannya, mata Jihyun yang bulat terlihat makin membesar saat melihat Kyungsoo.

"Bungeoppang" Jawab Kyungsoo sambil mengangguk, mengiyakan pertanyaan Jihyun yang tidak diutarakannya, setelah itu Kyungsoopun duduk di samping Jihyun.

"Memang di dekat sini ada yang menjualnya?" Tanya Jihyun sambil membuka kantung Bungeoppang, alisnya terlihat bertaut menunjukan ia tengah mengingat-ingat apakah di dekat studio shooting ada stand tepi jalan yang menjual bungeoppang yang pernah ia lihat.

"Tidak" Ucap Kyungsoo, menjawab pertanyaan Jihyun dan menghentikan Jihyun dari membalik-balik bungkus bungeoppang.

"Oh, kukira oppa membelinya dekat sini" Ujar Jihyun kali ini sambil melihat Kyungsoo dengan pandangan bingung.

"Itu.. itu dijual di sekitar apartemenku" Kata Kyungsoo, merasa tatapan Jihyun seperti menyelidikinya mengisyaratkan bahwa ia heran kenapa Kyungsoo bisa membawa bungeoppang padahal tidak dijual di dekat studio.

"Sepertinya di dekat apartemen oppa banyak sekali penjual makanan yang enak" Ucap Jihyun, menyimpulkan seperti itu karena memang hampir setiap hari ada saja makanan ringan yang Kyungsoo bawah ke lokasi shooting. Entah itu twigim, heottok, tteokbokki, maccaroon, mandu atau makanan ringan lainnya baik yang dijual di tepi jalan ataupun swalayan. Sebenarnya Jihyun sedikitpun tidak mempermasalahkannya, malahan ia senang mendapat jajanan enak. Hanya saja melihat Kyungsoo yang setiap hari membawa camilan membuat Jihyun merasa iri, kenapa Kyungsoo bisa tahu di mana jajanan-jajanan dengan rasa enak dijual, terlebih itu ada dilingkungan tempat tinggalnya, hingga jika Kyungsoo sedang menginginkannya ia tidak perlu pergi jauh-jauh.

Pertama kali yang Kyungsoo bawa adalah ice cream saat mereka tengah melakukan pemotretan untuk majalah ELLE. Awalnya Kyungsoo memang sengaja membeli untuk dirinya sendiri, sama seperti kesukaannya akan coklat, ice creampun jadi favoritenya, bahkan dalam suhu yang dingin sekalipun Kyungsoo akan tetap menikmatinya.

"Ah.. segarnya..." Ucap Jihyun menikmati ice cream yang Kyungsoo bawa dan bagikan kepada para staf ELLE.

"Ough benar segar sekali" Kyungsoo yang berdiri disampingnyapun mengiyakan.

"Segar apanya?" Sela Minjae, tidak sependapat dengan Jihyun dan Kyungsoo. Pandangan matanya seolah mengatakan Kyungsoo dan Jihyun adalah dua orang aneh.

"Noona cobalah, maka noona akan mengerti perasaan kami" Ujar Kyungsoo pada Minjae sambil menyodorkan kantung yang berisi beberapa buah ice cream yang tersisa. Minjae hanya menggoyangkan kepalanya cepat menandakan penolakan akan tawaran Kyungsoo.

Bagaimana mungkin Minjae akan setuju untuk memakannya, saat itu mereka tengah melakukan pemotretan outdoor, dengan cuaca musim gugur yang sudah mulai benar-benar dingin, ice cream bukanlah pilihan yang tepat untuk menghangatkan tubuh.

Untuk pemotretan majalah ELLE, mereka sengaja pergi ke Gingko Tree Road Avenue sebab tema yang diusung adalah kencan di musim gugur. Saat itu kru majalah ELLE sedang mempersiapkan setting, sedangkan Jihyun dan Kyungsoo yang mengenakan longcoat berwarna merah bata sudah selesai dengan makeup mereka berdiri di bawah pohon gingko menunggu kru ELLE mengatur peralatan.

"Hm.. eonni benar tidak mau?" Tanya Jihyun pada Minjae yang masih menatapnya aneh. "Kalau tidak mau untukku saja". Dan Jihyunpun melahap ice cream yang tersisa dengan senang. Ekspresi Jihyun yang terlihat begitu menikmati apa yang ia makan membuat Kyungsoo jadi terus membawakan makanan untuknya.

"Cobalah rasa chocohazelnya enak" Terang Kyungsoo sambil menunjuk bungeoppang yang dipegang Jihyun dengan dagunya, mengalihkan pertanyaan Jihyun.

"Chocohazel?" Alis Jihyun tertaut saat mengulang kata itu.

"Oungh" Angguk Kyungsoo "Biasanya isi bungeoppang terdiri dari beberapa varian rasa seperti coklat, kacang merah, ubi manis ataupun chestnut yang terpisah, tapi dipenjual bungeoppang yang ini beberapa rasa dicampur dan itu enak sekali, kali ini aku membawakan khusus rasa chocohazel" Terang Kyungsoo

"Begitu?" Ujar Jihyun dengan bibir berbentuk bulat sempurna.

"Oungh, cobalah. Kau pasti suka" Ucap Kyungsoo meyakinkan, agar Jihyun segera mencobanya.

Jihyunpun mengambil satu bungeobbang dan memakannya "Hm..hm.. benar ini enak sekali oppa" Ucap Jihyun di sela kunyahannya, ia pun meneruskan memakan bungeobbang, setelah menelan semuanya iapun berkata "nanti sesekali aku akan membelinya sendiri. Aku akan mencoba rasa-rasa yang lain. Tadi oppa bilang ini dijual disekitar tempat tinggal oppa kan?"

"Ya? Oh ya.. ya.. benar di sekitar tempat tinggalku" Jawab Kyungsoo dengan ekspresi wajah yang terlihat gusar, tidak menduga Jihyun berencana akan membelinya sendiri.

Taeyong yang baru saja menyelesaikan makeupnya langsung menghampiri Kyungsoo dan Jihyun. "Hyung, kali ini apa yang hyung bawa?" Tanya Taeyong sambil melirik bungkusan yang ada di tangan Jihyun.

"Bungeoppang" Jawab Jihyun lalu menyodorkan pada Taeyong "Cobalah enak sekali".

"Hm.. benar, rasa apa ini? Aku baru mencobanya" Tanya Taeyong sambil dengan lahap memakan bungeoppang.

"Chocohazel" Jawab Jihyun.

"Chocohazel? Beli di mana?" Tanya Taeyong lagi kali ini pada Kyungsoo.

"Di dekat apartemen Kyungsoo oppa" Ucap Jihyun

"Benarkah? Kenapa hyung tidak pernah membawa ke SM" Tanya Taeyong, dan Kyungsoo yang menerima pertanyaan itu terlihat tidak nyaman.

"Aku tidak menyangka akan ada yang memakannya" Jawab Kyungsoo.

"Hyung ini bicara apa? Hyung tahu benar, kita melahap apapun yang disajikan" Ucap Taeyong mematahkan perkataan Kyungsoo, membuat Kyungsoo tidak tahu harus berkata apa, terlebih saat itu Jihyun juga menatapnya.

"Persiapan sudah selesai, ayo Minki, Mina dan Mooyeon segera menuju setting" Panggil asissten Cha menyelamatkan Kyungsoo.

***

"Dia temanku, seperti yang kuceritakan tadi, dia tidak bisa berpaling sedikitpun dari orang yang disukainya" ucap Minjae pelan, terdengar putus asa di suaranya

"Kenapa masih terus mengharapkannya?" Tanya Jihyun "Laki-laki itu saja tidak tertarik, kenapa masih menunggunya? Tidak perlu menunggu laki-laki yang pernah menolakmu, terlebih eonni melihatnya berkencan dengan wanita lain" Ucap Jihyun berapai-api, sebenarnya kalimat Jihyun lebih ia tujukan pada dirinya sendiri, daripada Minjae. Karena sampai saat ini, perasaan Jihyun untuk Kyungsoo belum juga hilang.

"Sudah kubilang temanku, bukan aku" Sangkal Minjae.

"Baiklah.. katakan pada teman eonni itu. Dia seharusnya menyerah, kenapa menunggu laki-laki yang tidak tertarik padanya. Jangan mendengarkan alasan yang dikatakan lelaki itu, kalau memang suka, lelaki itu tidak akan memberikan alasan ini itu lalu berkencan dengan wanita lain. Itu sama saja artinya si pria tidak menaruh perasaan apapun pada si wanita" Saran Jihyun pada Minjae yang meminta pendapatnya saat sedang break shooting.

"Begitu?" Ucap Minjae ragu.

"Ough, cepat lupakan sebelum terlalu dalam. Sudahlah eonni tidak usah terlalu dipikiran, sekarang ayo cepat, break sebentar lagi selesai, dan makeupku sedikit berantakan" Ujar Jihyun sambil menarik lengan Minjae, masuk ke studio.

Tidak jauh dari tempat Jihyun dan Minjae tadi berbicara, ada Kyungsoo seorang diri tengah menyandarkan punggungnya ke dinding, di lengannya ada segelas kopi yang masih utuh. Dari tempatnya bersandar Kyungsoo dapat mendengar dengan jelas percakapan yang terjadi antara Jihyun dengan Minjae.

"Kenapa rasanya aku mulai jadi penguping belakangan ini" Ucap Kyungsoo pada dirinya sendiri dan di bibirnya terukir senyuman, merasa kejadian yang dialaminya lucu, sebelumnya ia menguping Taeyong dan Jaehyun kini Jihyun dan Minjae. Tapi sesaat kemudian raut wajah Kyungsoo terlihat sendu, pandangan matanya sayu, iapun mengela nafasnya. 'Tentu ia sudah melupakanmu, tentu ia akan menganggapmu begitu. Apa yang kau harapkan Kyungsoo?' Batin Kyungsoo, mengingat kata-kata Jihyun yang tidak sengaja di dengarnya tadi.

Love That Happened Once In A Lifetime (EXO D.O & Nam Jihyun)Where stories live. Discover now