"Iya, kalau mau masuk, masuk saja." ujar Nino.

"Tidak, biarkan saja dia tidur. Kau bersiap-siaplah, dan setelah itu langsung turun sarapan, karena kita akan menjemput tunangan Nina." ujar Dino.

"Oke...." sahut Nino.

Dino dan Nino tengah bersiap-siap, sementara Olive masih tidur. Dino dan Nino pergi kebandara, di sepanjang perjalanan tidak ada yang saling bicara. Tidak lama kemudian mereka pun sampai di bandara. Sesampainya di sana Nino ijin ke toilet. Saat sampai di toilet ia ingin masuk ke toilet laki-laki. Tapi dia urungkan karena pakaiannya wanita. Ia geli sendiri, lalu setelah selesai ia pun berniat kembali kepada Dino. Tapi tanpa sengaja ia menabrak laki-laki kaya dan ponsel pria itu terjatuh.

"Maaf tuan, saya tidak sengaja." ujar Nino/Nina.

Pria itu diam saja, lalu ia tau kalau itu adalah Nina tunangannya. "Oh jadi ini Nina Sandiego? Tidak menyangka cantik juga. Kau harus mengganti ponselku yang pecah."

"Apa? Heh, lagian itu cuman anti goresnya aja yang pecah bukan layarnya. Aku tidak mau menggantinya." sahut Nino/Nina.

"Baiklah kalau begitu, aku akan meminta Dino menggantinya!" ujar Pria itu, dia adalah David Francisco.

"Silahkan, aku tidak peduli." sahut Nino/Nina acuh tak acuh.

David menarik tangan Nino/Nina dan kemudian David menariknya hingga wajah mereka berdekatan. "Aku tidak akan menagihnya kepada kakakmu, tapi ingat kau berhutang padaku. Dan aku akan menagihnya padamu."

Nino/Nina merasa risih, lalu menginjak kaki David.

Buuuk..

"Dasar mesum!" sahut Nino/Nina.

Nino pergi meninggalkan David, kemudian Nino bertemu dengan Dino. Dino merasa cemas, kalau Nino akan membuat masalah. David yang melihat Dino langsung berbicara.

"Adikmu memecahkan ponselku, dan kau harus menggantinya." ujar David.

"Apa? Nina kau?" sahut Dino geram.

"Dasar orang kaya tapi perhitungan, lagi pula itu hanya anti gores yang retak, bukan layarnya. Jika kau minta ganti, lebih baik aku pecahkan juga kepalamu sini." ujar Nino/Nina.

David dan Dino mengernyitkan kening mereka. David tidak menyangka gadisnya mendadak berubah menjadi preman dan temprament. Tapi itu yang membuat David penasaran. Tidak memakan waktu lama, mereka pun pergi dari bandara dan mengantarkan David kerumahnya. David adalah orang terkaya dan terpandang di kota itu. Kedua orang tuanya adalah relasi bisnis keluarga Sandiego. Untuk menjalin hubungan yang lebih erat kedua orang tua mereka menjodohkan David dan Nina.

Di sepanjang perjalanan, mereka hanya diam. Lalu mereka sampai di rumah David. Nino/Nina yang kesal, berbicara. "Aku tidak mau turun, aku mau di mobil saja."

"Lagi pula tidak ada yang mempersilahkan kalian masuk." sahut David dingin lalu keluar dari mobil.

Dino pun sedikit kesal, karena Dino tau David adalah orang yang sangat sombong. Dino pun menancap gas mobilny dan keluar dari halaman rumah David. Dino menggerutu sepanjang jalan, lalu Nino berbicara.

"Kenapa kau menggerutu?" tanya Nino polos.

"Ini semua karena ulahmu, si sombong itu jadi seenak hatinya. Lagi pula, bisa tidak kau tidak membuat masalah?" ujar Dino.

BL- The TwinsWhere stories live. Discover now