Nathan lagi

91 19 2
                                    




Suasana rumah Yanuar yang tadinya sepi kini mendadak ramai karena teman-temannya yang datang tiba-tiba.

"Yanuar yuhu!" teriak Brian.

"Berisik!" bentak Fredy.

"Gue nggak manggil lo, kenapa lo yang sewot," ucap Brian.

"Kasian Yanuar denger suara fals lo itu." Wirdan menepuk bahu Brian.

"Suara mirip bang Judika gini lo bilang fals?" ucap Brian mendramatisir.

Ferdy memicingkan matanya. "Halu lo ketinggian."

"Like-like me."

"Sok bahasa inggrisan lo," cibir Yanuar yang baru saja tiba di depan pintu.

"Kita nggak disuruh masuk nih?" tanya Randi.

"Oh iya tamu gue." Yanuar mempersilakan teman-temannya masuk.

Mereka duduk di sofa ruang tamu.

Brian mondar-mandir di depan teman-temannya. Mencari-cari sesuatu entah apa itu.

"Ngapain lo?" tanya Gerald.

"Kok nggak ada jajan sih?"

"Mana gue tau."

"Dimana, Yan?" tanya Brian.

Yanuar yang sedang sibuk memainkan ponselnya berhenti dan melirik Brian. "Apanya?"

"Makanan?"

"Lo lapar?"

"Iyalah!"

"Ooh." Yanuar kembali memainkan ponselnya.

"Ah sialan!"

"Cari di kulkas."

*****

"Assalamu'alaikum," ucap Sera, ibu Dara. Saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, Mih," jawab Dara dan teman-temannya kompak.

Mereka memang sudah terbiasa memanggil Sera dengan sebutan 'mamih'.

"Kalian mau nginep?" tanya Sera.

"Iya, Mih," jawab Laura mewakili.

"Kalian mau makan?" Siapa lagi kalau bukan Sera yang bertanya.

"Mau dong, Mih," jawab Laura.

Ketujuh bersahabat ini memang sudah sangat akrab dengan Sera. Dan Sera pun menganggap mereka layaknya teman sendiri.

"Yaudah nanti mamih masakin dulu."

"Bantuin nggak nih mih?"

"Nggak usah, kalian disini aja."

"Mamih baik deh."

*****

FRIENDZONE [LENGKAP]Where stories live. Discover now