[ 17 ] : hyunjin si kuat

7.3K 991 176
                                    

Udah hampir seminggu Jeongin belum juga sadar. Hyunjin masih setia menemaninya. Meninggalkan semua pekerjaan kantor dan mempercayakan kepada orang kepercayaannya.

Seminggu itu pula Hyunjin tidak pulang ke rumah. 24/7 setia menunggu Jeongin sadar.

Jihyo dan Daniel selaku orang tua Jeongin pun datang kemari. Menengok keadaan anak kesayangan mereka.

Dan kini mereka sementara menetap tinggal bersama Chan dan Seungmin. Menunggu sampai si bungsu sadar.

Jihyo dan Daniel sangat sedih, apalagi saat mengetahui Jeongin hamil dan sekarang anaknya sudah tiada.

Daniel sudah menganggap Jeongin anak kandungnya sendiri. Jadi ia sangat menyayangi nya.

Suzy juga Minho selaku orang tua Hyunjin pun hadir. Mereka yang sempat akan pergi ke Las Vegas pun tak jadi. Memilih menetap di Korea, menemani menantu kesayangan juga cucu nya.

Tak hanya keluarga Hyunjin dan Jeongin saja yang setia menemaninya. Teman-teman kelas Jeongin pun juga. Awalnya mereka sangat terkejut saat mengetahui Jeongin kecelakaan, lebih terkejut nya lagi ternyata dia sudah menikah.

Ah banyak sekali orang yang menyayangi Jeongin. Ayo Jeong cepat sadar!

Awalnya pihak sekolah ingin mengeluarkan Jeongin dari sekolah. Karena mereka sudah tau kalau Jeongin sudah menikah dan sempat akan memiliki momongan.

Namun saat mengetahui ternyata Jeongin anak dari Bang Daniel (anjir dulu Kang , sekarang Bang, besok Mas gimana? G. Canda) seorang donatur sekolah yang sering memberikan sumbangan dalam jumlah besar, bisa dikatakan donatur utama. Mereka jadi sungkan untuk mengeluarkan Jeongin.

Tapi Hyunjin memutuskan buat Jeongin keluar dari sekolah dan fokus penyembuhan. Setelah sembuh ia bisa melanjutkan pendidikan lagi dengan home schooling.

Bagaimanapun pendidikan itu penting.

°°°

"Yang kamu nggak pengin bangun apa? Banyak yang nungguin kamu bangun, yang" monolog Hyunjin.

Seperti biasa Hyunjin di sini, menemani sampai Jeongin sadar. Digenggamnya tangan mungil Jeongin. Dielusnya sayang surai hitam nya.

Jeongin terlihat kurus. Wajah imut nya tertutup masker oksigen. Juga sebagian wajahnya terdapat luka. Kaki kanannya terbalut gips. Kedua kelopak matanya tertutup damai.

Hyunjin menitihkan air mata lagi. Mengingat jika Jeongin sadar nanti ia tidak bisa melihat. Kecuali ada orang baik hati mau mendonorkan mata.

"Yang, kamu tega biarin saya sendirian gini? Ayo dong bangun sayang hiks" soft banget memble:((

Cklek

"Papa~" denger suara Junghwan bikin Hyunjin buru-buru hapus air mata dia.

Junghwan menghampirinya, bersama Jihyo dan Suzy. Diangkatnya tubuh Junghwan dan di dudukan di pangkuannya.

"Jin, sekarang kamu istirahat ya? Gantian biar mama sama bunda Jihyo yang nungguin Jeongin" ucap Suzy lembut.

Hyunjin menggeleng, "Nggak mau ma. Saya di sini saja"

Suzy hela nafas, "Kamu butuh istirahat Jin, paling enggak tidur satu jam apa dua jam. Itu kantong mata kamu udah tebel gitu. Lagian kan kamu juga tidur disini"

Memang kamar inap Jeongin ini VVIP. Jadi di dalamnya sangat luas juga fasilitas lengkap juga mewah. Tempat tidur untuk penunggu pun ada. Jadi Hyunjin betah nggak pulang.

Mau nggak mau Hyunjin nurut. Lagian juga sebenarnya dia ngantuk berat.

"Kalau gitu saya tidur ya ma, bun. Titip Jeongin, sekalian jagain Junghwan"

"Pasti itu" sahut Jihyo dan Suzy bersama.

°°°

Nyatanya Hyunjin nggak tidur selama satu atau dua jam. Lebih dari itu. Dia tertidur sampai hari mulai malam.

Pas bangun tidur pun Jeongin belum juga sadar. Mau sampai kapan dia tidur seperti ini.

Malam ini yang jagain Jeongin banyak. Ada Jihyo, Daniel, Suzy, Minho, Chan, Seungmin, Hana, Junghwan. Nggak mau ketinggalan ada Jisung, Minho, Felix, Changbin.

Rame amat anjir capek absen satu-satu. Berhubung besok hari libur jadi mereka semua kumpul disini dan nginep. Untungnya ruangan ini cukup nampung dua belas orang dalam satu ruangan.

Awalnya Minho papa Hyunjin kaget ketemu Minho temennya Jeongin. Masalah nya ini nama mereka sama untungnya beda marga. Ya walaupun sebenarnya marga nya sama sih, tapi aku rubah demi kelancaran cerita.

Nggak hanya namanya saja yang mirip. Mukanya pun sama, sama-sama ganteng. Bikin dua orang nama sama itu jadi akrab. Meski umur terpaut sangat jauh, tapi papa Minho kelakuan nya kayak anak remaja.

Udah gapapa, orang tua mah harap dimaklumi. Bentar lagi bau tanah, G!

Yang lain udah sibuk sama dunianya sendiri, tapi nggak buat Hyunjin. Dia duduk di samping bangsal Jeongin sambil menggenggam tangan Jeongin.

"Yang, ayo bangun dong. Orang-orang udah nungguin ini. Liat. Keluarga saya sama kamu ada disini semua, juga temen-temen kamu. Kamu nggak mau ketemu terus nyapa mereka, yang?"

Seungmin yang duduk nggak jauh dari HyunJeong denger apa yang diucapkan Hyunjin. Seungmin nggak nyangka manta suami nya sesayang itu sama adik iparnya.

Bikin Seungmin yakin. Jeongin pantas dapatkan orang sebaik Hyunjin. Tidak seperti dirinya.

Jemari yang digenggam Hyunjin perlahan gerak, dikit-dikit.

Hyunjin sadar, namun ia pikir halusinasi. Jari itu gerak lagi. Sama kelopak mata Jeongin seperti ingin terbuka. Sekarang Hyunjin sadar Jeongin sudah akan bangun dari koma nya.

Buru-buru ia teriak, "Panggilin dokter sekarang!" bikin semua orang nengok ke dia dengan bingung.

Felix yang sadar langsung berlari keluar manggil dokter. Padahal kan bisa mencet tombol yang ada di sana. Hadeuh.

TBC

Mama Muda || Hyunjeong [✔]Where stories live. Discover now