✎ Na Jaemin, Happy Birthday!

2K 185 4
                                    

Written by escaperealityme


Summary: Jeno dan Jaemin telah menjalin kisah sejak lima tahun lalu. Namun, semua teman-temannya menentang hubungan mereka. Berharap bahwa keduanya bisa menjalani hubungan yang normal, bukan dengan menghancurkan salah satu atau bahkan keduanya.

GENRE: ANGST, HURT-COMFORT, FRIENDSHIP TO LOVERS

Warning: Angst, Hurt-comfort, Blood, Death, Suicide, Killing and Killer, Fear-character

Ships: Na Jaemin x Lee Jeno, Lee Minhyung (Mark) x Lee Haechan, Huang Xuxi (Lucas) x Huang Renjun.

"I'm sorry, jen" ucap jaemin lirih sambil mengeratkan pegangannya pada ujung bajunya.

"Bagus kalau kamu sadar, na. Memang ini semua salahmu dan kamu yang harus minta maaf" balas Jeno lalu beranjak meninggalkan jaemin di taman sore itu.

.

Lukisan bergambar abstrak tergeletak begitu saja di kamar jaemin—lukisan yang dibuat jeno saat anniversary ketiga mereka.

"Terus saja seperti ini" jaemin kembali mengeratkan selimutnya. Keberadaan selimut tidak membuat badannya menghangat—malahan semakin beku.

Perlahan tangan jaemin keluar dari selimut, mencoba mencari keberadaan telepon genggamnya. Satu-satunya orang yang ingin ia hubungi adalah—jeno sang kekasih.
Setelah mendapatkannya, ia langsung saja memencet panggil. Selang panggilan ketiga, suara husky khas orang baru bangun tidur menjawab diseberang.

Apa?

"Jen, aku.."

Tunggu disana, aku akan sampai beberapa menit lagi

Sungguh jeno tak berbohong. Tidak perlu menunggu lebih lama, ia sudah membuka pintu apartemen jaemin. Bunyi klik pertanda pintu memberitahu jaemin segalanya. Dengan tergesa langkah kaki berderap disepanjang apartemen.

Hingga jeno datang dan memeluk jaemin dari belakang.

"Tenanglah na, aku disini"

.

Keduanya masih betah pada posisinya, dengan jeno yang memeluk jaemin dari belakang. Erat. Bahkan tak memiliki niat untuk melepaskan pelukan ketika keduanya telah terjaga.

Baik jaemin ataupun jeno tidak beranjak meskipun dering ponsel jeno telah ribut agar diangkat. Keduanya sungguh sangat tau, ponsel jeno tidak akan berhenti sampai pemiliknya sendiri yang menghentikannya.

40 panggilan tak terjawab
32 pesan belum dibaca

Begitulah penampakan layar notifikasi ponsel jeno.

Kemudian, panggilan ke-41 tampak dari layar ponsel jeno.

"Jen, ponselmu" akhirnya jaemin bicara dengan suara paraunya.

"Biarkan saja, sayang" balas jeno sambil mempererat pelukannya pada jaemin.

"Kau sudah meninggalkannya tadi malam jen. Tak baik bagimu untuk mengabaikannya pagi ini" kini jaemin berusaha rasional dengan menghadapkan badannya pada jeno.
Keduanya saling bertatapan. Dalam.

"Jen"

"Baiklah na, aku akan pergi. Tapi beritahu aku kalau ada apa-apa" jeno akhirnya beranjak melepaskan pelukannya pada jaemin—sungguh tak rela sebenarnya. "Aku akan menghubungi renjun agar ia menemanimu hari ini" sambung jeno sambil berlalu ke kamar mandi di apartemen jaemin.

"Selalu saja menyusahkan"

.

Hallo, ada apa na? Ingin titip sesuatu?

✔️Together With NominfessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang