Gwen Qiandra

3 1 0
                                    

....
"Kasus Delon masih belum terpecahkan dan anggota polisi masih menyelidikinya lebih lanjut..." ucap wanita yang berada dalam layar televisi.

"Kayaknya lagi rame banget kasus Delon ini sampe-sampe masuk tv segala" ucap Gwen sambil duduk disamping ayahnya dengan satu buah roti coklatnya

Ayah Gwen yang bernama Andri kaget karena melihat anak satu-satunya ini tiba-tiba ada disebelahnya.

"Ngagetin aja kamu" ucap Bapak Andri yang langsung meminum teh hangatnya.

Gwen hanya memberikan cengiran khasnya itu kepada sang Ayah.

"Dari kemarin Gwen sering banget denget berita ini dari temen Gwen"ucap Gwen yang masih memakan rotinya.

"Iya makanya kamu hati-hati dalam bergaul maupun memilih teman"saran Bapak Andri.

"Iya yah, kan ayah tau Gwen cuman temenan sama Tini dan Dara jadi gak usah khawatir ayahkan tau mereka dari kecil"

Bapak Andri hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti apa yang dikatakan anak semata wayangnya.

"Oh iya Ibu mana yah?" tanya Gwen sambil menyuapkan potongan roti coklat terakhirnya dan bermaksud untuk mengganti topik pembicaraan tentang kasus Delon karena dia tidak peduli dan tidak ingin tahu lebih jelas tentang hal itu.

"Ada didapur"

"Lagi ngapain?"

"Masak"

"Kenapa gak sama Bibi aja ?"

"Kata Ibu kamu,ibu Gina istri Ayah yang cantik, mumpung dia lagi libur jadinya dia ingin masakin makanan spesial buat Ayah" jelas Bapak Andri.

Gwen hanya ber-oh saja,ketika hendak berjalan menuju kamarnya dan baru saja menginjakan kakinya satu anak tangga Ayah Gwen langsung memanggilnya kembali.

"Mau kemana kamu?!" tanya Bapak Andri.

"Kekamar"

"Eh anak perawan jangan banyak rebahan nanti kalau dapet jodoh jelek tau"ucap asal Bapak Andri

"Iya gitu?"

Bapak Andri hanya mengangkat bahunya tidak tahu kebenaran ucapannya itu.

"Sana bantuin Ibu kamu" perintah Bapak Andri.

"Tapiiii..."

"Tapi apa,cepet bantuin" ucap Bapak Andri sambil mencari-cari koran yang pantas ia baca hari ini.

"Ada syaratnya"

Bapak Andri langsung menghentikan aktifitasnya dan menatap tajam kepada sang putri.

"Apa syaratnya?", kok gak enak hati yah?!" ucap Bapak Andri sambil mengelus dadanya.

Gwen hanya tersenyum miring melihat tingkah Ayahnya ini.

"Ijinin Gwen buat ke mall hari ini"

"Lah kirain apa, yaudah pergi aja biasanya juga tinggal pergi aja gak usah minta ijin"

Gwen hanya menyengir memperlihatkan gigi rapihnya.

"Udah sana bantuin"

"Siap bos" ucap Gwen sambil memberi hormat kepada sang Ayah.

....
Di basecamp dimana tempat biasanya Abra dan anggotanya berkumpul karena Abra telah menginstruksi kan mereka untuk berkumpul pagi ini.

Disana berjajar motor berukuran kecil hingga besar,pendek hingga tinggi.

"Hari ini,menit ini,dan detik ini gue resmiin Diamonds gue resmiin bubar"

Semua yang mendengarnya melihat satu sama lain, mereka tak percaya apa yang dikatakan Abra sebelumnya.

Abraham MalikWhere stories live. Discover now