-Trued-

5.6K 374 14
                                    

Married You••
__________________

•••

"Bright..."

"..."

"Bright ada beberapa berkas yang harus kau tanda tangani."

"Taruh saja di atas meja!"

Tay menghela nafas pelan kemudian melakukan apa yang Bright perintahkan.

"Saatnya jam makan siang, kau mau makan–"

"Aku tidak lapar."

"Ck... Kenapa kau jadi pria lemah seperti ini sih!?" ucapan Tay berhasil membuat Bright mendelik tak suka.

"Lihat dirimu! Keadaanmu sangat kacau! Rambut berantakan, dasi berantakan, kemeja juga tidak rapi! Kalau ada orang yang tidak mengenal mu dan melihat keadaanmu yang  sekarang, dia pasti tak akan percaya kalau kau mengatakan pemilik sebuah perusahaan ternama."

"Aku tidak peduli."

Tay menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Ternyata menghadapi Bright dalam keadaan seperti ini lebih sulit jika menghadapinya dalam keadaan serius.

"Dasar bodoh!" umpatan itu sengaja diluncurkan oleh Tay membuat Bright menatapnya dengan tatapan bengis.

"Kau mengatai ku bodoh?!"

"Siapa lagi yang ada di ruangan ini selain aku dan kau suka dancow."

Bright tak menanggapi Tay yang saat ini sedang cengengesan. Ia kembali terdiam dan melamun.

"Kalau kau merindukannya lebih baik temui dia Bright."

"Tidak semudah itu Tay."

"Aku tau dia mungkin tidak menyukai mu–"

"Bukan mungkin lagi! Dia bahkan membenciku." potong Bright cepat tanpa menatap wajah Tay.

Tay terdiam membuat Bright kembali menghela nafas frustrasi. Setelah pertemuannya dengan Luke di rumah sakit hari itu membuat Bright hanya bisa duduk diam sembari mempertimbangkan. Apakah ia harus menemui Tuan Metawin atau tidak!?

Tapi! Jika ia tidak menemuinya, kebenaran tak akan bisa terungkap.

Bright kembali menggeram marah. Ada apa dengan dirinya?! Kenapa ia bersikap perhatian begini? Kenapa ia merasa peduli pada Win? Kenapa rasa sakit dan sesak menjalar di hatinya saat mengingat pria malang itu serta melihatnya dalam keadaan tak sadarkan diri. Terlebih Bright telah berbicara kepada dokter yang menangani Win.

"Pasien memikiki gangguan psikologis menyakiti diri sendiri atau bisa disebut Borderline Personality Disorder. Gangguan ini mengalami masalah pada suasana hati yang parah dan terkadang perilakunya impulsif. Maka dari itu, pasien suka menyakiti dirinya sendiri untuk memuaskan hasratnya."

Ia telah mengetahui penyakit mental yang Win derita yang diakibatkan karena trauma masa lalu. Dan juga tentang luka sayatan yang ia lihat di malam pertama pengantin mereka, saat ia tak sengaja mencengkeram lengan Win kuat.

Win sering melampiaskan kemarahan serta kekesalannya dengan menyakiti diri sendiri, seperti menyayat lengan atau bahkan membenturkan kepalanya ke dinding. Bukan sekali dua kali Win melakukan itu, tapi beberapa kali saat ia sedang berada dalam situasi sulit. Win akan menggunakan silet atau benda tajam apapun yang ia temukan. Itu di buktikan dengan banyaknya luka bekas sayatan yang memenuhi kedua lengannya.

Bahkan sayatan yang belum kering kembali di tumpuk dengan sayatan yang baru. Dan sekali lagi, itu membuatnya merasa puas. Dan Bright sudah melihat semua luka sayatan itu.

[END] Married You -brightwin✔Where stories live. Discover now