3. LORONG SEKOLAH

526 147 220
                                    

[ Happy Reading ]

3. Lorong Sekolah

"Suatu tempat akan menjadi sejarah saat semua nya telah selesai"

••••

Cakra masuk ke dalam rumah, masih sama setiap harinya. Tidak ada kehidupan dirumah ini, jika orang menganggap rumah tempat pulang berbeda dengan rumah nya.

Ia menghela nafasnya kasar, ia berjalan ke arah dapur berhenti di depan kulkas lalu mengambil air dingin disana. Meneguknya sebotol kecil air itu hingga habis, sensasi dingin dan segar mengalir ke tenggorokan nya.

Ia berjalan menaiki tangga, menatap pintu bewarna pink dengan beberapa stiker tertempel disana. Cakra menggenggam kenop pintu, lalu membuka nya secara pelan bahkan sangat pelan.

"Deep sleep," gumam nya. Kepala nya sedikit masuknjntuk mengintip adik nya

Adisa, gadis kecil yang berumur empat tahun itu tengah tertidur lelap diatas ranjang nya. Cakra masih beruntung, adik kecil nya itu tidak kekurangan kasih sayang tidak seperti dirinya.

Ia kembali menutup pintu itu pelan, lalu kembali ke kamar nya.

Menghempas tubuh nya ke atas kasur, mata nya terpejam, sedangkan pikiran nya larut kemana-mana. Kapan ia akan bertemu seseorang yang bisa menjadi rumah bagi nya, ia terkadang lelah memendamnya sendiri.

Menjadi anak yang baik, penurut, pintar dan berprestasi pun kadang tidak cukup bagi kedua orang tua nya. Ia tidak pernah membuat malu orang tua nya, justru selalu membanggakannya.

Cakrawala Kane Gerdapati, anak laki-laki pertama dari Agam dan Della.

"Abang!" teriakan itu berasal dari kamar Disa

Cakra langsung bangun, dan menghampiri gadis kecilnya.

"Kok udah bangun?" tanya Cakra lalu memeluk Disa

"Disa laper," jawab nya polos

Cakra tersenyum lalu membawa Disa dalam gendongannya, ia turun ke bawah ke meja makan. Untung saja, rumah ini masih memiliki seorang pembantu yang mengurus Cakra dan Disa.

"Mau makan apa adik Abang yang cantik ini?" Cakra mencubit kedua pipi Disa dengan gemas

"Mau telor goreng, tapi masakan Abang!" seru Disa dengan senang

"Oke deh!"

Cakra menaruh Disa di atas kursi, lalu mengambil satu butir telur di dalam lemari es. Tidak butuh waktu lama, tidak memakan waktu 5 menit untuk memasak telur.

Setelah Selesai, ia menaruh telur mata sapi di piring tak lupa menambah kan sedikit kecap.

"Telor goreng pesenan Disa, udah jadi." Mata Disa berbinar melihat apa yang ada di piring

"Let's go!"

Cakra menyuapi Disa dengan sangat telaten, sudah biasa baginya mengurus adik perempuan nya itu.

"Papa, Mama mana?" pertanyaan itu terlontar dengan sangat polos

"Kan lagi kerja, Disa sama Abang ya malem ini."

HAI CAKRAWALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang