15. Feel Good

4.4K 512 16
                                    

seulgi dan irene terdiam,

saling menatap dalam keheningan,

hanya suara detik dari jam dinding  yang terasa terdengar jelas saat ini.

"apa maksud dari ciuman itu?" tanya seulgi.

"perasaanku terhadap mu tak pernah memudar, meski kau selalu menyakitiku dengan caramu. kau yang sungguh menyebalkan tapi juga kurindukan" ucap irene dengan terus menatap seulgi 

tak berpikir lama untuk mencerna ucapan irene, seulgi langsung memeluk gadis itu erat 

dan entah kenapa kali ini dengan sangat tiba tiba air mata irene terjun begitu saja membasahi pipinya.

"apa aku semudah itu?  kenapa aku mudah sekali jatuh dan terus jatuh padamu" ucap irene sedikit dalam isaknya

"apa tidak ada orang lain di dunia ini selain dirimu? hah? apa tidak ada? kenapa harus kau?" ucap irene lagi yang merasa lemah akan kang seulgi, 

dan pelukan seulgi saat ini tak mengendur sedikitpun.

"aku benci kenapa kita begitu sulit, kenapa kita begitu berbeda, kita tidak lah mudah" ucap irene dengan suara yang mengecil

seulgi paham atas semua yang irene utarakan, rasanya memang benar kenapa mereka begitu sulit. dalam benak nya ia begitu tertegun, memikirkan dan meresapi yang irene katakan membuatnya berfikir apa mereka memang tidak bisa atau apa?

apa sebenarnya tembok yang ada di antara mereka?, kenapa selalu berakhir dengan persalah pahaman, atau hal lainnya,

padahal dengan jelas keduanya saling mencintai.

tapi tetap saja, kenapa begitu sulit, se-akan takdir untuk keduanya tidaklah bisa bersama sama.

tapi itu juga bisa di kategorikan cobaan atau pembelajaran untuk mereka.

untuk terus mencoba saling mengerti satu sama lain, dan berfikir lebih luas atas banyaknya kemungkinan di setiap hal yang terjadi, point untuk tidak menyimpulkan sesuatu dengan mentah.

kini seulgi mengendurkan pelukannya, menatap irene yang menangis di hadapannya, pikirannya penuh dengan pilihan antara harus merelakan atau bertahan dengan terus berjuang.

ini kali pertamanya lagi bagi seulgi melihat irene menangis, hatinya merasa sakit melihat gadis yang ia cintai sesedih ini, tanpa sadar ia pun ikut mengeluarkan air mata.

"irene" ucap seulgi dengan suara sedikit berat

irene menoleh dan menatap mata itu, mata monolid seulgi yang selalu menatapnya dengan penuh kasih sayang.

"aku tau ini akan sulit, dan aku tidak tau rasa nyaman bisa mengalahkan segalanya. aku egois aku selalu mencintaimu disaat aku juga selalu menyakitimu tanpa aku sadari, ini akan melelahkan untuk hati yang pernah terluka, tapi apa kau mau memulai moment baru bersama orang yang menyebalkan ini?"

irene terdiam sejenak sambil terus memandang wajah  seulgi,

"jangan bertanya lagi, jawabannya sudah jelas. apa kau tuli? aku mengucapkan sesuatu padamu setelah menciummu, kau pikir apa artinya ciumana? apa ada seseorang mencium tanpa alasan?" ucap irene dengan dahi yang berkerut dan menatap seulgi dengan rasa sebal

seulgi pun kembali memeluk irene

"maaf aku tidak tau begitu menyebalkannya diriku ini" senyum seulgi dengan mata basahnya.

dan dengan pelan irene pun mencubit perut seulgi karna rasa gemas yang bercampur rasa kesal pada seulgi.

"aww sakit" ucap seulgi dengan berlaga kesakitan yang otomatis membuat pelukan nya mengendur pada irene

EX | Seulrene [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora