2. Vanilla Bakery

33.9K 1K 31
                                    

Hallo selamat sore.

Follow authornya.

Tidak ada jadwal tetap update dan tidak ada crazy update.

Tinggalkan jejak komentar dan rate bintang kecil di pojok kiri bawah layar ponsel kalian.

Selamat membaca.

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 2

Vanilla Bakery

"Kalian bertengkar lagi?" tanya Xaviera West, ibu Vanilla.

Vanilla yang sedang menggilas adonan roti menghentikan gerakannya, meletakkan alat penggilas lalu ia mengambil alat pemotong adonan. "Tidak," jawabnya singkat.

"Tadi malam kau tidur di kamarmu." Nada suara Xaviera terdengar mengejek.

Vanilla yang sedang memotong adonan roti tampak berkonsentrasi dengan apa yang sedang ia lakukan. "Suatu saat Beck yang akan naik ke atas ranjangku."

"Kau tahu, dia sangat marah saat mendengar kau telah meninggalkannya pergi ke New York."

"Beck selalu begitu, dia tidak peduli padaku saat aku ada di dekatnya. Tapi, begitu ada orang lain di sampingku, dia akan marah." Gadis bermata biru gelap itu mengambil beberapa potongan sosis lalu menyusunnya di atas adonan roti yang telah ia bubuhi saus tomat.

"Kalau begitu kau bisa mencari pria di sini untuk kau dekati agar Beck marah," ucap Xaviera sungguh-sungguh.

"Mom, apa kau bercanda? Kau tahu aku tidak memiliki teman pria dari dulu karena Beck. Sialan, dia benar-benar membuatku tidak memiliki teman pria," gerutu Vanilla.

Xaviera terkekeh pelan. Ia menggulung adonan roti yang telah ia isi dengan sebuah sosis utuh. "Dan kau akan selamanya menjadi tukang roti?"

Vanilla mengedikkan bahunya. "Ini sangat menyenangkan."

Vanilla menyelesaikan kuliahnya di Columbia University, New York. Selama ia tinggal di New York ia mengisi waktu luangnya dengan mengambil kursus membuat kue dan hidangan yang tidak terhitung jumlahnya. Ia ingin seperti ibunya dan tentunya karena ia adalah putri satu-satunya otomatis ia adalah penerus Vanilla Bakery kelak. Ayah Vanilla telah tiada saat ia berusia lima belas tahun dan Xaviera memilih tidak menikah lagi hingga sekarang padahal Vanilla sama sekali tidak keberatan jika ia memiliki ayah tiri.

Xaviera wanita yang kuat, sejak suaminya meninggal ia membesarkan Vanilla dengan jerih payahnya sendiri dari toko kue yang ia rintis dari nol hingga sekarang telah menjadi salah satu toko roti terbesar di Barcelona. Vanila Bakery memiliki sepuluh cabang yang tersebar di berbagai tempat strategis di Barcelona. Vanilla ingin seperti ibunya, menjadi wanita tangguh yang tidak bergantung kepada siapa pun dan hanya memiliki satu cinta dalam hidupnya.

I Win You (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang