[Juna]
Terhitung tiga hari lamanya gue nggak denger kabar Riani.
Bahkan chat terakhirnya hampir seminggu yang lalu. Kita nggak sering chattingan karena lebih banyak ngabisin waktu di dunia nyata, entah itu nonton bareng atau sekedar ngobrolin topik random berjam-jam lamanya. Riani bukan tipe orang yang betah lama-lama megang ponsel, bahkan nyaris nggak pernah pakai hapenya buat keperluan lain selain chat dan telepon.
Orang lain yang cuma mengenal Riani dari luar segera ngecap dia aneh tanpa pikir panjang—bisa dimengerti, karena jaman sekarang hape jadi barang prioritas yang pemakaiannya hampir tiap saat. Tapi di saat yang sama, gue juga tau, sumber ketakutan terbesarnya adalah ponsel dan ada alasan kuat di balik semua itu.
"Juna, jangan begadang."
Gue kaget, menoleh ke kanan begitu mendengar suara milik bapak. Beliau rupanya tertidur, tapi gue yakin nggak sepenuhnya tidur.
"Udah tidur tadi siang, Pa. Jadinya sekarang nggak bisa tidur."
Beruntung, bapak nggak sebawel nyokap yang selalu mastiin gue tidur paling lambat jam sepuluh malam. Jadi, bapak cuma membiarkan sambil bilang, "Yaudah, jangan sampai pagi begadangnya."
Segampang itu emang. Gue segera mengambil ponsel yang tergeletak di samping tempat tidur, mengirim chat pada Riani.
Juna: hey
Di luar dugaan, pesan balasan datang nggak lama kemudian.
Riani: napa
Juna: tidur geblek, malah begadang
Riani: lo juga begadang anjir jangan bawel deh
Juna: nggak bisa tidur
Juna: lagi kangen
Juna: udah tiga bulan nggak denger kabarnya
Riani: perasaan baru tiga hari
Riani: belum ngisi ulang paketan elah nggak bisa ngirim chat
Juna: emang gue bilang lo?
Riani: siapa lagi kalau bukan gue?
Juna: geer amat
Juna: bukannya lo punya wifi di rumah dah napa beli paketan
Riani: wifi-nya lagi bermasalah
Riani: btw dokternya apa kabar?
Juna: TANYAIN KABAR GUE KEK BUKAN DOKTERNYA
Riani: kalau lo bisa ngetik capslock harusnya kabar lo baik-baik aja sih
Juna: nggak baik
Juna: kemaren gue ketemu cewek, cakep tapi aneh
Riani: cakepan mana dari gue?
Juna: jujur, cakepan dia
KAMU SEDANG MEMBACA
May The Flowers Bloom
RandomKarena suatu hal, Riani dikucilkan di sekolah dan dihantui tatapan orang-orang tiap melintas di depan mereka, yang lantas membuatnya putus asa dengan gambaran kehidupan remaja yang berarti dan memutuskan untuk menutup diri, bersembunyi dalam cangkan...