(1). ♧ Firts ♧

183 39 73
                                    


🍃🍃🍃

"Dallaaa" Panggil Nada

Nada terlihat sangat cemas dan kebingungan mencari putri bungsunya yang tiba-tiba hilang entah kemana.

"Ma??"

"Ya?? Gimana?? Dalla udah ketemu??" Tanya Nada pada putra sulungnya

Naresh hanya menggelengkan kepalanya yang tertunduk.

"Ayok kita cari lagi!!"

"Ma,, maafin Naresh" lirihnya penuh sesal

Nada menghentikan langkahnya berbalik menatap putra sulungnya, mengelus lembut puncak kepalanya.

"Kamu gak salah,, sekarang ayok kita cari Dalla lagi!!" Ucap Nada lembut dan tenang dengan tersenyum pada putranya. Walau hatinya sangat gusar.

🍃🍃🍃

Zaruna tengah menikmati makan siangnya, tapi fokusnya tertuju pada seorang gadis yang tengah menangis tertelungkup memeluk lututnya diluar. Ia mencoba untuk tidak menghiraukannya, kendati demikian gadis itu terus mengganggu pikirannya mengingatkannya pada kejadian masa lalu. Hingga akhirnya, Zaruna memutuskan untuk menghampiri gadis itu.

"Heyy" ucap Zaruna

Gadis itu mendongakkan kepalanya.

"Kakak siapa??" Tanya gadis itu

"Kamu ngapain disini??" Tanya Zaruna

"Lagi nangis" Jawabnya lugu

Zaruna tertegun ketika ia mendengar jawaban gadis itu. Memang jawabannya tidak salah, tapi bukan itu yang ia maksud.

"Kamu,, kenapa nangis??" Zaruna berjongkok mensejajarkan posisinya dengan gadis itu

"Aku hilang" jawab gadis itu kembali terisak

Zaruna kembali dibuat tak paham dengan jawaban gadis itu, dia membuang nafasnya kasar, menggigit bibir bawahnya.

"Maksudnya apa??"

"Aku hilang" kembali gadis itu menjawab

Zaruna memijat kepalanya agar tidak merasa pening, ia kembali berpikir apa maksud dari gadis itu.

Tak lama ilhampun datang, ia tahu apa maksud gadis itu.

"Aku hilang dari rumah" tambahnya

Zaruna tersenyum mendengarnya. Dugaannya benar, sepertinya gadis itu tersesat.

"Rumah kamu dimana??" Tanya Zaruna berniat untuk mengantarkan gadis itu pulang

"Gak tau,, kalau aku tau aku udah pasti pulang dari tadi, aku gak akan nangis disini" jawab gadis itu

Yapss.. Jawaban gadis itu membuat Zaruna membelalakan matanya, membuatnya mendengus sembari menahan amarah.

Kini Zaruna kembali berdiskusi dengan otak dan akalnya, ia berpikir harus bagaimana, sebab iapun disini hanya berkunjung untuk menghabiskan liburannya dan menghadiri event fashion. Paris bukanlah tempat tinggalnya iapun tidak begitu paham walaupun memang ini bukan pertama kalinya ia berkunjung ke Paris.

"Kita kekantor polisi sekarang!!" Ajak Zaruna pada gadis itu

"Aaaaaaarrgghh" Gadis itu menjerit ketakutan membuat Zaruna panik

"Ke_kenapa??" Tanya Zaruna bingung

"Aku gak ngelakuin kejahatan kok, kenapa aku mau dibawa kekantor polisi??"

Outfit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang