Berpisah untuk Bersatu - 19

287 47 6
                                    

"Bu Lesti,"

Lesti yang hendak pergi setelah mengobrol dengan salah satu pelanggan nya langsung membalikkan badan nya saat salah satu karyawan nya memanggil nya.

"Iya, ada apa?"

Perempuan yang tadi memanggil Lesti lebih mendekat ke arah Lesti.

"Emh, anu bu, itu.. Tadi ada orang yang menanyakan ibu."

Lesti mengerutkan kening nya. "Siapa?"

"Saya juga ngga tau bu, dia gk mau kasih tau nama nya, tapi sebelum pergi dia bilang sama saya kalau dia mau ketemu sama ibu dan bicara sama ibu, secepatnya. Begitu katanya."

"Laki laki atau perempuan?"

"Perempuan, bu."

Lesti mengangguk. "Yasudah, kamu boleh kembali bekerja. Terimakasih."

Perempuan itu mengangguk, dia pun pergi dari hadapan Lesti dan Lesti duduk di salah satu kursi disana.

"Siapa orang itu?"

Lesti terus saja menerka-nerka. Pasalnya, jika rekan kerja nya yang menanyakan dirinya, mereka akan memberi tau nama mereka, tapi kali ini, orang itu tidak mau memberi tau nama nya.

Tapi, tak lama kemudian sebuah senyuman tercetak begitu saja di bibir nya.

"Jangan jangan Selfi? Atau Rara? Bisa jadi Putri? Mungkin aja kan mereka datang kesini dan cari aku? Mereka mau memperbaiki semuanya."

Baru beberapa detik dia tersenyum, wajah nya tiba tiba kembali murung, senyum senang nya berubah getir.

"Tapi mustahil. Mereka udah terlanjur kecewa sama aku." lirih nya kemudian. "Udah lah Les, jangan terlalu berharap!"

***

"Putrii.."

Putri yang hendak masuk ke mobil nya terpaksa harus kembali memutar tubuh nya, melihat siapa yang memanggil nya. Dia lalu tersenyum saat tau siapa yang memanggil nya.

"Eh, Dinda, ada apa Din?"

Gadis yang di panggil Dinda itu semakin melebarkan senyum nya, dia melangkah mendekati Putri.

"Ehm, begini Put, aku mau minta tolong sama kamu. Bisa gk?"

"Minta tolong apa?"

"Hari ini kakak ku ulang tahun, ya ceritanya aku mau bikin kejutan gitu, aku mau ke rumah nya sambil bawa kue, dia pasti seneng, karna udah lama banget aku gk ketemu sama dia."

Senyum manis Putri seketika lenyap, tapi buru buru dia kembali memasang senyum nya.

"Berapa lama memang nya gk ketemu?"

"Sekitar... 1 bulan,"

Putri menganggukkan kepala nya sambil ber-Oh ria. Padahal di dalam hati nya sekarang sedang tidak baik baik saja, entah kenapa pikiran nya langsung tertuju pada Lesti yang satu bulan lagi berulang tahun saat Dinda bercerita tentang ulang tahun kakak nya. Dia juga ingin sekali memberikan kejutan ulang tahun kepada kakak nya, seperti tahun tahun sebelumnya.

"Jadi, kamu bisa gk anter aku beli kue ulang tahun buat kakak ku?" tanya Dinda, namun tak ada sahutan dari Putri sama sekali. Dinda memperhatikan Putri yang nampak nya tengah melamun.

"Put," Dinda menyentuh bahu Putri.

"Ah, eh.. Iya gimana?"

Berpisah untuk Bersatu ✔Where stories live. Discover now