bab 16

155 9 0
                                    

Matahari sudah menampakkan sinarnya dari cela cela jendela

Sarah sudah bangun dengan kondisi mata begitu sembab, ia membuka jendela agar bintang menghirup udara segar

"Tante udah bangun" Reta menutup wajahnya dengan tangan karna silau oleh cahaya matahari

"Udah dong, emm oh iya nak Reta mau makan?"

"Teh anget aja deh te soalnya masih bagi reta gak kebiasa sarapan" ucap reta nyengir

"Ya udah tante beli dulu ya"

Reta melihat wajah bintang yang posisi masih tidur

"Kamu kok ganteng sih" ucap Reta sambil senyum

"Dari dulu kan aku udah ganteng"

Kaget dan malu yang Reta rasakan karna bintang ternyata sudah bangun

"Udah bangun ternyata"

Bintang tersenyum, "kamu akhirnya sadar ya kalau aku itu ganteng"

"Ih pede!!"

"Salah sendiri tadi bilang bintang ganteng ya"

"Ehmm.. enggk inilo foto anak kecil guanteng"

"Mana hpmu? Kamu gak pegang hp gitu"

Reta akhirnya kalah ucapan

"Hahaha"

"Ih ketawa!"

"Salah sendiri lucu"

Reta lalu mengambil hp

"Oh iyaa Bin"

"Kenapa?"

"Kamu tau burung kertas?"

"Burung kertas apaan?"

"Itu burung kertas origami yang dari jepang"

"Emangnya kenapa"

"Katanya barang siapa yang membuat 1000 burung kertas bangau keinginanya itu terkabul"

"Bohong ya, ihh jangan bohong nanti hidungnya tambah panjang gimana" bintang menyentil hidung reta

"Yaa aku gak tau juga sih kebenarannya"

"Nah mangkanya jangan percaya mitos"

"Tapi aku pengen coba deh, supaya keinginanku terkabul yaitu aku pengen kamu sembuh"

Bintang senang mendengar ucapan Reta barusan, betapa berbinarnya mata Reta saat mengucapkan kalimat itu

"Makasih ya" bintang memeluk Reta

"Ihh jorokk! Aku kok di kasih ketekmu sihh!"

"Wangi ya" ucap bintang sambil tertawa

"Wangi dari mana cobak!"

"Oh iya mama kemana?" Tanya bintang

"Oh tadi tante sarah beli makanan"

"Oalah seperti itu"

Drettt.. drettt
Ponsel Reta bergetar

"Siapa?" Tanya bintang

"Devan"

"Dia lagi dia lagi"

"Cemburu yaaa"

"Kalau iya kenapa, aku tu sayang sama kamu ta"

Pipi reta bersemu kemerahan jangan baper Reta....

***
"Mama beliin bubur buat kalian"

"Tapi bintang lagi males makan ma"

"Reta tante minta tolong ya buat suapin bintang"

"Kalau gitu aku jadi nafsu makan ma"

Sarah menggelengkan kepala

"Ya udah ya mama mau pulang dulu, terus ke kantor sebentar abis itu ke sini lagi kok. Reta tante titip Bintang ya, kalau nakal jiwit aja gpp"

"Yee mama emang bintang anak kecil!"

Reta tertawa melihat tingkah bintang dan tante sarah

Sarah mengecup kening bintang

"Mama berangkat dulu ya"

"Ati ati maa"

"Ati ati tante"

"Mama udah pulang enaknya kita ngapain" Bintang sambil mengedipkan matanya

Reta menyuapin Bintang dengan bubur yang sangatt banyak

"Enaknya yaa kamu habisin ini makannya biar sembuh!"

"Tolong aku di siksa"

"Biarin!!"

"Udah Ta aku kenyang"

"Sekarang minum obat ya, bentar"

Reta mengambilkan obat untuk Bintang

"Makasih Reta cantik, kamu emang idamanku"

"Sempet sempetnya ya gombal"

Bintang tersenyum melihat raut wajah Reta saat kesal, rasanya itu ingin aku cubit pipinyaa. Hehehe

Mengikhlaskan CintaWhere stories live. Discover now