Chapter 14 : The Dor (?)

339 25 4
                                    

"Bukalah mata kalian! Kalian belum mati." ucap seorang pria berjubah putih dengan lantan. Lantas ketujuh orang itupun mengikuti arahan dengan membuka kedua mata mereka.

 Lantas ketujuh orang itupun mengikuti arahan dengan membuka kedua mata mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, kita selamat!" ucap Jimin melompat riang.

"Ssst. Bisa saja dia lebih jahat dari para serigala itu kan?!" ucap RM berbisik lirih seraya menyenggol lengan Jimin.


"I-iya."

"Jika aku jahat, untuk apa menyelamatkan kalian? Lebih baik aku biarkan tubuh kalian dikoyak oleh gigi tajam para rogue yang tengah kelaparan itu kan?" tanyanya dengan sinis.

"Mi-- sorry." ucap mereka semua dengan serempak.

"Hyung? Kita bicara menggunakan bahasa apa ketika berbicara denganya?" tanya Jungkook pada Jin.

"Akh. Aku tak tahu. Pakai bahasa biasa saja, dia mungkin bisa mengerti??" ucap Jin menjawab pertanyaan sang maknae, yang hanya dijawab sedikit anggukan.

"Bahasa biasa saja. Aku mengerti." ucap pria berjubah itu. "Sebelumnya perkenalkan, namaku Berdt. Aku adalah seorang witch dan ak--"

"Be-berarti kau sama dengan perempuan tadi?!" ucap Jimin mengeluarkan apa yang ada di pikiranya.

"Jimin-nie!!" ucap J-Hope dan Taehyung dengan melotot sempurna kearah Jimin yang sedang menutup mulut dengan tangan kananya.

"Jaga bicaramu! Aku tidak seperti Ludira! Dia bukan kaumku. Kita berbeda." ucapnya lantang.

"Sorry." ucap Jimin tertunduk takut.

"Kenapa berbeda? Bukankah kalian sama, yaitu seorang witch?" tanya Taehyung dengan muka polos.

"Tentu saja berbeda. Apakah kalian tidak lihat bahwa jubah kami berbeda?"

"Akh iya. Jubah wanita itu berwarna coklat, namun jubahmu berwarna putih." ucap Taehyung dengan mengingat-ingat.

"Iya, kau benar."

"Tapi, tetap saja sama. Bukanya jubah bisa diganti?" tanya Taehyung lagi.

"Bisa, namun warnanya tidak. Dia mempunyai kekuatan jahat dan terlarang. Atasanya adalah seorang yang begitu jahat, maka dari itu kami menunggu selama tiga ratus tahun kehadiran kalian."

"What?!" ucap mereka serempak amat sangat terkejut.

"Tiga ratus tahun?! Mana mungkin. Apakah itu sebuah ramalan?" ucap J-hope.

"Iya, kau benar. Maka dari itu, setelah mengetahui kedatangan kalian di dunia ini, aku pun segera menjemput kalian. Karna kami tahu jika kalian telat untuk dijemput, maka kalian akan terbunuh oleh para rogue itu." jelas Berdt dengan wajah yang sangat serius.

FREEDOM || BTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang