Ending🌻

100K 7.5K 1.8K
                                    

Izinkan aku untuk mencintaimu, Mutiara Zahwa Azzahra.

🌻🌻🌻

Tiga tahun kemudian


"Pa---pa!"

"Maira diam dulu, papa sedang kerja. Huft, Mama kemana?" Tanya Raka sambil melepaskan cengkraman tangan pada rambutnya.

"Ndak tau," jawab Maira acuh lalu memeluk leher sang ayah.

Raka langsung menyingkirkan leptop yang ada di pangkuannya. Raka menarik tubuh Maira ke pangkuannya lalu menyelipkan rambut panjang anaknya ke belakang telinga.

"Papa, alan-alan yu!" Ajak Maira membuat Raka menghela nafas.

"Nanti saja ya, papa sibuk," ucap Raka sambil mengusap rambut anaknya.

Maira cemberut mendengar jawaban ayahnya lalu bangun dari pangkuan sang ayah dan turun dari atas ranjang.

"Mau ke mana?" Tanya Raka saat Maira berlari keluar kamar.

"Mai, Ndak mau sama Papa! Papa celalu cibuk," ucap Maira sambil menggembungkan pipinya hal itu membuat Raka sangat gemas.

Raka langsung bangun dan mengejar Maira. Sudah lama dirinya tak bermain bersama anaknya itu, banyak sekali kasus yang harus dia selesaikan. Bahkan berkumpul dengan keluarganya saja jarang.

"MAMA!" Mira langsung memeluk kaki Zahwa erat.

Zahwa tersenyum menatap anaknya lalu berjongkok di hadapan Maira.

"Kenapa sayang?" Tanya Zahwa saat melihat raut wajah putrinya yang terlihat sangat kesal.

"Mai mau main cama papa!" Ucap Maira mengadu.

"Papanya lagi sibuk sayang, di sini aja main sama mama," ucap Zahwa sambil mengusap pipi putrinya.

Zahwa melihat Raka turun dari tangga dan menghampiri anaknya.

"Yuk main!" Ajak Raka sambil mengangkat tubuh putrinya tinggi tinggi.

Hal itu sontak membuat Maira tertawa bahagia.

"Papa tulun!" Teriak Maira saat Raka terus mengangkat tubuhnya.

Zahwa ikut tersenyum melihat anak dan ayah itu. Zahwa begitu mencintai Maira meski Dia bukan anak kandung, tapi seluruh Cinta rasa Sayang Zahwa diberikan sepenuhnya untuk Maira yang sudah dianggap sebagai anak nya sendiri.

"Kamu sedang masak apa Zahwa?" Tanya Raka sambil mendekati istrinya yang sedang asik memasak.

"Kelihatannya?" Tanya Zahwa kepada Raka.

"Wah pasti enak tuh," ucap Raka menggoda istrinya.

Zahwa hanya tersenyum malu, semburat kemerahan terpancar di pipi putihnya. Ucapan atau pujian singkat dari Raka mampu membuat dirinya malu dan tersenyum salah tingkah.

"Kenapa pipi kamu merah?" Tanya Raka berbisik di telinga Zahwa.

Maira yang berada di gendongan Raka meronta-ronta minta diturunkan. Akhirnya Raka menurunkan putrinya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untukmu, Syurgaku [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang