05

1K 381 198
                                    

****

"Araa!!" teriak Dodi.

"Apasi?"

"Lo di panggil wali kelas."

"Lah anjir ko bisa?"

"Lo ketauan maling ayam mang wawan lagi ya?"

"Tu leher minta ditebas?"

"Hehe permisi jagoan hamba duluan ke kantin."

"Sono lu pergi sampah bumi" usir Ara "Na bantu benerin penampilan gue dong!"

"Ckk penampilan dibenerin, akhlak lo mau kapan?" celetuk Misel yg langsung mendapat tatapan tajam dari Ara "Gue gatakut dan gaada satupun yg ditakutin sama gue!"

"Misel anjir dirambut lu ada ulet!"

"S..SERIUS ARA!!"

"Iya tuh gerak gerak awas loh nanti pup dirambut."

"SINGKIRIN HUAAA GAK GAK GAMAU JAUH JAUH PERGIII!!"  teriak Misel dengan menjambak rambut nya "ARA NANA BURUAN BANTUIN GUE HUAA!!"

Nana harus ngapain ya? bantu Misel atau jangan. - tanya nya pada diri sendiri.

"NANA LO APA APAAN MALAH PAKE EARPHONE!"

Ara tersenyum senang, otak Nana bekerja dengan baik kali ini.

"Sel gawat doi masuk baju lo!"

"NANAA JAGAIN PINTU CEPETAN GUE MAU BUKA BAJU WOYY GERCEP ANTARA HIDUP DAN MATI GUE INII" teriak Misel dengan hebohnya, belum tau aja itu cuma rencana busuk Ara untuk menakutinya.

"tapi boong!" ujarnya yg kemudian lari.

"ARA AWAS SIA!!!"

****

"Tapi bu masa si gak lulus satu pelajaran aja gak boleh ikutan UKK?" Ara mencebikkan bibir nya sebal apa apaan kenapa bisa seenaknya, Ah tentu saja ia melupakan satu hal 'Maha benar guru dengan segala kekuasaannya'.

"Masalahnya Ara nilai kamu itu kurang dipelajaran wajib" jawab bu Mia.

"Lalu Ara harus gimana atuh bu? apa ibu ga kasian sama ara?"

"Kerjain soal yg dikasih bu hajah, kamu juga udah tau kan?"

"Udah gila si ibu, 100 soal essay dan itu teh harus bener semua!" cerocosnya gaada akhlak sama sekali.

"Semua ada ditangan kamu, kalo kamu pengen ikutan UKK ya kerjain kalo engga ibu gabisa bantu apa apa lagi" Bu mia menghela nafas "Tau sendiri bukan gimana bu hajah, ibu pesen jangan sekali kali lagi buat dia marah Ra, ibu gamau kelas kita terus terusan dicap nakal oleh kalangan guru."

"Jadi tugas seorang murid bukan hanya menuntut ilmu tapi juga menjaga mood gurunya gitu bu?"

"Ra jaga sikap kamu."

"Ibu sendiri yg bilang jangan anggap ibu guru atau ibu kalian tapi anggap ibu sebagai teman yg bisa jadi tempat cerita."

"Tapi kamu sudah melewati batas."

****


Penampilan yg beberapa saat lalu terlihat rapih kini sudah kembali ke tempat semula, Ara merasa sangat jengkel apa tidak ada cara lagi baginya untuk bisa mengikuti UKK? kenapa guru itu senang sekali membuat murid nya menderita? heran.

Berjalan tanpa arah dan sesekali menabrak orang yg berlalu lalang hingga tidak sedikit yg protes, Ara tidak peduli sebab emosi sudah menguasai dirinya katakan saja ia manusia lemah karena tidak bisa menahan diri, betul?.

"Awasss!!" teriak seseorang dan lagi lagi tidak dipedulikan Ara.

Duggh

Dan semuanya terlihat gelap

"Shit!"

****

Vote and comment ya:)Thankyou

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote and comment ya:)
Thankyou

AleaWhere stories live. Discover now