Chapter 5

45 18 2
                                    

Happy Readings 🌈

05.20

Pagi yang sangat melelahkan,semalam sandra terus memikirkan kejadian kemarin.Sandra sudah sampai sekolah sepagi ini.karena sudah terbiasa.padahal sekolah ini sepi sekali,tak ada orang satu Pun

Sandra merasa ada yang mengikutinya.

Tiba-tiba ada tangan menarik sandra.
Sandra pun tergejolak kaget dan merasa ketakutan.Ian tak tau,karena seorang pria ini memakai topeng.Siapa ini?dan dia Mau apa?
Berbagai pertanyaan muncul di benaknya.

"San lo harus ikut gue!!paham lo!"bentak kasar seorang pria kepadanya.

"Siapa lo!berani-beraninya narik tangan gue!lepasin!gue gak mau ikut!!!tolongggg!"ucap Sandra yang berusaha kabur dan ketakutan.ia sangat takut.

Sandra pun di bawa ke gedung kosong belakang sekolah. Dan sandra pun terkejut dengan kehadiran kedua temanya Dafa.Alan dan tio!apa yang akan mereka lakukan?mereka ber tiga segera mengikat sandra.Sandra berusaha melepaskan,namun tak bisa.sandra sangat takut.ia membuka topeng dan rupanya pria itu adalah musuh devan,dafa.

".Sekarang cepat lo hubungi devan!atau?lo gue habisi!"ancam Dafa dan kedua temanya.

"Apa salah gue sama lo bertiga!gue rasa gue gak pernah bu....buat sal...ah sama lo,dan apa salah devan?"jawab sandra gerogi dan ketakutan.

"Devan?!devan itu musuh gue!!dia selalu ikut CAMPUR semua urusan gue!!!dan lo?lo itu sahabat devan gue tau!gue udah cari tau tentang lo dan devan!so,gue gak suka urusan gue di campurin!paham lo!udahlah habisi dia!terserah lo berdua mau di apa in nih cewek!"
Ucap dafa dengan memberi sinyal kepada kedua temanya alan dan tio.

Tanpa berkata apapun mereka langsung membukakan tali sandra dan ingin menyentuh sandra.tapi sebelum mereka,ketua geng lah yang terlebih dahulu menyentuh nya.setelah itu mereka membunuhnya.mereka sudah tak perduli lagi

"TIDAKKKKK!!!TOLOOOONGGG!siapapun!!!!"jerit sandra sekencang kencangnya.dan berusaha kabur dari mereka namun....

"HENTIKAN!!!ini gue yang kalian cari!JADI TOLONG JANGAN SAKITI SAHABAT GUE!gue menyerahkan diri!"teriak seorang pria yang mengagetkan mereka berempat.tak lain pria itu devan.

"Oh jadi lo dateng buat nyelamatin gadis secantik ini?dan lo nantang kita?hahaha"ucap dava sambil menyentuh dagu sandra.dan berjalan ke arah devan

Tanpa di ketahui dafa membawa benda tajam di sakunya.dan segera menusukan benda tajam itu kepada devan.Sandra pun tak mau devan terluka ia segera berlari menghampiri devan,dan...

"Devannnnn!awas!!!"

ARRRRGSSS...AHHHH...

Benda tajam itu tak mengenai devan tapi....
Darah segar mengalir dari perut seorang gadis cantik itu.

"Cabut woy!!"ujar Dafa yang panik ketakutan dan langsung meninggalkan tempat itu.

"TIDAK!!!INI SEMUA SALAH KALIAN SEMUA!!!GUE AKAN LAPORIN KALIAN KE POLISI LIAT AJA!!!maafin gue San...HARUSNYA GUE,BUKAN LO.BERTAHAN SAN."ucap devan dengan penyesalan.sambil mengangkat sandra untuk di bawa ke rs terdekat secepatnya.Sandra sudah banyak kehilangan darah.

"Van....gu..gue udah ga kuat la..lagi..."rintih sandra sambil meringis kesakitan.

"Bertahan san,gue mohon...gue akan ngejaga lo selamanya kalau lo janji sama gue mau bertahan".jawab devan dengan air mata yang tak kunjung henti.

***

Aku berjanji,
akan melindungi mu
Dengan Seluruh jiwaku.

Maafkan aku yang telah,
membebenci mu.

Semua ini salahku
Maafkan aku,sandra.

***
Devan.

"Tolloong!!dokter!suster!!!"teriak devan panik dengan tergesa gesa menuju ruang IGD .

"Sus cepat bawa pasien ini ke dalam ruang IGD cepat!pasien sudah kehilangan banyak darah!"kata dokter yang langsung menangani.

"Baik dok!"jawab cepat dua suster yang ikut panik dan cepat cepat mebawa sandra menggunakan kasur darurat.

"Dokter....tolong selamatkan teman saya!tolong dok!saya mohon!"devan memohon sambil mengikuti sandra yang di bawa suster menggunakan kasur darurat.tanpa ia sadari,air mata pun berjatuhan dari pipinya.

"Sebaiknya kamu menunggu di depan.Saya akan berusaha semaksimal mungkin nak"kata dokter yang segera berlari masuk ruang IGD.

Devan menangis dengan rasa penyesalan karena nya sandra lah yang terluka.Devan tak tau harus memberi tau hal ini kepada siapa?papa dan mama devan sedang bekerja di luar negri.akhirnya, dengan amarahnya devan segera menelpon polisi untuk menangkap ketiga temanya.

"Hallo.. polisi!saya ingin mengungkap pembunuhan berencana terhadap teman saya.tkp belakang gedung SMA JIKZ tersangka kabur da-Ucapan devan terpotong karena kedatangan seorang wanita di depan ruang IGD ia.tak salah lagi,bunda sandra yang menerima telpon dari rs.cendikia.tapi,devan tak tahu tentang apa yang terjadi kepada orang tua sandra yang sebenarnya.

"Sandra....Sandra...ini sebenarnya ada apa naaakk?kenapa kamu bisa seperti ini..tidak,, Anak bunda.."ringis sang bunda sandra yang tak ingin kehilangan putri satu-satu nya.di depan pintu sambil berdiri menunggu sang dokter keluar dari ruangan.

Devan yang mendengar hal itu ia segera berdiri dan menceritakan hal yang sebenernya terjadi pada sandra.dan menceritakan kalau kejadian ini ia yang bersalah

"Tidak kamu harus di hukum!!berani-beraninya kamu!gara-gara kamu anak saya yang kena imbas nya!!ini semua salah kamu!"teriak bunda sampai mengagetkan seisi orang di dalam rumah sakit.

"Ta..tapi saya nggak bermaksud tante.bu..bukan saya yang ingin hal ini terjadi tap-"Ucapan devan terpotong.

"POKOKNYA KAMU TIDAK BOLEH BERTEMU ANAK SAYA LAGI!DAN SAYA TIDAK MAU MELIHAT WAJAH KAMU LAGI!!!PERGI KAMU!".kesal bunda sambil memukul-mukul dan mendorong devan sampai jatuh.

Devan yang merasa bersalah pun akhirnya frustasi dan tak tahu tujuan yang akan ia tuju untuk menenagkan dirinya.





Devandra[On Going]Where stories live. Discover now