KAYRAF

[2] Stalking

🍒🍒🍒

"Kay, tugas lo udah gue kerjain jangan lupa teraktirannya ya!" peringat Nadine.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi semenit yang lalu, saat ini Kayla sedang duduk sembari mengucek matanya yang baru saja bangun dari tidur nyenyaknya di lantai kelas.

Kayla berjalan menuju mejanya dan langsung mengambil tasnya. "Ok, atur aja mau kapan ke salonnya."

"Tadi lo dari mana aja, Kay?" tanya Fara yang sedang sibuk memasukkan alat tulisnya.

"Gue makan di kantin tapi kepergok sama ketos," jawab Kayla dengan nada kesal mengingat kejadian tadi pagi.

"Lo dihukum dong?" tanya Fara lagi masih penasaran.

"Iya, dan kalian tahu? Hukumannya bukan kayak biasanya!" sungut Kayla dengan nada menggebu-gebu.

"Bukan disuruh beresin perpustakaan?" Kali ini Salwa yang bertanya sembari mengenakan tasnya ke punggung.

"Bukan! Masa dia nyuruh gue bersihin gudang yang di belakang sekolah, lo pada kan tahu itu gudang banyak dedemitnya!"

Ketiga teman Kayla pun sontak membelakakan mata mereka, anti mainstream sekali hukuman yang diberikan Rafael kepada Kayla pikir mereka bertiga.

"Buset, terus-terus lo terima aja itu hukumannya?" tanya Fara, ke-kepoannya mulai merajalela.

"Ya gue terima, soalnya dia ngasih gue pilihan mau dihukum dia atau sama Bu Fitri. Udah tau gue paling ogah deh berurusan sama Bu Fitri!"

"Lo berani banget masuk tuh gudang." Fara menatap Kayla dengan tatapan yang sulit diartikan. Jika ia disuruh masuk ke gudang itu lebih baik ia pura-pura pingsan saja.

"Untung lo gak ketemu setan!" ujar Nadine sembari mengusap lengannya, merinding juga menyebutkan kata 'setan'. Apalagi ia dan teman-temannya sedang berjalan di lorong sekolah yang sudah sepi karena mungkin murid-murid sudah pulang sedari tadi.

"Gue emang gak ketemu setan, tapi gue ketemu monster tahu gak!"

"Hah, di gudang ada monster?" tanya Salwa terkejut dengan perkataan Kayla. Monster seperti apa ya kira-kira? Ah, Salwa juga jadi kepo seperti Fara.