22. Welcome Back!

2.3K 369 113
                                    

Pagi ini, si lima buntalan memutuskan untuk ikut jalan pagi bersama Minho. Hari ini adalah hari ketiga mereka liburan di Gimpo, dan Minho memutuskan untuk bangun pagi dan berjalan-jalan di sekitar villa hanya untuk satu alasan,

Kucing.

Iya, kucing.

Niatnya, sih, hanya ingin berjalan-jalan sambil mencari kucing-kucing liar dan memberi para makhluk berbulu itu makanan, tapi rupanya ada buntalan-buntalan di rumah yang ingin ikut juga. Sempat dilarang, tapi Felix malah menangis dengan alasan ia ingin bertemu dengan 'saudaranya'.

"Lixie itu kucing! Ingin ikut bersama Kak Ino!" protes bocah itu.

Minho lalu menolak, "Tidak usah. Diam di rumah saja. Lagipula saudaramu itu 'kan ayam? Di halaman depan banyak ayam berkeliaran, tuh,"

Singkatnya begitulah alasan mengapa si manis bisa sampai menangis. Pembicaraan tentang Felix dan ayam adalah topik yang sensitif akhir-akhir ini. Sampai-sampai Jisung yakin kalau kembarannya itu sedang PMS hanya gara-gara ayam. Tidak nyambung memang, tapi, ya—namanya juga bocah.

Padahal Minho juga ingat kalau Felix dulu sangat suka disamakan dengan anak ayam. Entah apa yang terjadi dengannya sekarang sampai menjadi kesal setiap disamakan dengan hewan tersebut. Akhirnya setelah dimarahi oleh Chan karena sudah membuat adiknya menangis, Minho pun terpaksa membawa si lima bocah bersamanya untuk menjumpai kucing-kucing liar.

Seru, sebenarnya. Melihat bagaimana adik-adiknya bermain-main dengan kucing liar di sana membuat Minho gemas sendiri. Ia juga berhasil membuat Hyunjin dan Jisung yang sebelumnya enggan mendekati kucing menjadi berani untuk sekedar mengelus kepala makhluk berkaki empat tersebut.

"Kucingnya lucu, 'kan?" tanya si abang sambil memangku Innie dan Felix yang sedang memberi makan kucing di depannya. Kedua adiknya balas mengangguk mengiyakan.

Mendadak satu ide melintas di benak Minho, "Mau memelihara kucing, tidak?"

"Mau!" Innie langsung memekik semangat. Sedangkan Felix malah bertanya, "Kalau kucingnya dipelihara, berarti Lixie bisa tidur bersama kucing?"

"Iya, bisa."

"Tidur di kamar? Sambil memeluk kucing? Kucingnya bisa tinggal di dalam rumah?"

"Iya."

"Kalau begitu, Lixie mau memelihara kucing!"

Bagus. Minho tersenyum penuh kemenangan, "Kalau begitu, nanti rayu Kak Chan agar diizinkan memelihara kucing. Oke?"

"Oke!" Felix dan Innie membalas serempak. Benar-benar tidak sadar kalau keduanya sedang dijadikan alat rayuan untuk si kakak sulung oleh Minho.

Setelah cukup lama berdiam di sana, Minho bersama kelima adiknya akhirnya kembali ke villa. Setelah beres mandi, Minho bersama dengan Hyunjin, Innie dan Jisung sekarang sedang bersantai di ruang tengah. Si bungsu terlihat sedang fokus bermain-main dengan rambut si abang kecil, kemudian Jisung juga ikut-ikutan bermain dengan rambut Minho. Sementara Seungmin dan Felix berada di teras luar bersama Chan dan Changbin. Ingin ikut memasak, katanya. Padahal akhirnya pasti duo cilik itu hanya akan mengacak-ngacak.

"Hyunjinnie, diam!" Innie menarik si sulung kecil untuk duduk di depannya. Tangan kecilnya berusaha keras untuk mengikat rambut Hyunjin dengan ikat rambut berwarna-warni, dan yang diikat rambutnya hanya bisa diam dengan pasrah. Beberapa kali Hyunjin juga merengek karena adiknya itu tidak sengaja menarik rambutnya—yang membuat Innie menjadi kesal dan membuat si abang kecil pun harus mengalah lagi.

Minho tertawa melihat pemandangan di depannya. Lucu sekali. Dia juga berusaha mengikat dua rambut Jisung yang sedang duduk di pangkuannya, kemudian tertawa gemas begitu melihat hasil 'karyanya'. Sementara bocah yang menjadi korban usil kakaknya itu hanya bisa merengek kesal. "Kak Ino, sakit!" sahut Jisung saat Minho memakaikan jepit rambut di poninya.

Skijeu FamilyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora