Prolog

24.5K 1K 7
                                    

© Ff ini murni dari pemikiran dan imajinasi Ten_Kim. Please do not copy or share this story without my permission!

.

.

.

Married you••
_________________

Seorang pemuda tinggi dan tampan nampak sedang sibuk di balik meja dengan berkas-berkas yang menumpuk minta di selesaikan.

"Kawan! Apa kau tidak lelah? Istirahatlah walau sebentar." ujar seseorang tiba-tiba setelah membuka pintu ruangan itu lebar. Pria itu membawa dua gelas cangkir kopi dan meletakkan yang satunya di meja si tampan.

Pria ini mendengus pelan karena diabaikan kemudian melangkah ke sisi ruangan dan duduk di sofa.

Ia menyilangkan kakinya dan menatap orang yang masih tak bergeming di tempatnya.

Tiba-tiba suara telepon genggam berbunyi dan membuat sedikit si tampan menaruh perhatian kecil ke arah sudut meja.

Ia mengangkat panggilannya dengan fokus tetap ke arah berkas-berkas yang sibuk di bolak-balik.

"Ya?"

"..."

"Kenapa ayah menelepon di telepon perusahaan?"

"..."

"Maaf. Aku sibuk memeriksa berkas-berkas yang aku tinggalkan beberapa hari ini."

"..."

"Ya. Baiklah."

"..."

"Hn."

Tak!

Ia kembali menaruh telepon itu pada tempatnya dan kembali pada aktivitasnya. Sedangkan pria yang satu sejak tadi hanya memperhatikan pria di depannya sembari menyeruput kopi panasnya.

"Ada apa?" tanya si pria saat melihat raut wajah si tampan yang sedikit berubah.

"Tidak."

"Ayolah! Katakan saja. Aku temanmu."

Si tampan hanya menatapnya sebentar kemudian menghela nafas. Ia meletakkan bolpoin nya begitu saja kemudian mengambil secangkir kopi tadi lalu meminumnya.

"Aku harus kembali ke rumah malam ini."

"Itu bagus." respon si pria mendapatkan tatapan sinis dari si tampan.

"Ada apa? Bukannya bagus? Beberapa minggu ini kau hanya tidur di kantor padahal kau punya apartemen. Itu bagus jika kedua orangtua mu menyuruh mu kembali ke rumah."

"Kau tau tidak, kau ini sudah seperti suami yang tak terurus." lanjut si pria dengan tatapan mengejek.

"Benarkah?" tanya si tampan dengan senyum miring.

"Yaps."

Hening.

Sampai kalimat itu membuat si pria satunya terbatuk.

"Benarkah?" tanyanya heboh yang sudah berdiri di tempatnya menatap si tampan meminta jawaban.

"Apa gunanya aku berbohong." balas si tampan cuek.

"Wuahh hebat." gumam si pria tanpa sadar.

"Kau gila? Yang ada aku jijik."

"Eish. Bukan begitu hanya saja.. Hm.. Apa yah!?"

"Tsk.. Sudahlah. Kau keluar lagi sana. Lanjutkan pekerjaanmu. Kalau tidak gaji mu bulan ini aku potong."

"Tega sekali."

Si pria yang tidak mendapat repon itu kembali menghela nafas kemudian pergi dari sana sesuai perintah boss-nya.

Tuan Bright Vachirawit Chivaree.

Setelah pintu itu tertutup rapat. Bright menggenggam kuat bolpoin nya lalu mengumpat kasar.

"Pernikahan yang menjijikkan." gumamnya tajam.

.

.

.



Next!

[END] Married You -brightwin✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें