[ 08 ] : tak suka

9.8K 1.3K 368
                                    

"Jeong, lo kok masuk?" Tanya Jisung heran saat melihat Jeongin masuk ke dalam kelas. Dan duduk tepat dibelakangnya.

"Emang gue nggak boleh masuk?"

"Ya nggak gitu. Terus lo kok jalannya normal gitu?"

"Heh! Mikir apa lo?!" Tanya Jeongin geram. Ia tau jalan pikiran Jisung, otak selangkangan ya gini.

"Heran gue modelan Jisung mesum amat" celetuk Felix yang dari tadi menyimak.

"Ngaca lo! Lo juga sama" ucap Jisung tak terima.

"Brisik lo Sung! Oh iya Jeong, gimana semalem gede nggak?" Anjir sama aja lo Lix. Bener kata Jisung.

"Apasih kalian nggak ada apa-apa semalem. Gue belum siap njir" Felix dan Jisung kecewa mendengarnya.

"Apaan nih? Siap apa?" Tanya Haechan tiba-tiba. Haechan tuh sebangku sama Jeongin. Nggak tau kenapa Jeongin mau duduk sama orang modelan Haechan gini.

Untungnya nggak ketularan sama sifatnya Haechan, yang kalian tau sendiri seperti apa.

"Kepo lo dateng-dateng nyaut" sinis Jisung. Jisung sama Haechan tuh selalu gini saling sinis. Sepertinya mereka punya dendam sendiri.

"Masalah? Oh iya Jeong, kemarin lo kemana nggak masuk? Gue hampir duduk sendiri tau nggak? Untungnya Jaemin duduk sendiri, jadi gue sama dia" ucap Haechan

"Ada urusan gue. Hehe sorry"

"Itu juga upin ipin ngapain lo gak masuk juga kemarin?" Tanyanya penasaran. Kok bisa gitu mereka kompak nggak masuk.

"Kepo" jawab JiLix bersamaan.

°°°

"JEONGIN!" Jeongin yang sedang berjalan sendiri di koridor sekolah berhenti dan menoleh ke belakang. Melihat siapa orang yang memanggilnya.

"Kak Jeno?" Gumamnya

Jeno - orang itu atau lebih tepatnya kakak kelas Jeongin berdiri tepat di depannya, sambil tersenyum menatap Jeongin.

"Ada apa ya kak?" Tanyanya

"Pulang sama siapa kamu?" Jeno berbalik tanya. Memang sekarang sudah jam untuk pulang.

"Aku dijemput, emangnya kenapa?"

"Yah padahal kakak pengin ngajak kamu pulang bareng" Jeno sedih. Pengin pulang sama pujaan hatinya nggak pernah bisa. Selalu ditolak.

Iya, Jeno suka sama Jeongin. Kira-kira udah sebulanan ini. Jeno suka deketin Jeongin tanpa sepengetahuan Jisung maupun Felix.

Dia juga sering ngajak Jeongin pulang bareng tapi selalu ditolak. Alasannya simple, Jeongin sebenarnya tau kakak kelasnya ini suka sama dia.

Tapi Jeongin sendiri nggak menyukai Jeno. Lagian ia tau , ada orang lain yang menyukai sosok Jeno ini. Dia teman sekelas Jeongin, Na Jaemin.

Jeongin tau karena Jaemin suka cerita sama dia, bisa dikatakan Jeongin dan Jaemin berteman dekat. Jadi Jeongin tak ingin menyakiti Jaemin jika menerima Jeno. Ini sebelum bertemu Hyunjin.

"Maaf ya kak, soalnya aku juga udah dijemput" ucapnya tak enak. Tanpa sadar kini mereka sudah berada di depan sekolah. Mereka ngobrol sembari berjalan.

Jeno hanya tersenyum mendengar ucapan Jeongin.

"Yaudah kak aku duluan ya? Udah dijemput soalnya" ucap Jeongin saat melihat Hyunjin sudah menjemputnya.

"Oke. Hati-hati ya" Jeno tersenyum dan mengelus surai Jeongin lembut.

Jeongin terkejut. Mana Hyunjin liat lagi, dengan menatapnya tajam.

"I-iya" Jeongin segera melenggang meninggalkan Jeno yang masih menatap kepergiannya.

"Siapa itu? Om nya Jeongin apa ya?" Monolog Jeno. Om katanya? Hei itu suaminya asal kamu tau Lee Jeno.

Jeongin masuk ke dalam mobil. Namun Hyunjin belum berniat menjalankan mobilnya.

Ia menatap Jeongin, yang ditatap balik menatap bingung.

"Siapa itu Je?"

"Ah itu kakak kelasku"

"Kok keliatan nya kalian deket gitu?"

"Enggak, kita nggak deket"

"Tapi itu kenapa dia sampai ngelus-ngelus kepala kamu? Emangnya kamu kucing dielus-elus?"

Om Hyunjin sedang dalam mode cemburu. Nggak suka dia tuh asetnya dipegang orang lain.

"Jangan deket lagi sama dia. Saya nggak suka!"

"Iya-iya aku nggak deket lagi sama dia. Dianya aja yang suka deketin aku"

"Jangan bilang dia suka sama kamu?"

Jeongin mengangguk, membuat Hyunjin melotot tak percaya.

"Dia nggak pernah bilang suka sama aku. Tapi dari gelagatnya aku udah tau kalau dia suka sama aku. Tapi kakak tenang, aku nggak suka sama dia. Aku sukanya cuma sama kak Hyunjin seorang kok"

Ngaku ini siapa yang ngajarin Jeongin? Kalau ngomong suka pede. Hyunjin tertegun. Jeongin suka frontal gini, jadi bikin makin sayang aja.

Hyunjin terkekeh sebentar, "Iya saya tau kok" Hyunjin maju beberapa senti mengecup bentar bibir manis Jeongin.

Jeongin mendorong Hyunjin saat dirasa Hyunjin akan melumat bibirnya, "Jangan disini" katanya. Bahaya, ini masih diarea sekolah Jeongin, kalau ada orang yang lihat kan berabe.

"Kalau di rumah boleh kan?" Goda Hyunjin sembari menarik turunkan alisnya.

"Enggak! Udah ayo pulang Junghwan pasti udah nungguin" seketika Hyunjin ingat jika ia sudah mempunyai anak dan sedang menunggunya di rumah.

"Oh iya"

Jeongin geleng-geleng, tak habis pikir dengan Hyunjin.

TBC






Mama Muda || Hyunjeong [✔]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt