•PROLOG•

127 62 41
                                    

Banyak orang cari tahu
Karena hanya sekedar ingin tahu.
Bukan peduli.

***

Pukul 9 malam tepat nya
Devina melangkah kan kaki nya ke pekarangan rumah nya.

Namun di depan pintu nya ada orang tua nya yang sudah menunggu nya.

Menunggu? Mungkin hanya ingin memarahi nya dan mengusir nya.

Devina memberanikan diri nya menuju ke dalam rumah nya.
Dengan muka tak berekspresi.

Plak

Bagaikan petir yang menyambar nya. Pipi nya memanas mata nya memerah menahan tangis.

"Dari mana saja kamu!" Bentak Ricard papa nya.

Devina tidak menjawab,
Ia tetap diam tak berekspresi memandang lurus ke depan tanpa mau menatap papa nya.

Mata Ricard melihat pakaian yang Devina gunakan.
Jersey futsal.

"Owh jadi kamu masi berani main futsal? Iya?!" Bentak Ricard bertanya.

Lagi lagi Devina tetap diam.
Bukan nya ia tak mau menjawab namun ia rasa percuma jika ia menjelaskan nya papa nya juga tak akan percaya.

"Dasar anak durhaka!!
Orang tua bertanya malah diam
Lebih baik sekarang kamu pergi Dari sini!!" Murka Ricard sambil mendorong bahu Devina hingga ia jatuh tepat di depan nya.

Sambil menahan tangis Devina berdiri dan langsung meninggalkan rumah nya itu.
Membiarkan papa nya yang sedang marah dengan wajah yang memerah.

                              ****

Di sinilah sekarang Devina berada di TAMAN MAWAR PUTIH. Letak taman nya sangat jauh dari rumah nya.

Ia sengaja pergi ke taman ini untuk menenangkan Dirinya.

Devina mendudukkan dirinya di Bangku yang ada di taman ini.
Menyenderkan tubuh nya dan mendongakan kepala nya ke atas lalu memejamkan mata nya sebentar.

Ia rasa hari ini banyak hal yang membuat nya down.

"Ekhem" Suara lelaki itu membuat devina sesegara membuka mata nya dan langsung berdiri.

"Kaget banget..sans aja kali" Ucap pria itu sambil ikut duduk di samping Devina.

Devina tetap diam tak merespon lelaki itu padahal sedari tadi lelaki itu mengajak ia membuka suara nya.

"Setiap gw kesini pasti selalu ngeliat lo duduk di bangku ini" Ucap Devano memancing Devina untuk berbicara.

"Lo itu pendiem ya..susah banget buat deketin nya. Di ajak ngobrol aja gk nge respon" Ucap Devano menatap ke arah lain.

Mendengar penuturan tersebut Devina langsung saja menengok ke arah nya.

"Sebenernya apa si yang buat lo kayak gini?"Tanya Devano berhati hati.

"Gini gimana?" Ucap devina datar tak menatap nya.

"Setiap kali gw liat lo duduk di sini,lo selalu diam" Ucap Devano.

"Terus saya harus ngomong sendiri gitu?" Tanya Devina menatap nya tanda tanya.

"Ya bukan nya gitu" Ucap Devano kalah.

Devina bangkit dan berjalan ke arah bunga bunga mawar yang indah itu.

"Saya pernah bicara namun di abaikan" Ucap devina lirih sambil menengok kebelakang menatap Devano.

*****

#ENJOY
#FIRT STORY
#VOTMEN!҂⌣

INI CERITA PERTAMAKU MASIH BANYAK YANG HARUS DI PERBAIKI. SANGAT JAUH DARI KATA SEMPURNA.

MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN🙏

KERITIK DAN SARAN DARI KALIAN SANGAT AKU BUTUHKAN🙏🙆

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!! BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT BUAT LANJUT!!

01-07-2020.

ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang