06. Akibat Overthinking

4.6K 560 83
                                    

Hai! Update cepet karena SKZ 3rd Win!!

Thank you so much for your hardwork, both Stray Kids and STAYs!! <3—Enjoy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you so much for your hardwork, both Stray Kids and STAYs!! <3
—Enjoy reading!



•••

Satu helaan napas berat keluar dari mulut Chan saat berjalan menghampiri Changbin yang terbaring di sofa. Menggeleng tak habis pikir sembari membereskan gelas dan mangkuk, juga menyempatkan diri untuk menyentuh kening adiknya yang sudah tidak terlalu panas dan segera mengganti plester demamnya juga setelah itu.

Changbin ingat sekali kemarin. Di malam harinya saat Chan menangkap basah adik-adiknya bermain hujan-hujanan, ia tak henti-hentinya mengomel. Bahkan Changbin sampai hapal betul semua dialog yang dilontarkan oleh Chan.

Untung saja acara sidang semalaman itu dihentikan oleh Jeongin dengan kemampuan handalnya dalam meluluhkan hati Chan. Si bungsu itu tiba-tiba merengek sambil mengangkat tangannya minta digendong, "Kak Chan, Innie mengantuk. Ingin tidur bersama kakak." ujarnya gemas sekali—membuat Chan yang sedang naik darah seketika berhenti dan langsung menggendong Innie ke kamarnya.

Kak Chan terlalu berlebihan, tidak akan ada yang sakit, ujar Changbin dalam hati sambil berlalu ke kamar malam itu.

Benar, sih. Memang kelima adiknya tetap sehat, bugar, dan tentu saja masih berperilaku aneh. Minho saja tadi pagi tiba-tiba dikeroyok oleh kelimanya karena meminum jatah jus apel yang seharusnya milik Seungmin. Si bungsu kedua itu langsung memukuli Minho tanpa ampun, kemudian yang lainnya ikut-ikutan.

Kembali lagi ke situasi sekarang, siapa sangka kalau yang ternyata jatuh sakit malah Changbin sendiri?

Pagi ini, ia terbangun dengan badan yang menggigil, kepala sakit dan tenggorokannya serak. Karma karena sudah meremehkan abang sendiri.

Jangan tanya bagaimana reaksi Chan. Ingin sekali ia memarahi Changbin sekarang, apalagi ia sampai harus menutup klinik karena harus menjaga adiknya itu di rumah. Tapi dipikir-pikir kasihan juga, sedang sakit kalau dimarahi nanti bisa tambah stress. Jadi lebih baik menunggu sampai sembuh terlebih dahulu, baru dihajar.

"Kak Chan," Changbin memanggil Chan yang baru saja berlalu ke arah dapur dengan suaranya yang kelewat serak, "Changbin mau pindah ke kamar,"

"Tidak usah. Jangan banyak bergerak dulu, istirahat saja disitu."

Changbin mendengus kesal, "Kalau Abin sakitnya bertambah parah gara-gara dijadikan trampolin nanti bagaimana?" protesnya. Ia jadi merinding sendiri membayangkannya.

Changbin tadinya sudah nekat akan bangkit menuju kamarnya, namun niatnya terhenti gara-gara dikejutkan oleh pintu depan yang tiba-tiba terbuka diiringi suara derap langkah kaki kecil memasukki rumah dan pekikan keras penuh semangat, "Minnie dan Innie sudah pulaaang!"

Mampus kau Bin.

"Eh? Kok sudah pulang? Mana Minho?" tanya Chan sembari keluar dari dapur dan menghampiri si duo bungsu. Si sulung menyamakan tingginya dengan kedua makhluk kecil di depannya dan langsung menyerang keduanya dengan ciuman gemas di pipi.

Skijeu FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang