And You...

37 1 0
                                    

(Sebelum membaca bagian ini, lebih enjoy sambil play video di cover deh.. ☕️❤️)

....................................................................................

29 Jul,
Dibagian ini sepenuhnya bercerita tentang kamu,
Iya pada detik ini aku mempunyai seribu cerita tentangmu, dimana semalam aku berdoa akan sebuah kehadiran sosok yang membuatku terdiam dalam doa kemudian kumenangis lirih dalam doa. Entah perasaan apa yang hinggap. Semua semakin jelas tergambar.

Mimpi,
Pada tengah malam ku terbangun dan terjaga, seraya tak percaya akan hal ini. Mimpi, iya, mimpi akan sosok yang baru kumengenalnya. Siapakah sebenarnya ia Tuhan. Kenapa engkau ijinkan ia hadir di tiap malamku. Aku percaya, bahwa engkau menghadirkannya tidak bukan karena sebuah alasan. Apakah memang ini jawaban tiap malamku berdoa? Iya kah? Entahlah, lagi-lagi kumenangis lirih sampai kuterlelap.

Katamu,
engkau rindu,
rindu berat mulai menghantammu, namun aku mencoba membohogi diri supaya tak terlihat olehmu, serapi itu aku menyimpannya supaya engkau tak bisa melihat dan membaca perasaan yang mulai tumbuh untukmu. Iya, aku mulai mengagumimu. Seperti engkau yang mengatakan jika mulai berat menahan rindu sendirian. Namun, ketahuilah bahwa, engkau tidak sendiri. Di sini telah merasakan hal yang sama.

"Angel, aku sudah mulai tertarik padamu sejak awal kumengetahui ID-mu di media sosial itu." Katamu ditengah-tengah percakapan kita "Aku merasakan hal yang dunno something will be happen between us," lanjutmu padaku, "Tapi aku sadar aku tak mungkin bisa menjadi bagianmu, karena engkau menganggap kehadiranku hanya sebatas Kakak(Koko), well setidaknya aku ada kesempatan bisa jadi bagianmu skrg walau hanya sekedar itu, tidak mengapa." Ucapmu jujur. Dalam hati kuberkata lirih, Ooh, andai engkau mengetahui yang sebenarnya, bahwa aku mulai mempunyai rasa yang sama, namun aku tak bisa mengucapkannya. Bibirku kaku dan tetap tak bisa berkata apapun, hanya bisa menahan rasa dalam hati. "Angel? Engkau masih mendengarkanku?" Sapamu di tlp seraya memastikan bahwa aku masih mendengarkan ceritanya. Oh Tuhan, semoga ia tak mengetahui bahwa aku di sini sedang menangis mendengarkannya berbicara, hati ini terguncang oleh suara itu, suara yang sangat membuatku luluh, sangat berwibawa engkau, baik hati, penyayang, ur very lovely dan aku sangat bisa merasakan semua itu, sangat bisa 😢..

Tuhan,
Apakah aku harus jujur padanya bahwa aku mempunyai rasa yang sama? Atau hanya kupendam dan berlari jauh? Sangat sakit dihati kumenahan ini semua. Berikan jalan untukku bisa berkata jujur dan lantangkanku untuk mengatakan yang sebenarnya. Aku mohon...

Well,
Malam ini dalam doaku untuk sebuah jawaban jika memang Harus ku berkata padanya pasti Tuhan akan menuntunku. Jika tidak aku akan terdiam seperti biasanya. Semoga esok ada jawaban...

Gud Nite...

(P1 Stories, 7.20 - Bag. 4)

How It EndWhere stories live. Discover now