04. Menyebalkan

6.3K 836 66
                                    

"irene.."

"..."

"irene.."

"hng.."

"bangun.."

"hng..wae?" irene mulai menggeliat

"hari ini orientasi"

"uh.."

"kau akan telat jika-" belum sempat seulgi melanjutkan kalimatnya, irene dengan tiba tiba langsung bangkit dan terduduk

"jam berapa sekarang?!" irene kalap, matanya mencari dimana letak jam dinding

"baru jam 7-"

"aigo jam 7? Kau bilang baru saja jam 7? Aku bisa terlambat" irene prustasi dengan cepat turun dari kasurnya dan mengambil handuk miliknya.

"pelan pelan saja, jam di mulainya kan pukul 8. Jarak ke kampus juga dekat dengan asrama" ucap seulgi sedari menahan senyumnya melihat irene terburu-buru dengan rambut yang berantakan dan wajah kusut

Irene tidak menggubris perkataan seulgi, ia melangkah dengan cepat menuju pintu, sebelum ia keluar irene mengucapkan seuatu yang membuat seulgi melongo.

"ini semua karna daging sapi milikmu tadi malam" irene pun berlalu dari balik pintu kamar dengan handuknya.

Mungkin karna itu tidurnya menjadi sangat nyenyak dan lupa waktu.

Seulgi terdiam sesaat, tak lama dari itu ia tertawa pelan, betapa konyolnya irene bangun kesiangan dan menyalahkan daging pemberiannya.

Irene tidak pernah berubah di mata seulgi, detik itu juga ia teringat dimasa sekolah irene memang sangat posesif soal waktu, ia tidak ingin terlambat sekalipun dalam hidupnya.

Seulgi menghela nafasnya pelan, mulai mengambil tas nya dan keluar dari kamar dan seulgi sudah siap terlebih dahulu dari irene saat ini.

Seulgi tidak langsung berangkat ke kampus, ia memutuskan untuk membuat sarapan terlebih dahulu untuk mereka.

"aku rasa roti panggang dan selai itu ide bagus" gumam seulgi yang mulai mengambil roti didalam kulkas dan mengolesinya dengan mentega dan memasukannya kedalam pemanggang elektronik

Saat seulgi akan memanggang roti ke 2 dengan 2 pasang lagi, ia teringat dengan perkataan irene yang menyalahkan daging sapi pemberiaannya.

"aku rasa... aku tidak perlu membuatkan untuknya" pikir seulgi, dan 2 pasang roti sebelumnya yang ia panggang telah matang dan mulai di olesi dengan selai rasa kacang

Seulgi yang fokus dengan aktifitasnya tidak menyadari seseorang di belakangnya, seseorang yang telah selesai mandi memperhatikannya sekilas.

"heol.. dia hanya membuat untuk dirinya sendiri?" - batin irene , dan melangkah kembali ke dalam kamar "untuk apa juga aku mengharapkan dia membuatkanku juga? Memangnya aku siapa.." - pikir irene, dan mulai menutup pintu kamarnya dengan sedikit kencang

Seulgi terkejut dan membalikan badannya, ia mengusap dadanya pelan

"ada apa dengannya? Kenapa menutup pintu seperti orang marah" gumam seulgi dan mulai menyantap roti berisi selai kacang yang ia buat sendiri itu.

---

--

Irene berpakaian dengan cepat, setelah berpakaian irene mulai menyisir rambutnya dan matanya terus melirik ke arah jam dinding

"pukul 7:20. Apa aku sempat membuat roti panggang?" gumam irene di sela sela menyisirnya.
.
.

Pakaian rapih, rambur tergerai rapih, irene dengan cepat menyemprotkan parfum-nya dengan asal dan juga memberikan sedikit makeup pada wajahnya, setidaknya ia tetap harus mengenakan lipstick agar terlihat lebih fresh.

EX | Seulrene [END]Where stories live. Discover now