Perhatian?🌻

49.1K 6.4K 990
                                    

Jika keberadaanku dibutuhkan, untuk apa kamu pura-pura tak mempedulikan?

🌻🌻🌻

2 bulan berlalu.

Zahwa sudah siap dengan pakaiannya, hari ini dia akan pergi ke rumah ibunya untuk menghilangkan rasa bosan dalam hatinya.

Dia sangat rindu dengan keponakannya, Aisyah. Gadis mungil, cantik, dan solehah seperti ibunya.

Zahwa mengambil tas selempang nya, lalu mengunci kamar dan berjalan turun menuju pintu rumahnya. Raka sudah berangkat sejak pukul 7 tadi, mereka juga sempat sarapan bersama, entahlah apa yang sedang merasuki Raka sampai-sampai dia mau menerima ajakan Zahwa untuk makan sarapan berdua. Ingat hanya berdua tak ada orang ketiga di antaranya, tidak seperti malam itu.

Zahwa mengambil kunci mobil dari tasnya lalu berjalan menuju mobil. Senyum tak pernah pudar sejak pagi, dia merasa bahagia hari ini tidak seperti hari sebelumnya, ia berharap Raka bisa terus seperti ini tanpa ia minta. Raka menyuruhnya untuk tidak terlalu mencintainya, namun perhatian yang dia berikan walaupun sederhana sangat membuat hati Zahwa berdebar dan dan bahagia.

Zahwa mengendarai mobil dengan lambat pikirannya masih berkelana saat Raka berbicara lembut kepadanya.

15 menit berlalu akhirnya mobil Zahwa berhenti di pekarangan rumah orang tuanya, Zahwa turun dan menutup pintu mobilnya lalu berjalan masuk menuju rumahnya.

"Assalamualaikum, "ucap Zahwa sambil membuka pintu.

Lela sang ibu langsung menghampiri Zahwa dan memeluknya. Zahwa merasa heran mengapa ibunya tiba-tiba memeluknya.

"Bunda tumben memeluk Zahwa, ada apa?" Ucap Zahwa heran sambil melepaskan pelukan sang ibu.

"Apa memelukmu harus butuh alasan? Bunda hanya merindukanmu lama kamu tak ke sini bagaimana apa semuanya baik-baik saja? " Tanya Lela sambil menuntun Zahwa menuju kursi ruang tamu.

Zahwa mengangguk Dan tersenyum, apakah dia harus menceritakan bahwa hatinya sedang bahagia saat ini, dan menceritakan bahwa Raka bersikap manis sejak semalam.

"Semuanya baik-baik saja kok, Aku ingin bertemu Aisyah di mana dia? "Tanya jawab sambil menatap kamar Aisyah.

"Aisyah sedang berada di taman belakang Dia sedang bermain dengan ayahnya," ucap Lela sambil mengusap lembut punggung tangan Zahwa.

"Zahwa mau bermain dengannya, semalam aku memimpikan Aisyah sepertinya aku sudah merindukan gadis mungil itu. Zahwa ke belakang dulu ya Bun, "ucap Zahwa membuat sang ibu hanya mengangguk saja.

Zahwa bangkit dan berjalan menuju taman belakang. Zahwa tersenyum saat Aisyah begitu gembira saat melihatnya.

Anak kecil berusia 2 tahun itu nampak senang melihat Zahwa, karena kedekatannya membuat mereka sangat akrab bahkan Aisyah sering sekali menangis jika Zahwa harus pulang ke rumahnya. Jika mereka sudah menghabiskan waktu berdua dunia serasa milik mereka saja, Aisyah sangat mencintai Zahwa begitu pula sebaliknya.

"Assalamualaikum Aisyah," ucap Zahwa sambil berjongkok di depannya.

"Waalaikumsalam Zahwa kapan kamu sampai? "Tanya Damar sang kakak ipar.

"Baru saja Zahwa datang, Aku sangat merindukan Aisyah karena semalam aku memimpikan dirinya, "ucap Zahwa sambil mengusap kepala Aisyah yang ditutup kerudung.

"Zahwa bolehkah aku menitip Aisyah ada pekerjaan yang harus aku urus sebentar lagi Asyifa datang kok, "ucap Damar kepada Zahwa.

"Pergilah biar Zahwa yang menjaga Aisyah, Kakak pergi saja, "ucap Zahwa membuat Damar tersenyum lalu pergi meninggalkan keduanya.

Untukmu, Syurgaku [END]✓Where stories live. Discover now