Berpisah untuk Bersatu - Prolog

2.6K 118 11
                                    


Selfi berlari terbirit² menuju Lesti yang baru saja akan membuka pintu kamar mandi, dia mencekal tangan Lesti dengan sedikit gemetar. Lesti memandangi wajah adik sulung nya dengan wajah bingung juga khawatir. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Selfi segera menarik tangan sang kakak ke depan rumah.

"Bu Kinan.. Emh ada apa??" tanya Lesti saat mendapati sang pemilik kontrakan yang sudah berdiri di hadapan nya dengan tegap. Dia tau apa tujuan wanita paruh baya ini datang ke rumah nya, namun sebisa mungkin dia hilangkan rasa takut dan gugup nya itu.

"Ada apa Ada apa. Jangan sok polos deh kamu!! Kamu pasti tau apa tujuan saya datang kemari" ucap nya yang dipanggil bu Kinan sedikit membentak, Lesti dan Selfi menunduk. "Sekarang cepat bayar uang kontrakan nya!!! Kalian udah gk bayar tiga bulan, saya dan keluarga saya juga butuh uang untuk makan. Jangan karna kalian gk punya keluarga dan kalian masih kecil, kalian seenaknya pake rumah saya untuk kalian tinggal!!!!" bentak nya lagi pada bocah berumur 13 tahun yang ada dihadapannya.

Lesti semakin menundukkan kepalanya mendapat bentakan dari sang empunya rumah yang dia dan ketiga adiknya tempati. "Tapi bu.. Lesti..Le-Lesti.."

"Lesti apa?? Belum ada uang??" lagi² Lesti menunduk "sudah saya duga. Maaf ya Lesti, bukannya saya tega mengusir kamu dan adik² kamu dari rumah saya, tapi saya juga butuh uang, saya butuh makan. Bukan cuma kamu yang susah, saya juga ikut susah kalau kamu gk bayar² uang kontrakan ini!!! Malam ini kamu dan adik² kamu masih boleh tidur disini, tapi besok saya gk mau lagi liat muka kalian semua. Faham!!!??" bentak bu Kinan lalu pergi dari hadapan Lesti juga Selfi. Setelah bu Kinan pergi dari hadapan kedua nya, mereka masuk dengan perasaan yang sangat tidak beraturan.

"Gimana ini kak??" lirih Selfi menatap wajah sang kakak.

"Emh ini biar kakak yang fikirin, kamu gk usah fikirin apa² ya!! Kamu jagain Rara sama Putri gih!! Kakak mau ambil wudhu dan sholat" ucap Lesti dengan sangat lembutnya sambil mengelus pucuk kepala sang adik sulung "dan satu lagi, kamu jangan kasih tau mereka soal ini ya!!? Besok kita akan pergi dari rumah ini. Bantu mereka beresin barang²!!" setelah mengucapkan itu Lesti pergi dari hadapan Selfi yang masih terdiam disana.

Tak lama setelah kepergian Lesti, Selfi merasakan sepasang tangan memeluk leher nya, dia membalikkan badannya dan mendapati adik sulung nya yang tengah memeluk nya dengan sangat nyaman.

"Ada apa dek??"

"Ini kan udah malem, kok kakak masih disini sih?? Kasian Putri tidur sendiri. Kita tidur yu!!?" ajak Rara dan mendapat senyuman juga anggukkan dari Selfi.

"Ayo!!? Tapi sebelum itu kita berkemas dulu" ucapan Selfi berhasil membuat Rara mengerutkan kening nya.

"Memang kita mau kemana kak??"

"Emh dek, kamu jangan banyak bicara ya!? Nanti juga kamu tau" baru saja Rara membuka mulutnya untuk bertanya lagi pada Selfi, Selfi sudah memotong nya terlebih dulu "udah ya, sekarang kita ke kamar dan beresin barang kamu, kakak, juga Putri. Barang kak Lesti mungkin biar kak Lesti yang beresin. Ayo!!?" ajak Selfi menarik tangan Rara menuju kamar mereka satu² nya.

***

Empat jam berjalan menyusuri jalan raya, akhirnya mereka beristirahat sejenak di emperan toko karena Rara yang mengeluh lelah. Bukan hanya Rara, Selfi dan Lesti juga tentunya lelah, apalagi Lesti berjalan sambil menggendong Putri yang tengah tertidur selama empat jam itu.

"Kalian cape ya??" ucap Lesti menghapus keringat yang membanjiri wajah Selfi juga Rara, sedangkan tangan satu nya lagi terus mengelus kepala Putri yang ada di pangkuan nya.

"Kakak pasti lebih cape karna gendong Putri, kenapa gk gantian aja sih" ucap Selfi memandang adik bungsunya yang tertidur di pangkuan Lesti.

"Ngga lah!! Nanti kamu keberatan, biarin aja Putri kakak yang gendong" Lesti tersenyum lalu mengelus lembut rambut Selfi. Tiba² Putri terbangun dari tidur nya dan langsung duduk di samping Lesti, dia memandang ke sekelilingnya dan menatap Lesti yang tersenyum ke arah nya.

"Kita dimana kak??" tanya Putri dengan suara khas bangun tidur nya.

"Kita istirahat dulu ya!! Nanti kita lanjut perjalanan" ucap Lesti mengelus kepala Putri.

"Kak, Rara laper" Lesti menoleh ke arah Rara dan menatap Rara, dia kemudian tersenyum sambil mengelus kepala Rara.

"Kamu tahan sebentar lagi ya!!? Sekarang kakak belum ada uang, makanan pun gk bawa. Gapapa ya!?" Rara sedikit menekuk wajah nya, karna sedari pagi belum ada asupan apapun kedalam perut nya, dia sangat lapar. Ah biarlah dia tidak makan, diberi setetes air pun dia akan menerima nya. Dia sangat membutuhkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan nanti.

"Kakak minum air Mbull aja, tadi Mbull sempet bawa air" Putri tersenyum sambil menyodorkan botol berisi air itu, Rara tersenyum lalu menggeleng.

"Gk usah Mbull, itu kan air buat Mbull. Kakak juga gk laper² banget heheh" ucap Rara diakhiri dengan kekehan nya, tapi Putri tau itu kekehan terpaksa, dia menggeleng kemudian memaksa Rara untuk mengambil botor air milik nya.

"Satu untuk semua, hmm??" Rara tersenyum lalu meraih botol air itu, dia mengacak² rambut Putri lalu sedikit meminum air itu.

"Makasih ya"

Lesti dan Selfi tersenyum melihat Rara dan Putri yang masih bisa saling peduli di saat seperti ini, tidak ada yang egois, mereka masih sama² memikirkan saudara nya.

Ya, mereka lah empat bersaudara yang hidup tanpa ibu dan ayah. Di umur nya yang masih sangat muda, Lesti harus mengurus ketiga adiknya yang masih kecil, dan di umur nya yang masih sangat kecil pula Putri dan Rara harus merasakan pahitnya hidup. Di mulai dari kebangkrutan perusahaan sang ayah, meninggal nya sang ayah yang disusul oleh sang ibu. Untung lah mereka bukan anak cengeng, mereka adalah anak² kuat, hingga mereka bisa melewati semuanya.

Vote + Comen!?😙❤

Berpisah untuk Bersatu ✔Where stories live. Discover now