Runi-Patah Hati 2

Start from the beginning
                                    

"Oh, Oke," lirih cewek itu pasrah.

Ia kembali memilih duduk di tempatnya tadi, sambil mengeluarkan headshet yang dibawanya ia mulai memutar lagunya kembali, sambil mengikuti iringan lagu itu. Ia berniat untuk tetap menunggu lagi, karena ini pertama kalinya ia diajak pergi keluar oleh pacarnya sendiri, selama 2 bulan hubungan.

Ia mulai bersenandung. "Tiba-tiba kamu datang saat kau telah dengan diaaaaa semakin hancur hati ku. Jangan datang lagi cinta bagaimana aku bisa lupa padahal kau tahu keadaanya kau bukanlah untuk ku ...."  Ia menyanyikannya dengan penuh semangat seolah sedang melampiaskan segala ke kesalannya karena menunggu orang yang tak kunjung datang, tanpa menghiraukan sekitarnya.

"Jangan lagi rindu cinta ku tak mau ada yang terluka, bahagiakan dia aku tak apa biar aku yang pura-pura lu-" Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya membuat cewek itu kaget dan berhenti bernyanyi sambil menengok orang itu dengan wajah datar dan bibir monyong.

"Lu-pa," meneruskan lagunya, lalu menjeda musiknya.

"Lupa apa?" tanya orang itu tak mengerti.

"Nggak, tadi nerusin lirik. Kenapa mbak?"

"Mbak gak sekalian ngadain konser aja ya?"

"Hah? apa?" ucapnya kaget, cewek itu mencopot headshet dari telinganya, takut salah denger.

"Enak sih suaranya, tapi jangan teriak-teriak juga kali mbak, pusing dengernya mana panas banget lagi cuacanya," jelas Orang itu.

"Ouh iya maaf mbak."

"Kalo lagi patah hati lebih baik pulang, istirahat tidur." Pesannya sambil pergi begitu saja.

"Aku gak lagi patah hati kok mbak, malah aku lagi seneng," teriaknya membenarkan perkataan orang yang entah siapa ia tidak mengenalinya, mungkin pengunjung.

Ia memasang kembali headshetnya yang tadi ia copot, 1 jam ia masih tetap menunggu, entah sudah berapa banyak lagu yang ia putar sampai ia merasa pusing, tapi ia masih tetap ingin menunggu karena, yakin bahwa pacarnya akan datang.

Waktu terus berjalan, 3 jam sudah cewek itu masih menungu, ia ingin pergi namun, ia akan melewatkan kesempatan yang tidak pernah pacarnya lakukan selama berpacaran salah satunya ya mengajaknya jalan. Ia berharap dengan menunggunya sekarang semuanya akan tergantikan dengan kebahagiaan yang lebih indah.

Ia melempar kerikil disekitarnya, karena merasa bosan ia berniat untuk menunggu sebentar lagi. Ia tetap percaya bahwa pacarnya akan datang karena sudah janji. Hari sudah mulai sore, langit sudah tidak terlihat cerah lagi, ia menatap benda pipih yang dipegangnya berharap pacarnya akan meghubunginya kembali, tapi nihil tak ada satu panggilan bahkan pesan pun. Ia kembali berjalan melihat sekelilingnya tiba-tiba ponselnya kembali berdering, dengan cepat ia langsung mengangkatnya dan terdengar jelas suara dari benda itu.

"Run, maaf lama, kayaknya kita ketemunya nanti lagi deh udah mau sore soalnya, kamu dimana?"

Ia begitu sedih dan kecewa ketika mendengar pacarnya ingin membatalkannya. "Aku masih di sini, di tempat kamu janjiin," ucapnya datar dengan wajah sedih.

"Hah? Yaudah aku ke sana," tanpa jawaban dari cewek itu, ia langsung menutupnya.

###

Tidak butuh waktu lama seorang cowok datang menghampiri cewek itu. Dia adalah Arkan pacarnya yang lebih tua satu tahun dari dirinya dan cewek itu bernama Runi cewek pintar tapi ceroboh dan jarang bergaul.

"Run, Kenapa kamu gak pulang sih?" tanyanya begitu marah. Runi tak menyangka jika cowoknya akan bicara seperti itu.

"Kamu nyuruh aku pulang?" tanya Runi membalikan.

Our StoryWhere stories live. Discover now