PART 1

69 11 4
                                    

Rena, Devina, dan Tiara sedang berada di sebuah restoran untuk merayakan hari persahabatan mereka yang menginjak 12 tahun. Awal pertemuan mereka mulai sejak SD yang sekelas hingga akhirnya lanjut ke jenjang sekolah SMA mereka bersamaan, bahkan sekelas selalu. Entah kebetlan atau memang takdir mereka selalu mendapatkan sekolah ataupun kelas bersamaan.

"Ga nyangka banget si kita udah sahabatan sampe 12 tahun, suka duka udah kita lewati bareng mulai dari kecil", ujar Devina.

"Huhu iyak nih udah kek sodara banget, sampe dikira kembar karena kemana-mana bareng", sahut Tiara.

"Aaaa... intinya kalian dabest bangettt gaisss tengkyuu", ujar Rena sambil memeluk mereka berdua.

Saat sedang bernostalgia, tiba-tiba mata Tiara dan Devina melihat sesosok pasangan yang sedang berpelukan di meja depannya, tepatnya meja di paling pojok belakang. Mata Tiara dan Devina tak salah lihat, itu Gio pacar Rena.

"Ren, hubungan lo sama si Gio gimana baik-baik aja kan?", tanya Tiara pada Rena.

"Ya gitu lah Tir, lo tau sendiri kan si Gio gimana. Tadi dia ngajak gue jalan sebenernya cuma pas gue bilang gabisa. Dia sempet marah si, Cuma gue jelasin kalo kita mau rayain hari persahabatan kita dan dia oke-oke aja gitu sih. Emang kenapa Tir?, Tanya Rena balik.

"Lo chatan ga sama dia?", tanya Devina.

"Udah ngga si, gue telpon aja ga diangkat tadi", jawab Rena.

Wajah Devina dan Tiara tegang , bagaimana bisa Gio selalu membohongi dan mengkhianati sahabatnya ini yang tulus sekali mencintainya.

"Kalian kenapa sih tegang gitu", ujar Rena sambil cengengesan

"Ren, bukan nya mau gimana ya. Kita berdua ngeliat Gio lagi...", ujar Tiara was-was.

"Lagi apa? Emang Gio disini ya gais?", tanya Rena sambil toleh kanan kiri tapi dia tak menemukannya.

"Di pojok belakang", ucap Devina.

Kemudian Rena menoleh ke belakang, bagaikan disambar petir dunianya seketika berhenti, hatinya seperti di tikam banyak pisau. Bagaimana tidak, pria yang dia cintai sedang bermesraan bahkan berpelukan dengan seorang wanita di depan matanya. Rasanya Rena ingin menangis, akan tetapi sudah banyak air mata yang dia keluarkan untuk pria tersebut. Ini bukan sekali dua kalinya, bahkan sudah banyak kali dia di bohongi dan disakiti seperti ini. Rasanya dia sudah tak sanggup lagi untuk bertahan, dia beranjak untuk menghampiri sang pacar akan tetapi ditahan oleh Devina untuk duduk kembali.

"Coba lo telfon lagi dia sekarang!", suruh Devina

"Buat apa Dev, gue mau nyamperin dia rasanya gue udah ga sanggup lagi bertahan", jawab Rena lirih dan menahan air matanya.

"Lo telfon aja Ren, kita lihat apa reaksi dia saat lo nelfon", ucap Tiara.

"Kalo dia ngehirauin telfon lo ataupun dia bohong sama lo, saatnya lo putusin Gio. Gue ga rela sahabat gue ini disakiti terus", ujar Devina.

Kemudian, Rena mencoba menelfon Gio alangkah terkejutnya, ternyata telfonnya hiraukan.

"Telfon lagi!", suruh Devina

Rena mencoba menelfon kembali, kali ini tetap dihiraukan . bahkan Rena mencoba menelpon lagi dan ternyata nomor nya tidak aktif. Itu berarti handphone nya dia nonaktikan.

"Kita samperin sekarang Gio, trus lo putusin dia sekarang juga. Putuskan dengan cara baik dan elegan buat dia menyesal udah ngekhianatin dan nyakitin lo berkali-kali Ren", kata Devina

"Kita temenin lo, lo pasti bisa Ren", ujar Tiara.

Kemudian mereka menghampiri meja Gio, alangkah terkejutnya Gio melihat pacarnya ada di depan nya.

"Hai, maaf ganggu waktunya. Mbak, saya boleh pinjem cowonya bentar ada yang mau dibicarakan", ujar Rena dengan tersenyum pada wanita itu.

"Yang, dia siapa kamu kenal?", tanya wanita itu pada Gio.

Lidah Gio kelu, dia tak bisa berucap apa-apa saking terkejutnya. Dia hanya menjawab dengan cara mengangguk.

"Oalah yaudah yang, kalo gitu aku ke toilet dulu ya. Silahkan mbak bicara sama pacar saya, saya ke toilet sebentar", jawab wanita itu.

Rena hanya membalas dengan senyuman. Setelah wanita itu pergi, kemudian Gio berucap,

"Sayang, aku bisa jelasin ke kamu".

"Kamu mau jelasin apalagi? Bilang dia cuma temen kamu? Bilang cuma rekan bisnis kamu? Bilang dia klien kamu? Sekarang apalagi?", ucap Rena sambil menahan air matanya nya.

"Sayang aku minta maaf, ini ga seperti yang...", belum selesai Gio berbicara ucapannya terpotong langsung oleh perkataan Rena

"Ga seperti yang aku lihat gitu maksud kamu?"

"Di telfon diabaikan bahkan dinonaktifkan. Masi mau ngeles apalagi si, jelas-jelas wanita itu bilang kalo kamu pacarnya"

"Apa kamu ga capek bohong terus ke aku? Aku capek Gio kamu bohongin terus capek..", ujar Rena dengan nada lirih.

"Sayang, aku janji mulai sekarang aku mau berubah", ucap Gio sambil memohon.

"Udah berapa kali kamu janji-janji tapi sama aja, bulshit Gio bulshit"

"Udah kali ini aku udah ga sanggup, kita selesai sampai sini yaa", ujar Rena sambil tersenyum.

Gio tau itu bukan senyum biasa, itu senyum kepedihan. Senyum yang selalu dia lihat saat dia melakukan hal bodoh dengan menyakiti dia terus menerus, dan dia selalu memaafkan nya. Tetapi, kali ini berbeda dia tidak lagi memaafkan melainkan meminta untuk selesai. Gio tidak rela melihat Rena seperti ini, tetapi lebih tidak rela lagi jika dia harus melepas wanita yang benar-benar mencintainya dengan setulus hati. Gio egois? memang karena bagaimanapun Rena selalu menjadi wanita yang benar-benar ada disaat dia rapuh, dia yang selalu menemani dikala suka maupun duka, dia yang menemani dari nol sampai sukses seperti sekarang ini. Sepertinya wanita nya ini sudah tidak sanggup lagi dengan kelakuan nya, dia tau salahnya tidak bisa dimaafkan lagi. Begitu sering dia melukai hati wanita yang sangat tulus mencintainya ini.

"Aku pamit, hubungan kita selesai sampai disini dan terimakasih atas semua pelajaran yang kau berikan padaku selama ini. Temukan aku di rasa sesalmu, assalamualaikum", pamit Rena beserta Devina dan Tiara.

Hari yang seharusnya bahagia bagi Rena dan sahabat-sahabatnya untuk merayakan hari persahabatannya, kini berakhir menyedihkan karena sekaligus menjadi hari selesainya hubungan Rena dengan Gio yang sudah terjalin 5 tahun lamanya. 5 tahun bukan lah waktu yang sebentar bagi Rena, Gio adalah cinta pertamanya kakak kelas yang sudah merebut hatinya sejak saat menginjak kelas 8 SMP. Dan cinta pertamanya lah yang membuat hatinya luka sedalam ini dan membuatnya hilang kepercayaan sebuah janji para pria yang mengatakan sebuah cinta.

________________________________

Jangan lupa vote and coment yaa
Tinggal klik bintang nya aja😁

See u next part❤

Salam manis dari Ervina🥰

24 Mei 2022

RENANDRA (On Going)Where stories live. Discover now