bab 14

151 16 0
                                    

Devan yang dari tadi muter muter di depan kasir membuat para karyawan menjadi bingung

"Ada apa bos kok dari tadi muter muter terus kayak gangsing"

"Bingung saya"

"Bingung kenapa bos, mending duduk dulu terus minum kopi biar tenang"

"SAYA TIDAK BERCANDA!"

"Iya bos iya, santai santai"

Kamu kemana Reta! Kok gak masuk kerja, kok gak menghubungi saya!. Batin Devan

Devan:
Kamu kemana Reta kok tidak dateng kerja?

Devan mengirimkan pesan singkat dan berharap di balas oleh Reta

Apa jangan jangan pergi sama Bintang itu! Ahhh.... Reta kenapa kamu tak mengerti perasaanku!!! Aku cemburu kamu dekat dengan dia!!!

"Bos haloo jangan ngelamun bos nanti kesambet lo" ucap Tirza salah satu karyawan

"Eh iya Tir, tolong ambilkan minum ya"

"Minum apa bos? Teh, kopi, susu? Atau kopi zuzu"

"Kopi susu aja"

"Siap laksnakann"

Hari ini hati Devan tidak tenang, ya karna hari ini dia tak melihat gadis cantiknya Reta

"Ini bos"

"Makasih"

"Ngomong ngomong ya bos, bos hari ini gelisah ada masalah kah?"

"Sedikit pusing aja, oh iya temenmu Reta kemana kok gak masuk?"

"Em.. gini bos tadi pas waktu aku berangkat lewat di depan rumah Reta soalnya jalanan macet poll pak bos, terus liat Reta deh dia pergi naik mobil"

"Sama siapa?"

"Gak tau juga sih bos soalnya orangnya gak keluar dari mobil"

"Oh gitu"

"Kenapa raut wajah pak bos jadi mangkel gitu?"

"Sudah! Sana kerja!"

"Yee bos malah marah, bilang makasih kek" nyinyir Tirza

Ternyata benar kamu pergi sama Bintang, kamu pergi kemana Reta!

***

Drett.. drett..
Ponsel Reta bergetar langsung saja Reta mengecek siapa yang mengirim pesan

Devan:
Kamu kemana Reta kok tidak dateng kerja?

Ternyata Devan.

Delete.

Reta menghapus pesan Devan dan kembali menikmati perjalanan dengan Bintang

Malam ini hati Reta campur aduk antara senang, dan malu. Gimana gak senang bisa jalan dengan orang yang sangat ganteng se sekolahan ini yang sangat banyak di fans kan oleh para siswi sma cendrawana

"Kita udah sampai" suara bintang membuyarkan lamunan Reta

Reta segera turun dan Bintang menggandeng tangan Reta

LEGEND COFFE Sesuai dengan nama nya café yang satu ini memang yang paling legendaris di Jogja. Sudah sejak lama café ini berdiri. 

"Aku sudah menyiapkan tempat romantis" ucap Bintang

"Bagus enggk tempatnya?"

"Bagus Bin"

"Oh iya aku punya kejutan, bentar ya"

Bintang lalu meninggalkan Reta dan langsung menuju ke panggung

Selamat malam semuanya, dan selamat malam kepada perempuan cantik yang bernama Reta. Di malam hari ini saya akan memberikan sebuah kejutan untuk orang yang saya sayangi sejak lama, walaupun lagu sederhana tapi memiliki makna. Firasat

Kemarin
Kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku

Semalam
Bulan sabit melengkungkan senyummu
Tabur bintang serupa kilau auramu
Aku pun sadari
'Ku segera berlari

Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau 'tuk
Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi

Akhirnya
Bagai sungai yang mendamba samudra
Kutahu pasti ke mana 'kan kubermuara
Semoga ada waktu
Sayangku

Kupercaya alam pun berbahasa
Ada makna di balik semua pertanda
Firasat ini
Rasa rindukah ataukah tanda bayang

Aku tak peduli
'Ku terus berlari

Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau 'tuk
Cepat pulang
Cepat kembali
Jangan pergi lagi...

Semua penonton bertepuk tangan mendengar suara indah Bintang.

"Suaramu bagus"

"Makasih ya cantik"

"Hem... oh iya Reta aku mau jujur sama kamu"

"Jujur tentang?"

"Masih inget pertanyaanku yang tadi di jalan tentang sahabat kecil?"

"Oh iya kenapa?"

"Aku bintang kecil Reta sahabatmu waktu kecil"

Reta yang mendengar itu merasa tak percaya atas ucapan yang ia lontarkan

"Aku lagi gak mau bercanda Bintang!"

"Aku serius Ret, aku tau aku salah pergi tanpa bilang ke kamu, dan aku juga cuma ninggalin foto aja. Maafkan aku Reta, aku pergi karna aku sakit Ret"

"Sakit apa?"

"aku mengidap kanker, hidupku gak akan lama lagi. Kangker yang aku idap berada di daerah tenggorokan dan sekarang sudah menjalar ke otak Ret"

Reta tak percaya, ternyata selama ini ke kepoannya terhadap bintang terjawab sudah

"Berbagai pengobatan sudah ku jalani Reta, mulai dari ke singapur, oprasi bahkan kemo sudah ku coba semua tapi gagal reta"

"Hey kamu gak boleh sedih ya, ada aku di sini, kita kan udah janji dari kecil, kita sahabat selamanya. Aku gak akan ninggalin kamu" Reta menghapus air mata Bintang

"Aku menyayangimu ta, walau aku percuma ngucapin kata itu kita tak mungkin bersama"

"Aku juga menyayangimu Bintang"

Seketika Bintang pingsan dan hidungnya banyak mengeluarkan banyak darah

"Bintang.... kamu kenapa, tolong bawa ke rumah sakit"

Tangis Reta pecah seketika

Orang orang yang berada di cafe membantu membawakan bintang ke rumah sakit

Mengikhlaskan CintaWhere stories live. Discover now