24. Why Angkasa?!

Start from the beginning
                                    

Senja hanya mengikuti Angkasa saja, rasanya memang senang sekali dekat dengan cowok ini, merasa ada yang beda.

"Angkasa? Kenapa kekantin?" tanya Senja ketika Angkasa membawa nya masuk kedalam kantin.

"Makan," jawab Angkasa.

"Aku bawa bekal dari rumah," jawab Senja.

"Yaudah. Lo makan bekel lo aja," lalu Angkasa berjalan memesan makanan. Sedangkan Senja memilih duduk di pojokan kantin yang tertutup.

Senja mengambil kotak makan berwarna baby blue didalam tas hitam nya, lalu dia menaruh kotak makan itu dimeja depannya.

Tidak lama Angkasa datang dengan sepiring nasi goreng dan orange juice di tangan nya. Angkasa duduk disamping Senja.

"Ja? Mau dibeliin minum?" tanya Angkasa.

"Gausah. Aku bawa minum dari rumah kok!" Senja mengeluarkan lagi botol minum yang berbentuk panda, sudah seperti botol anak-anak.

Angkasa memang heran dengan perempuan ini, dia sudah remaja. Tapi otaknya masih polos dan childish. Angkasa hanya menggelengkan kepalanya.

"Kamu pasti mikir ya kalo aku childish kan karena semua yang aku punya kaya anak kecil? Banyak kok yang bilang begitu. Tapi menurut aku ini lucu tau, aku suka," ucap Senja.

"Iya lucu. Gak aneh buat cewek kaya lo," balas Angkasa, lalu dia menyuapi satu sendok nasi ke mulutnya.

"Emangnya aku kenapa?" tanya Senja heran.

karena lo lucu. Angkasa menatap lurus kedepan. "Gapapa."

"Kalo mau bilang aku lucu. Bilang aja kali. Gak usah malu-malu," sindir Senja membuat Angkasa lansung menatap nya. Tapi Angkasa diam. Dia tetap melanjutkan makannya.

****

"Eh..., eh, berduaan darimana nih?" sahut Pandu ketika dia melihat Angkasa dan Senja berpapasan dengan mereka.

"Telat Bos?" tanya Herdi.

"Yang lo tau aja gimana." balas Angkasa. Angkasa menarik tangan Senja, tapi Senja menahannya.

"Eh Angkasa! Aku mau ke kelas. Mau nanya tadi belajar apa, ada tugas gak, dan lain-lain." ujar Senja.

"Yaudah sana. Kalo ada apa-apa bilang sama gue. Gak boleh deket-deket sama cowok. Jangan pernah mau kalo ada yang ngajak lo jalan. Kecuali gue," ucap Angkasa lebar, luas, panjang, dari Indonesia ke Afrika.

"Kamu kenapa sih Angkasa? Kok tiba-tiba kayak gini?" tanya Senja heran. Ya, heran sekali!

"Tinggal dengerin gue aja susah?" balas Angkasa.

"Yaudah deh iya," ucap Senja. "Aku duluan ya temen-temen!" pamit Senja pada semuanya. Beberapa cowok itu mengangguk sambil tersenyum.

"Wahhh udah ngatur-ngatur! Jadian Bos?" tanya Fadli. "Peje dong peje."

"Jangan mau tau urusan gue," ucap Angkasa dengan wajah datar nya.

"Jawab iya atau gak doang susah amat," sahut Rafi.

Lalu Angkasa tidak menanggapi, dia langsung berjalan. Teman-teman Angkasa sudah pasti mengikuti Angkasa. Angkasa berjalan dengan muka yang tanpa ekspresi. Tapi berhasil membuat para kaum hawa terpana melihatnya.

Angkasa melihat lelaki yang kini sedang tersenyum kearahnya, dia berhenti didepan Angkasa dengan senyum miring nya. Membuat Angkasa ikut berhenti. Teman-teman Angkasa juga terkejut dengan kehadiran sosok laki-laki itu.

AngkasaWhere stories live. Discover now