Yang Ingin di Dengar.

1.7K 142 20
                                    

[ original BGM; Long Journey (2019) - Blue Webtoon OST by Fate ]

Namanya Kim Namjoon.

Pria dengan tubuh tinggi nan tegap yang memiliki lesung pipi disisi kanan dan kiri.

Namanya Kim Namjoon.

Pria dengan rasa ingin tahu yang tiada habis. Hobinya membaca banyak literatur, berjalan maupun bersepeda disekitaran sungai Han. Mengunjungi pameran seni, dan menghabiskan sisa hari dengan segelas teh hangat sembari menggenggam tanganku.

Namanya Kim Namjoon.

Kekasih dari seorang Kim Seokjin. Semenjak tiga tahun yang lalu, hingga saat ini.

Hidup bersama disalah satu apartemen dipinggiran Kota Seoul, membuatku belajar memahami kehidupan Namjoon sembari melewati banyak hari. Meski terkadang, ruangan ini begitu sepi jika ia tak kembali bahkan meski dini hari.

Pekerjaannya sebagai yang ahli dalam memberikan rancangan terbaik untuk desain sebuah bangunan membuatku harus mengerti bahwa ia diwajibkan memiliki setengah dari waktu yang dimiliki untuk memeriksa setiap detailnya. Aku tak pernah keberatan, karena ia pasti selalu memberi kabar.

Setiap hari, Namjoon selalu membangunkan ku terlebih dahulu. Usapan lembut di pipi pertanda bahwa aku harus bangun, setidaknya hal itu yang selalu ia lakukan di dua tahun belakangan. Sapaan hangat tiap membangunkan ku juga tak pernah ia lewatkan barang sehari, dan aku selalu memintanya mendekatkan pipi sebagai balasan atas sapaannya.

Senyum itu...

"Nam.."

Panggil ku di satu pagi dengan Namjoon yang menengadahkan kepalanya melihat ke arahku.

"Nanti, setelah selesai sarapan hati-hati di jalan. Lihat sisi kanan dan kirimu sebelum menyeberang, ya? Hari ini jika kau ijinkan, aku ingin membeli beberapa alat dan bahan melukis untuk menemani hariku. Akan ku minta kurir untuk mengantar nya kemari, kau tak perlu khawatir" jelasku padanya.

Namjoon mengusakkan kepalanya pada perutku karena posisinya yang tengah duduk menikmati sarapannya.

Hanya dengan sebuah anggukan, dan aku mengerti. Namjoon mengijinkan ku melakukan hal yang disukai disela menunggunya kembali.

Senyum itu...

"Nam.." ia melihat ke arahku

Namjoon menghampiriku yang tengah menyandarkan diri di balkon kamar apartemen kami, membicarakan hal baik apa saja yang ia dapat hari ini. Berceloteh tentang suara mesin fotocopy, denting sendok dengan segelas kopi, suara angin ribut ketika siang hari, serta samar-samar keluhan jam lembur dari beberapa rekan seprofesi.

"Aku.. agak lelah.." keluhnya hari ini,
"Tapi tidak apa-apa.. Aku senang. Karena, ada Seokjinnie yang menunggu ku pulang", ucapnya penuh dengan kehati-hatian sembari dengan tubuhnya yang memelukku.

Ada saat dimana kami berdua menghabiskan waktu dengan cara seperti ini, percakapan kecil dengan sebuah peluk pelepas penat, katanya. Namjoon selalu memberikan kenyamanan untukku.

Senyum itu...

"Nam.." ia duduk dihadapan ku sembari memainkan buku-buku jariku.

Kali ini, ia bercerita tentang bagaimana seorang pria tanpa sengaja menubruk pundaknya sesaat setelah memesan segelas kopi di cafe empat blok dari kantor. Ia ingin menegur, tapi derap langkah tergesa cukup membuatnya maklum, bahwa ada urusan penting yang terpaksa harus diburu.

"Tadi.. Aku ingin membawa pulang kue strawberry kesukaanmu, tapi urung. Karena, kau bilang.. sedang membuat kue sendiri..."

"Huh?" Jawabku seadanya

YOUR(S) [ NAMJIN ] ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя