21. Kamu Hanya Milikku!

Comincia dall'inizio
                                    

Greppp

Rama mencekal tangan Risa yang hendak menyusup kedalam baju tidurnya. Kini berbalik Rama yang menguasai Risa, dia berada di atas Risa mengurungnya. "Dasar wanita nakal!" desis Rama.

"Aku berhak Ram atas dirimu, begitupun kamu karena aku sepenuhnya milikmu." Cicit Risa.

Tatapan Rama tak bisa lepas dari wajah cantik Risa, dia terus mengamati mengagumi istrinya. Tak dapat dipungkiri bahwa Rama begitu terpesona dengan kecantikan Risa, dia begitu menarik tapi sayang sifatnya saja yang buruk kerap kali membuatnya naik darah. Disisi lain sebenarnya Rama mulai menyukai istrinya, entah itu perasaan apa yang membuat jantungnya berdetak kencang ketika berada di dekat istrinya. Apakah dia mencintai Risa? Dia belum berani menyimpulkan itu.

"Aku mencintaimu Ram." ucap Risa spontan, sukses membuat Rama menegang.

"Lo bilang apa barusan?" tanya Rama lagi memastikan, apakah pendengarannya tidak salah. Perempuan ini berani-beraninya mengatakan cinta terang-terangan di depannya.

Risa mengerucutkan bibirnya kesal karena harus mengulangi lagi kalimatnya. Tingkah laku menggemaskan Risa tak luput dari pandangan Rama hingga membuatnya ingin tertawa, tapi jelas saja Rama menutupinya karena gengsi.

"Aku mencintai suamiku, Ramayana Mahesa papa dari anak yang ku kandung." ucapnya dengan gamblang. Rama tersenyum samar, dia merasa senang atas pengakuan Risa barusan.

"Gue ingin bertanya." ucap Rama.

"Apa?" Risa mulai kepo.

"Apa lo beneran menyimpan vidio mesum kita di ponsel lo?"

Mendengar pertanyaan itu seketika Risa tertawa geli. "Bodoh, bagaimana bisa gue punya waktu untuk merekam adegan panas kita, kalau gue sendiri aja nggak sadarkan diri karena minuman laknat itu."

Sial, perempuan licik ini menipunya. Rama sudah menduga dari awal kalau vidio itu tidak pernah ada, itu hanyalah akal busuk Risa semata-mata digunakan untuk mengancamnya. Lagipula kejadian malam itu bukanlah kesalahan Risa sepenuhnya, melainkan ulah Andre sepupunya sendiri yang menjebak Rama karena ingin balas dendam. Rama merasa bersalah karena selama ini dia sudah menuduh Risa dan memperlakukan wanita itu dengan kejam.

"Apa yang lo inginkan dari gue?" Tanya Rama lagi.

"Aku ingin menjadi milikmu malam ini, gue tau lo pasti nolak. Aku sungguh menginginkanmu Rama." tangan nakal Risa sudah menjalar bergerilya menyusuri dada bidang Rama yang masih terbungkus baju tidur.

"Baiklah, kalau lo maksa." Risa tidak percaya kalau Rama akan menyetujuinya. Padahal Risa mengira kalau Rama akan menolaknya. Sial! Risa termakan omongannya sendiri. Bagaimanapun Rama itu seorang laki-laki normal, dan kini Risa berani menantangnya.

"Ingat, gue pastiin lo besok nggak akan bisa berjalan dengan normal setelah ini." Risa seketika meremang begidik ngeri, jujur saja dia merasa takut.

Pasalnya dari pengalaman insiden di club bersama Rama, dia merasa sakit disekujur tubuhnya apalagi yang paling parah adalah bagian selangkangannya. Pengalaman pertama yang sungguh mengerikan untuk Risa ulang kembali.

Rama bisa melihat ekspresi ketakutan Risa, sungguh lucu membuatnya ingin tertawa. Dia mencoba mengikuti permainan Risa yang sengaja menggodanya dan sialnya dia juga tergoda ingin menikmati tubuh Risa lagi.

"Bagaimana?" tanya Rama menahan kekehannya, berusaha bersikap tenang menghadapi istri nakalnya ini.

"I-iya Rama." Jawab Risa gugup. Dia menghela nafas beberapa kali untuk memasok oksigen yang berkurang dalam rongga paru-parunya. Dia memantapkan hati dan fikirannya, ini sudah kewajiban seorang istri untuk memuaskan suaminya. Daripada ntar Rama minta jatah ke sembarangan cewek, apalagi kalau itu siluman uler kadut. Risa tidak akan rela dunia akhirat...

Rama mulai melucuti baju Risa , begitupun sebaliknya Risa juga membuka baju Rama hingga mereka berdua sama-sama naked.

Risa meneguk ludahnya dengan susah payah. "Ram lakukan secara pelan-pelan, jangan sampai anak kita terluka. Mengerti?" Risa mewanti-wanti karena dia tengah hamil besar dan itu cukup rentan.

"Hmm." Sahut Rama singkat, karena beberapa detik kemudian dia sudah menyambar bibir ranum istrinya, melumatnya mengaksen rongga mulut Risa dengan penuh hasrat.

Malam ini adalah milik mereka berdua, sepasang insan yang tengah memadu kasih sebagai sepasang suami istri yang sah. Hujan menjadi saksi dan guntur menjadi pengiring lagu menemani mereka yang terbalut dalam gairah.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Dua insan manusia lawan jenis kini tengah tertidur lelap dibalik selimut karena lelah. Mereka berdua masih dalam keadaan naked ulah perbuatan semalam. Risa mengerjabkan kedua matanya, fikirannya tidak lepas dari ingatan semalam bahwa dia telah menghabiskan malam bersama suaminya.

Matanya tertuju kearah Rama yang tengah tertidur dalam kepitan ketiak Risa seperti bayi, Risa tersenyum ingat akan cerita almarhum Oma bahwa Rama senang sekali tidur dengan menyusrukkan kepalanya ke ketek Oma waktu kecil.

Ternyata kebiasaannya itu tidaklah hilang sampai saat ini. Risa mengelus lembut pipi suaminya dengan sayang, dia melihat Rama tertidur dengan tenang dan nyaman. Kalau tengah tertidur seperti ini Rama begitu lucu, beda sekali kalau dia tersadar kebiasaanya yang selalu berkata kasar dan memperlakukan Risa semena-mena seolah-olah Risa adalah hama yang harus dibasmi dalam hidupnya. Huffft, itu sangatlah menyebalkan. Risa menghela nafas, dia menidurkan dirinya kembali karena masih mengantuk.

Kini giliran Rama yang menggeliatkan badannya terbangun, melirik jam weker diatas nakas yang masih menunjukkan jam 4 pagi.

"Satu jam lagi" gumamnya. Rama merentangkan tangannya memeluk Risa seperti guling memejamkan matanya, tertidur lagi dalam pelukan hangat Risa.

____________________
Note : Jangan lupa vote dan komentarnya ;)

MY BABYDove le storie prendono vita. Scoprilo ora