Team ASU

18 3 0
                                    

Suasana hening dengan semua murid rajin menghabiskan jam pelajaran kosongnya dengan membaca buku. Deskripsi yang tidak tepat untuk kelas X IPA 3. Nyatanya kelas rusuh di dominasi suara musik dengan anak anak lain yang kini berjoget ria. Apalagi ada Sepitri yang kini ikut memeriahkannya dengan membawa musik box berukuran tempat pensil. Ia juga membawa lampu kedip. Membuat suasana seperti di tempat karaoke. Dari tiga puluh enam anak, tidak semuanya berjoget, ada yang bergosip ria di pojok kelas dari membahas lucinta luna sampai video terbaru kekeyi, kelompok tukang halu yang mengidolakan member bts menjadi suaminya dan ada juga yang tertidur pulas tanpa menghiraukan suara gaduh di kelasnya. Semua melupakan amanat dari wali kelas yang memperingati agar tetap tenang dan jangan berisik.

Mendekati ujian semester yang mengharuskan semua guru rapat. Hampir semua kelas terlantar dengan tugas. Tiba tiba pintu IPA 3 yang tadinya tertutup rapat kini terbuka lebar saat di buka tanpa aba aba. Menimbulkan bunyi nyaring, membuat beberapa anak yang tadinya berjoget ria di depan kelas langsung lari terbirit birit ke arah tempat duduknya. Sepitri dengan cepat mematikan musik box-nya dan menyimpannya.

"Sialan lo lam."umpat Jonny yang tadi hampir terjatuh saat lari ke arah bangkunya.

"Setan, gue kira guru."Sepitri merengut kesal.

"Si anjing ngagetin."ujar Ilham yang tadi sempat tertidur dengan mulut terbuka.

"Lo berdua kalo gak mau di hujat mending jadi kalem deh."timpal Disa, bendahara kelas yang tadi asik menulis catatan keuangan kelas.

Sedangkan dua cowok tadi yang bersekutu membuka pintu secara tiba tiba hanya tertawa. Puas melihat wajah kesal teman sekelasnya. Tak menghiraukannya mereka berdua berjalan ke arah belakang, mendekati seseorang yang tetap tertidur pulas walau kelasnya gaduh. Berbeda dengan Ilham yang tadi terbangun karena kaget.

Brakkk

"Bangsatt."

Bunyi meja yang di pukul keras membuat cewek pelor itu terkesiap. Kaget tentu saja, Zea baru beberapa menit yang lalu tertidur lelap. Membuat cewek itu terbangun misuh misuh, menyumpah serapai sang pelaku yang kini cengengesan bak orang gila.

Alambana Sanugara, sahabat Zea dari taman kanak kanak bersama dua lainnya. Kini cowok itu hanya berdua, bersama Sendy mengganggu kedaman IPA 3. Nama lengkapnya Sendy Agung Irwana. Untuk

"Kurang kerjaan lo berdua, ganggu aja! "sentak Zea merasa kesal karena tidurnya diganggu.

"Gue lagi mimpi enak enak."

"Mimpi apaan, ngaku lo."desak Alam yang kini menatap Zea penuh selidik.

"Mimpi bwasahh."ucap Zea acuh dengan gerakan mulut yang di buat buat kemudian menelungkupkan kembali wajahnya pada lipatan tangan berniat tidur kembali.

"Jingan nih cewek."ucap Sendy mendengarnya sedangkan Alam hanya tertawa.

"Ey, liat lele gak lo berdua?" tanya seseorang yang muncul dari luar kelas, cowok itu hanya berdiri di meja depan, enggan mendekat. Dia Yusuf Ubaidillah, anak ustadz di kampungnya yang pecicilan, over pede, tengil dan jangan lupakan kalau dia itu lola alias loading lama. Gak ada kalem kalemnya. Tapi mungkin ada, sewaktu abahnya mulai angkat bicara.

"I can feel your presence."

"Aww sok so sweet lo lam."jawab Ubay mendengar celetukan Alam.

"Setan maksutnya."

"Bajigur."

"Dimana dia? "

"Penting banget lo nyariin dia, dianya aja belum tentu nyariin lo."Sendy bersuara membuat kedua cowok itu menatapnya- entahlah mereka berdua be like *pengen tak hiiih.

[NOT] BAD STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang