11. Langkah Awal

5.3K 692 59
                                    

pukul 15:40

gadis berambut panjang duduk di ujung kasur miliknya, menghadap gadis lain yang tengah berbaring lemah karna pergelangan kaki nya yang sedikit membengkak.

"unnie apa kau menginginkan sesuatu? Biar aku ambilkan" senyum lemah gadis berambut panjang yang sedari tadi memperhatikan dari sebrang kasur yang berhadapan itu dengan raut wajahnya yang terlihat perihatin melihat kondisi teman sekamarnya sekarang ini.

yup, krystal tidak bisa berbuat apa apa selain menawarkan bantuan terhadap irene yang tengah meratapi nasip nya.

dengan menatap krystal sekilas irene menggeleng sebagai jawaban, bersamaan dengan senyum tipisnya.

"hmm baiklah, kalau begitu .... unnie, aku akan keluar dulu . Kalau ada hal darurat, telfon saja aku" senyum krystal sekilas dan beranjak berdiri untuk melangkah keluar.

krystal adalah gadis yang baik meski berwajah dingin, di tambah lagi mereka hanya berbeda beberapa bulan saja tapi krystal dengan sopannya tetap memanggil irene dengan embel embel unnie.

"gomawo" ucap irene pelan dengan senyuman penuh rasa syukur teman sekamarnya begitu perhatian.

Krystal sudah berlalu di balik pintu, kini menyisakan dirinya sendiri di dalam kamar dengan pergelangan kaki yang sedikit memar dan terus berdenyut sedari tadi.

hari ini adalah hari minggu, dan rasanya irene semakin menatap dirinya begitu malang.

weekend seperti ini bukannya lebih bagus jika berjalan jalan keluar bukan? tapi lihatlah keadannya sekarang, hal itu membuat irene menghela nafasnya panjang..

kini ia mulai mengecek ponselnya untuk mengusir rasa bosan dan detik berikutnya, matanya terbelalak mendapati notifikasi chat kakao dari seulgi.

"heol.. orang ini. kemana saja? bukan kah dia akan merawatku?" - grutu irene pelan mengingat janji seulgi.

namun detik berikutnya ia terlintas akan ingatan yang memalukan

dan membuat jantungnya berpacu bertambah cepat.

Rasanya jantungnya mulai berdetak tak karuan lagi, karna ia mengingat kembali ciuman itu dengan jelas.

Rasanya jantungnya mulai berdetak tak karuan lagi, karna ia mengingat kembali ciuman itu dengan jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DEG

"kenapa bisa kemarin seperti itu" gumam irene rasanya sekarang ia merasa malu.

Ia menutup mata nya dengan rapat.

Dan Pipinya merona sangat pekat.

Menghela nafasnya panjang dan mengerjap kan matanya beberapa kali.

Kini jari jemarinya mulai membuka notifikasi chat tersebut. Setelah mencoba mengontrol detak jantungnya secara perlahan dengan menghela nafas panjang berulang ulang.
----------------

From Seulgi:

Rasanya kemarin hanya beberapa persen kecil untuk merawatmu. Mengantarmu ke asrama bukanlah perawatan yang sesungguhnya. 😓

EX | Seulrene [END]Where stories live. Discover now