48 - Jeratan Terakhir yang Menghangat

3.3K 26 10
                                    

Seorang aktivis dari Komisi Perlindungan Anak dan Wanita selaku advokasi kasus Renald menyapa Regina yang berlarian di koridor rumah sakit.

"DI MANA RENALD! ANAKKU DI MANA?"

"Tenangkan dirimu, marah-marah seperti ini enggak ada gunanya!" Armand menahan bahu Regina yang masih mengamuk liar. Intonasi yang menekan nan rendah berhasil membuat Regina kembali dalam kontrol diri.

"Saya Budi Yusuf, Kabid Humas Polda Metro Jaya. Dengan Bapak Armand Jeffrey Smith, Ayah dari Ananda Renald Smith?" Petugas kepolisian yang berjaga di pintu kamar pasien langsung menghampiri Armand dan menyalaminya.

"Iya, saya Ayah dari Renald James Smith. Ini istri saya Ibu dari Renald, Regina Tiara." Armand membalas jabatan tangan itu seraya memperkenalkan singkat Regina yang berada di sebelahnya. "Bagaimana kondisi anak kami?"

"Ananda Renald telah kami amankan sesuai protokol medis," jawab Kabid Humas Budi Yusuf mempersilakan orang tua Renald memasuki kamar inap anaknya. "Polda Metro Jaya telah bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak dan Wanita dalam menangani kasus pedofilia yang tengah marak satu bulan belakangan di kawasan Ibu Kota. Untunglah kami tepat waktu menyelamatkan putra Bapak sebelum pelaku melarikan diri bersama barang bukti," lanjutnya memaparkan proses profesionalitas instansinya.

Armand menggiring Regina memasuki kamar perawatan khusus anak.

"Re-Renald! Anakku!"

"Ma ... ma ...." Renald berusaha beranjak dari berbaringnya, tetapi kembali ambruk. Tubuhnya masih belum kuat. Pun tangannya hanya bisa mengambang di udara demi meraih pelukan ibunya.

Wanita paruh baya dari Komisi Perlindungan Anak dan Wanita itu turut menenangkan Regina yang berlari menghampiri ranjang anaknya.

"Ibu yang tenang, ya. Kami sudah mengamankan Nak Renald. Dokter juga sudah meresepkan obat yang dibutuhkan Nak Renald," ucap wanita tua itu sembari mengusap-usap bahu Regina.

Terlihat memar-memar merah masih baru memenuhi nyaris di sekujur tubuh Renald dan bengkak pada wajahnya di balik perban, membuat Regina sangat terpukul. Tubuhnya yang melemas sejurus langsung mendekap erat anaknya. Bocah itu merengek tersedu-sedu di dalam pelukan hangat Regina. Ia cium berkali-kali pucuk kepala, hidung, dan lengan Renald sepelan mungkin agar tidak menggesek lukanya yang masih terasa perih.

Kemudian Armand membawa Kabid Humas tersebut keluar kamar dan berbincang empat mata.

"Apakah pelakunya orang yang kami kenal?" tanya pria empat puluh tahun itu. Meski menua, paras blasterannya masih membingkai karakter fisiknya yang menawan.

"Kami telah berhasil menangkap dan menginterogasi tersangka bernama John Faris (68)—WNI asal Batam, aksinya kini kerap berpindah-pindah sampai area Jakarta Utara. Laporan awal yang sudah diproses masuk ke kami, di kediaman si tersangka ini sering keluar masuk bersama anak-anak di bawah umur. Beruntung saksi mata ada yang mengenali Putra Anda sebagai anak dari selebgram Regina T. Dari hasil temuan bukti dan laporan yang kami terima, pelaku merupakan residivis kasus pedofilia. Dia sudah pernah didakwa di tahun 2004 dan juga 2008 di Kepulauan Riau," terang Kabid Humas. "Apa Bapak merasa mengenali tersangka yang kami maksud?" lanjutnya sembari memberikan foto bukti wajah tersangka.

"Ba-bagaimana bisa anak saya jadi targetnya?" Armand menggeleng pelan di sela-sela menyimak dengan intens. Tangannya gemetaran ketika mengembalikan foto tersangka kepada Kabid Humas. Tersangka pria tua itu benar-benar asing! Menjijikkan, bahkan pelaku itu tampak lebih tua dari ayah mertuanya!

"Begini, JF melakukan modus operasionalnya menggunakan Instagram. JF ini menyasar pengguna Instagram yang aktif mengunggah foto pribadi terutama anak-anak di bawah umur. Dengan bertukar pesan pribadi, JF menjaring mereka ke grup Facebook Loly Candy dan bertindak sebagai admin di grup tersebut, sebagai wadah untuk saling berbagi video maupun gambar yang memuat konten pornografi anak."

[END] My SEXy Boyfriend  | [Jungkook NC 21+]Where stories live. Discover now