The Reason

5.1K 196 46
                                    

Di masa depan, ketika kau menyadari seseorang mencintaimu tanpa batas,  percayalah dan jangan sekalipun berniat menghapus perasaannya.

Yang mencintaimu hari ini, memang belum tentu akan mencintaimu di masa yang akan datang. Tetapi jika kau menjaga perasaan itu,  bukan suatu yang tidak mungkin jika perasaan itu tidak akan termakan waktu.

.

This story
Basic from 2PM " Heartbeat" MV

.

.

.








.



.


.

Pemandangan di hadapan seorang yang sedang mengandung itu mengabur,  ia tidak tahu apa yang membuat ia ingin menyerah begitu saja dengan apa yang selama ini ia pertahankan. Luka yang ia dapatkan karena terbentur tiang di jalan tidak sepadan dengan luka yang orang itu berikan. Hatinya berdenyut sakit ketika tahu jika dirinya kembali dibodohi, alasan pekerjaan atau alasan masalah mendadak semua sudah ia hafal dan tidak lagi berguna. 

Sejak orang itu kembali, kekasihnya berubah--kekasihnya perlahan meninggalkan dirinya seolah lupa dengan semua rencana dan janji yang telah mereka buat. Berbohong, hingga mengatakan kebenaran tersirat tentang dirinya yang tidak lagi menjadi satu-satunya.

Di sana, di sebuah cafe yang biasanya menjadi tempat favorit nya ….tengah duduk seorang yang ia kenali sebagai kekasih dan calon ayah bayi yang dikandungnya. Dia tidak sendiri, kekasihnya tidak sendiri karena saat ini yang ia lihat adalah pemandangan yang sering ia lihat. Kekasihnya datang, mengusap lembut kepala orang lain yang dia ketahui sebagai sahabatnya. 








Sahabat?? 









Pemuda manis itu mengusap perut besarnya. 

Sahabat ya??  Sahabat mana yang akan bergenggaman tangan setiap waktu? sahabat mana yang saling mengusap sayang wajah masing-masing? Sahabat mana yang berbagi ciuman? Atau jika mungkin mereka juga berbagi selimut? Tidak, ia tidak akan memikirkan hal serendah itu namun matanya juga pernah melihat dengan jelas bagaimana mereka hampir memakan satu dengan yang lain ketika ia pulang terlambat ke apartemen.

Pemuda manis itu terisak,  ia memilih pergi dari tempatnya. Berjalan dengan terseok-seok menelusuri kota, tidak peduli dengan keadaannya yang hamil tua atau kakinya yang sudah membengkak karena tidak lagi sanggup berjalan akhirnya pemuda manis itu memilih berhenti di ujung jembatan yang lumayan sepi. 

" jika aku mati, bagaimana dengan kalian? Apa ayah dan ibuku akan menerima kalian? Apa kakek dan nenekku tidak akan kecewa? Mereka pasti akan menyalahkan kalian, mereka sangat ..."

Guman pemuda manis yang kini tengah menatap lautan. 

Masa sakit sudah ia lewati selama bertahun-tahun membuatnya ingin menyerah, kekasih yang seharusnya ada semakin hari semakin tipis keberadaannya. Hidupnya selalu berada diposisi dimana ia tidak mampu memilih. Keluarga kaya, dermawan dan harmonis--setidaknya itu yang orang lain ketahui. Berbeda dengan dirinya yang ada dan menjadi salah satu aktor di dalamnya. 

Suara tembakan dan teriakan tiba-tiba menginterupsi lamunan pemuda yang kini melihat beberapa orang berpakaian polisi mengepung wilayah dimana ia kini berada. Lawan polisi tidak main-main hingga beberapa orang berpakaian serba hitam menyerang  membabi buta. 

For The ReasonWhere stories live. Discover now